
Kedua, adalah kata ”theasthai”, dalam kalimat ”kita telah melihat kemuliaan-Nya”, yang berarti bahwa ia dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini perlu ditegaskan mengingat pengaruh kuat bidat doketisme yang menyatakan bahwa Yesus adalah Roh yang tak berbadan, tetapi nampak dalam bentuk manusia. Itu sebabnya demi menjelaskan keberadaan sejati kemanusiaan Yesus, dan maksud kedatangan-Nya, Yohanes bersaksi bahwa Ia datang ke dunia untuk ”diam di antara kita”; berkemah bersama kita, atau berumah tinggal untuk bersekutu dengan kita (oikumene).
Jika orang Yahudi dalam Perjanjian Lama sangat menaruh hormat pada ”sekhinah”, yaitu sebuah tempat tinggal kehadiran Allah di padang gurun Sinai, maka dalam Perjanjian Baru di dalam Yesus, Allah selalu hadir dan tetap akan terus hadir (Imanuel, Mat.1:23), agar kita merasakan dan mengalami kehadiran-Nya yang mendatangkan mujizat (Kis.2:22), sehingga dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus itu, kita yang percaya dapat melakukan hal yang sama, atas kehendak Allah (Mark.16:17-18).
Itu sebabnya saudara marilah kita giat beribadah kepada Tuhan dan ”Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita .... semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” (Ibr.10:25), maka ”Apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan ...” (Yoh.14:13). Amin
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar