Ayat bacaan: Lukas 8:2-3
"dan
juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat
atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah
dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes,
Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani
rombongan itu dengan kekayaan mereka."
diberkati
untuk memberkatiMemang ada banyak artis yang bagaikan kacang lupa
kulit. Tenar sedikit saja, perilakunya berubah dan menjadi angkuh. Dalam
dunia media yang saya jalani, saya mendapatkan banyak kisah dari para
kuli tinta lainnya atau para promotor mengenai perilaku artis-artis yang
bisa begitu menjengkelkan. Tapi tidak semua artis punya perilaku
negatif. Di antara mereka yang tersesat akibat glamor dan popularitas
yang mereka alami, masih banyak pula yang rindu untuk terus memberkati
dan melayani. Ada yang aktif di berbagai bidang. Menyumbangkan uangnya
untuk riset-riset medis, membuat berbagai foundation, aktif di bidang
sosial atau kegiatan kemanusiaan, lingkungan hidup, atau tetap aktif
dalam pelayanan. Dalam perjalanan saya menekuni salah satu karir di
bidang media, puji Tuhan, saya masih mendapati banyak artis yang punya
komitmen tinggi untuk memberkati sesamanya. Artinya mereka sadar betul
bahwa berkat berlimpah yang mereka terima dari Tuhan bukanlah sesuatu
yang bisa mereka simpan sendiri saja, melainkan harus dipakai untuk
memberkati sesamanya pula. Menjadi saluran berkat. Tidak perlu takut
untuk itu, karena Tuhan sanggup memberkati lebih lagi kepada orang-orang
yang selalu memegang prinsip teguh dan memiliki kerinduan untuk
memberkati orang lain. Saya sendiri juga mengalami itu semua. Kesimpulan
saya adalah seperti ini: ketika kita memberi dengan niat tulus, dimana
Tuhan dipermuliakan dan bukan dengan motivasi-motivasi yang salah, tidak
ada yang berkurang ketika kita memberi berkat, malah yang ada kita akan
ditambahkan lebih, lebih dan lebih lagi.
Hari
ini mari kita lihat sepenggal kisah mengenai para wanita yang melayani
Yesus. Dalam Lukas 8:1-3 kita bisa melihat bahwa dalam perjalanan Yesus
dan kedua belas murid-muridNya berkeliling dari kota ke kota dan desa ke
desa dalam pelayananNya, mereka juga disertai oleh beberapa orang
wanita yang pernah mengalami mukjizat kesembuhan. Maria Magdalena yang
pernah disembuhkan dari tujuh roh jahat/setan (ini ditegaskan lagi pada
Markus 16:9), Yohana istri bendahara Herodes, Susana dan banyak
perempuan lain. Di dalam Lukas 3, ditulis mengenai keterlibatan mereka
disana, yaitu: "Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan
kekayaan mereka." (Lukas 8:3). Para wanita ini adalah orang-orang yang
telah diselamatkan, dan tampaknya mereka juga diberkati dengan kekayaan.
Tapi lihatlah bahwa mereka tidak menjadi lupa diri, mereka bukan
termasuk kategori kacang yang lupa kulit. Mereka melayani bersama-sama
dengan Yesus, dan mempergunakan kekayaan mereka untuk melayani dan
memberkati sesama. Saya yakin mereka sadar betul bahwa Tuhan sanggup
memberkati secara berlimpah, dan mereka tidak akan kekurangan meskipun
mereka mempergunakan harta kekayaan mereka untuk memberkati orang lain.
Mereka sadar betul, Tuhan memberkati mereka agar dapat menjadi berkat
bagi sesamanya.
Sudahkah
kita memiliki kerinduan untuk memberkati orang lain lewat apa yang kita
miliki? Harta, talenta, ilmu, apapun itu yang berasal dari Tuhan bisa
kita pergunakan untuk memberkati orang lain. Tidak ada gunanya bersikap
pelit. Dalam Lukas 6 kita membaca demikian: "Berilah dan kamu akan
diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan
yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang
kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38).
Dalam Amsal kita baca demikian: "Ada yang menyebar harta, tetapi
bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu
berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa
memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:24-25). Dalam
kesempatan lain, Yesus berkata: "Dan barangsiapa memberi air sejuk
secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia
murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan
upahnya dari padanya." (Matius 10:42). Lihatlah bahwa Tuhan selalu
menekankan pentingnya membagi berkat kepada orang lain. Apa yang Dia
berikan kepada kita, bukanlah untuk kita simpan sendiri, namun haruslah
dipakai untuk bisa memberkati sesama kita, siapapun mereka.
Saat
ini, sejauh mana kita telah mempergunakan berkat yang telah kita terima
dari Tuhan? Tidak akan ada pemberian yang kita lakukan dengan tulus
didasari kerinduan dan cinta kita pada Tuhan akan berakhir sia-sia.
Tidak peduli berapapun yang bisa anda berikan saat ini, sekalipun sangat
kecil jumlahnya, namun semua itu sangatlah berharga di mata Tuhan.
Tuhan selalu sanggup mencukupkan, bahkan memberkati berkelimpahan.
Ketika kita memberi, kita akan diberi. Ketika kita memberi minum, kita
akan diberi minum. Ketika kita banyak menabur berkat, kita akan menuai
kelimpahan. Paulus mengingatkan hal ini juga. "Dalam segala sesuatu
telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita
harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan
Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia
memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35). Jangan pernah
merasa bosan untuk memberkati, karena Tuhan pun tidak pernah merasa
bosan untuk memberkati anda.
Jangan jemu untuk menjadi berkat bagi sesama manusia
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar