Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita (Ibrani 6:19)
Dua
minggu setelah gempa besar mengguncang Haiti , tim SAR pesimis. Mana
mungkin masih ada orang yang bisa bertahan hidup, setelah lebih dari
10 hari tidak makan, tidak minum, dengan tubuh terjepit reruntuhan?
Mereka keliru! Emanuel Buteau ditemukan masih hidup.
Segera pemuda ini dilarikan ke Rumah Sakit darurat. Setelah pulih,
wartawan bertanya, "Apa yang membuatmu bisa bertahan?" Ia menjawab:
"Selama terjepit, saya terus berseru memohon pertolongan Tuhan.
Pengharapan saya tidak sia-sia. Kuasa-Nya bekerja!"
Pengharapan
itu bagai jangkar. Begitu ditancapkan ke dasar laut, kapal menjadi
mantap. Punya pegangan. Tidak diombang-ambingkan ombak. Pengharapan
membuat orang beriman bisa berjalan mantap, walau janji Tuhan belum
genap. Rasul Paulus berkata, kita sudah "beroleh jalan masuk" menuju
keselamatan, walau belum sepenuhnya "menerima kemuliaan Allah" (ayat 2).
Apa yang meyakinkan kita bahwa kelak kemuliaan Allah itu akan kita
terima? Pengharapan!
Dengan
pengharapan, biar jalan di depan sulit, hati tidak menjadi pahit.
Malahan makin tekun dan tahan uji, karena yakin yang terbaik pasti akan
datang (ayat 4,5).
Harapan
kita sering keliru. Kadang kita mengharapkan jalan yang mudah. Atau,
berharap hidup berjalan sesuai skenario kita. Harapan seperti itu bisa
mengecewakan. Namun, pengharapan bahwa kita akan menerima kemuliaan
Allah adalah jangkar yang kokoh. Marabahaya bisa datang. Usaha bisa
kandas. Cita-cita bisa tidak kesampaian. Namun, pengharapan membuat kita
yakin: ini bukan akhir segalanya. Yang terbaik masih akan datang! --JTI
KETIKA ANDA DIOMBANG-AMBINGKAN ANEKA PERSOALAN JANGAN LUPA TANCAPKAN JANGKAR PENGHARAPAN KEPADA TUHAN
Ayat Alkitab:
Roma 5:1-5
1
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai
sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
2
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia
ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam
pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
3
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan
kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan
di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar