Bacaan hari ini: Bilangan 11:4-9
Ayat mas hari ini: 1Korintus 10:10
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-raja 14-16
Sebuah
surat pembaca di koran berisi keluhan seorang istri yang tak dapat
tidur karena suaminya mendengkur saat tidur. Lalu, muncul banyak surat
tanggapan. Ada yang memberi tips supaya tidak mendengkur. Ada yang
bersimpati. Ada juga yang ikut mengeluh. Sampai suatu hari, sebuah surat
tanggapan berbunyi, “Mendengkur adalah musik terindah di dunia. Jika
tak percaya, bertanyalah kepada para janda.” Sejak itu, tidak ada lagi
surat berisi keluhan tentang pasangan mendengkur. Ya, para istri tetap
lebih senang mendengar dengkuran suaminya daripada tidur sendiri dengan
hati sunyi.
Mengeluh
bukan hal asing bagi bangsa Israel. Dalam perjalanan ke Kanaan, mereka
mengeluh tentang apa yang mereka makan. Mereka mengeluh tidak bisa makan
daging, ikan, mentimun, semangka, bawang prei! Mereka tidak bersyukur
bahwa setiap pagi, Tuhan memberi mereka manna dari surga, roti malaikat
(Mazmur 78:25). Mereka malah menganggap bawang merah lebih berharga.
Sepintas mengeluh, bersungut-sungut, itu biasa. Namun, sadarkah kita
bahwa sikap itu sangat merugikan bahkan menghancurkan kita? Mengeluh
membuat kita tidak bisa merasakan damai sejahtera. Mengeluh membuat kita
tidak mampu menghitung berkat Tuhan. Sibuk mengeluhkan hal-hal kecil,
bisa membuat kita tidak bersyukur atas hal-hal besar yang Tuhan
sediakan.
Demikian
juga dalam pernikahan dan keluarga. Daripada berfokus pada kelemahan
pasangan, mengapa kita tidak bersyukur untuk kelebihannya? Bersyukurlah
untuk pasangan yang mendengkur, cerewet, suka lupa, tidak rapi.
Bersyukurlah karena ia adalah salah satu berkat terbesar yang Tuhan
berikan!
HATI YANG BERSYUKUR MELIHAT MAWAR YANG INDAH DI TENGAH DURI-DURI
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar