I Petrus 1: 3b
Tiba-tiba
pintu ruang bersalin terbuka. Seorang dokter dengan pakaian khusus
keluar. "Istri Anda dalam keadaan baik. Namun sayang keadaan bayinya
membahayakan jiwa istri Anda. Ada satu hal yang harus Anda putuskan,
keselamatan istri Anda atau bayinya. Saya tahu hal ini sulit, namun kami
telah berusaha sekuat mungkin. Akhirnya kami harus menemui Anda, sebab
keputusan Anda amat menentukan. Jika Anda sudah siap, silahkan kami
dihubungi dan menandatangani formulir ini", setelah berkata demikian
dokter tersebut memeluk bahu pria yang diajak bicara.
Sorot matanya di balik kaca mata yang tebal memberi semangat pada pria yang tubuhnya gemetar.
Rata Penuh
Pria
yang sedari tadi gelisah, sekarang bertambah gemetar setelah menerima
berita yang meluncur dari mulut dokter yang memeluknya.
Wajahnya
jadi pucat seperti mayat. Butiran keringat dingin sebesar kacang
kedelai bermunculan di dahinya. Mulutnya menganga, lidahnya kelu.
Matanya nanar. Setelah berusaha menelan ludahnya, ia berusaha mengeluarkan kata-kata.
"Dokkkkter, .....mmm. bbberi kesempatan saaaya untuk berdoa".
Kepala dokter tersebut menggangguk, tanda setuju.
Ruangan tunggu kelahiran bayi malam itu sepi menggigit, sinar lampunya nampak pudar.
Suasana
saat itu bisu dingin menutupi tembok sekeliling ruangan itu. Pria itu
kemudian tertunduk. Wajahnya ditenggelamkan atas kedua telapak tangannya
yang menopangnya. Suara tangis tertahan bercampur kepedihan dan rasa
takut menimbulkan suara yang keluar dari mulutnya seperti suara
berguman, tidak jelas. Suasa kembali sunyi . Kemudian ia perlahan
bangkit, berjalan menuju perawat yang berdiri menunggunya.
"Suster,
katakan kepada dokter, istri saya perlu diselamatkan, sedapat-dapatnya
selamatkan juga anak saya. Saya telah melihat harapan."
Suster itu hanya menggangguk, kemudian menyodorkan sehelai lembaran formulir. Setelah ditandatangani. Ia kembali menunggu.
Persalinan
berlangsung sulit. Dokter berupaya mengeluarkan bayi dari dalam rahim
wanita yang sudah mulai kehabisan tenaga. Dengan alat khusus, dokter
tersebut mengupayakan kepala sang bayi dapat keluar terlebih dahulu.
Namun tiba-tiba, crot.., darah segar muncrat disertai bola mata yang
masih terikat ototnya keluar mengelantung, baru kemudian kepala bayi.
Merasa berpacu dengan waktu, dokter makin berusaha keras untuk
mengeluarkan seluruh tubuh bayi itu. Bunyi gemeretak tulang rawan bayi
yang patah karena proses tersebut. Akhirnya, tubuh bayi yang mirip
seonggok daging tersebut utuh keluar dari dalam rahim. Persalinanpun
berjalan sampai tuntas.
Dokter
segera memerintahkan seorang perawat agar membersihkan tubuh bayi
tersebut dan segera dimasukkan kantong mayat. Namun Tuhan yang mendengar
doa bertindak lain. Tubuh bayi yang masih berlumuran darah dibersihkan
terlebih dahulu oleh perawat. Saat tangan sang perawat membersihkan
tubuh bayi di bagian dada sebelah kiri, nampak denyut jantung yang
lemah. Tanda kehidupan. Rupanya denyut yang lemah terlihat oleh sang
perawat tersebut. Segera bayi tersebut di kirim ke ruang khusus.
Empat
tahun kemudian, bayi itu tumbuh menjadi seorang anak mirip monster
hidup. Ia di beri nama William Cutts. Jika bayi normal, diusia sebelas
tahun telah belajar berjalan, tidak demikian dengan William Cutts. Ia
baru belajar merangkak seperti anjing. Kepala bagian kanan agak besar,
matanya yang kanan rusak berat, tidak mungkin bisa melihat.
Bahunya
miring. Menjelang remaja, jalannya miring seperti tiang hampir roboh.
Dan kata dokter, otaknya tak akan sanggup berkembang alias tidak mungkin
bisa belajar seperti manusia normal.
Sudut
pandang dokter rupanya beda dengan kedua orang tuanya, mereka melihat
harapan. Orangtuanya terus membesarkannya dengan penuh kasih sayang.
"Kelak anakku akan dipakai Tuhan secara luar biasa, sebab aku yakin
harapan itu ada", demikian doa kedua orangtuanya, setiap kali melihat
William Cutts yang selalu kesulitan dengan menyelaraskan jalannya dengan
bahunya. Tuhanpun mewujudkan harapan anak-anakNya.
Tepat
pada waktuNya, William Cutts bersimpuh di kaki- Nya, satu ayat yang
dipegangnya yang menjadi dasar panggilannya, "Justru di dalam kelemahan
kuasa-Ku menjadi sempurna", II Korintus 12: 9. Inilah sumber pengharapan
baginya.
Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan orang yang berharap kepada-Nya.
Tuhan
pun membuktikan janjiNya. Apa yang tidak dipandang oleh dunia, dipakai
Allah secara luar biasa. Dengan segala keterbatasannya, William Cutts
maju untuk taat. Harapan demi harapan terkuak setelah ia taat melangkah.
Setelah
menyelesaikan sarjananya di sekolah theologia, ia menjadi utusan misi
ke Irian Jaya, Indonesia. Tuhan meneguhkan janjiNya, dalam kelemahan
kuasa-Nyata nyata. Tiap langkah pelayanan William Cutts, Tuhan
meneguhkan dengan mujizat-Nya. Semua ini diawali dengan orang yang
melihat harapan dan mempercayai harapan di dalam Yesus itu pasti ada dan
tidak pernah sia-sia.
William Cutts telah menyaksikan apa makna hidup di dalam pengharapan yang berlimpah di dalam Kristus!
Sesungguhnya harapan di dalam Kristus itu, adalah;
Harapan selalu memperlihatkan pada orang percaya bahwa di ujung jalan yang gelap ada terang.
Harapan selalu dapat menopang kehidupan orang percaya yang telah patah semangat dan tak berdaya.
Harapan
selalu memberikan peluang, kemungkinan dan kepastian ada pemulihan
kembali saat kehidupan dirasa seperti buluh yang patah atau sumbu hanya
tinggal asap.
Jadi harapan itu selalu memberikan kehidupan, semangat, gairah dan kesegaran baru. Dan ..
Orang yang berharap kepada Tuhan tak pernah dibiarkan malu tersipu-sipu!
Harapan
yang Tuhan Yesus berikan bukan harapan seperti yang Anda dipikirkan
atau dunia tawarkan. Harapan di dalam Kristus bukan harapan yang
terbatas, tidak pasti dan bersifat temporer. Harapan di dalam Kristus
adalah harapan yang melimpah, pasti, dan berlimpah bak sungai.
Harapan yang demikian selalu ada di dalam diri orang percaya.
Dan
harapan itu amat nyata secara khusus bagi orang-orang percaya yang
mengalami berbagai-bagai dukacita karena pencobaan (ay. 6).
Jika demikian mengapa Anda berkata , "tidak ada harapan bagiku?"
Ambillah selangkah lagi, lihat tangan-Nya terbuka siap memeluk Anda.
Source : from eliastories
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar