Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. (Lukas 2:52)
Serombongan
turis mancanegara sedang mengunjungi sebuah desa wisata. Desa itu
tampak terpencil dan masih sangat tradisional dan sederhana. Ketika
melihat seorang Bapak sedang bersantai di depan rumahnya, seorang turis
mendatanginya dan langsung bertanya, "Adakah orang-orang besar yang
dilahirkan di sini?" dengan tersemyum bijak, kakek itu menjawab, "Tentu
saja tidak ada, Tuan. Orang-orang di sini dilahirkan dalam bentuk bayi
kok!"Para
Sahabat Seiman boleh tertawa geli. Namun, bukankah kita sering
menganggap bahwa Orang-orang besar itu dilahirkan secara takdir menjadi
Berhasil sebagai orang berprestasi ketimbang dibentuk? Tak terkecuali
Yesus. Karena sangat mengasihi kita, maka Yesus tidak turun dari langit
dalam kondisi dewasa, tetapi berupa bayi mungil tak berdaya. Dia
membutuhkan Proses untuk menjadi besar. Yang luar biasa, Dia tidak hanya
dikasihi Allah, tetapi juga manusia. Saat ini siapa orang di kolong
langit yang tidak mengenal nama Yesus? Dia dikasihi orang yang yang
mengenal-Nya dan disegani oleh orang-orang yang belum mau menerima-Nya.Para
Sahabat Seiman, dengan belajar dari keteladanan Yesus, kita bisa
memproses dan memoles diri kita untuk menjadi orang-orang besar yang
berhati hamba. Yesus dilahirkan di kandang domba, bukan rumah sakit
bersalin berskala internasional. Dia pun dibungkus kain lampin dan bukan
kain satin. Dia Mahatinggi rela menghampakan Diri-Nya agar sama dengan
orang yang dipimpin-Nya. Jadi, jika lain kali ada orang yang bertanya,
"Adakah orang-orang besar yang dilahirkan di sini?", jawab saja dengan:
"Di sini hanya ada orang-orang kecil yang diberi anugerah besar oleh
Tuhan Yesus Kristus!"
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar