Allah Tidak untuk Dipermainkan
Bacaan Hari Ini:
Galatia 6:7
"Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa
yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya."
Alkitab
mengajarkan kita bahwa salah satu tanda-tanda akhir zaman yaitu
orang-orang akan keluar dari jalan mereka untuk menghujat Allah.
Inilah karakteristik khas dari antikristus, yaitu yang dikatakan dalam Kitab Suci sebagai orang-orang yang akan menghujat Allah.
Bahkan
saat penghakiman Allah dijatuhkan kepada kepada orang-orang yang tidak
percaya selama masa tribulum (kesengsaraan), Wahyu 16:9 mengatakan, "Dan
manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat
nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak
bertobat untuk memuliakan Dia."
Penghujatan mewakili penyangkalan dan penolakan terhadap Allah yang dilakukan secara sadar.
Ini
adalah bentuk ketidaksopanan dalam menentang sesuatu, yaitu dosa yang
disengaja, seolah-olah seperti iblis yang secara terbuka menyatakan
melawan Allah.
Untuk melakukan dosa ini bukanlah bentuk ketidakpercayaan semata, namun ketidakpercayaan yang disengaja.
Sebuah contoh utama adalah Raja Belsyazar di Babel.
Suatu hari, ia mengadakan pesta besar dan mengundang para pemuka, istri, dan gundik.
Kemudian ia membawa benda yang telah disita dari kuil di Yerusalem, dan digunakan dalam menyembah Allah.
Belsyazar menuangkan anggur kedalamnya, bersulang untuk para ilah palsu yang mereka sembah di Babel.
Belsyazar mengejek Allah.
Namun
Alkitab mengatakan, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan
dituainya." (Galatia 6:7).
Benar saja, ketika Belsyazar sedang
berpesta, ia melihat tulisan tangan di dinding, "Mene, Mene, Tekel
UFARSIN" yang ditafsirkan oleh nabi Daniel, "Masa pemerintahan tuanku
dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; Tuanku ditimbang dengan neraca
dan didapati terlalu ringan; Kerajaan tuanku dipecah dan diberikan
kepada orang Media dan Persia" (Daniel 5:25-28)
Belsyazar telah ditimbang menurut skala Allah dan ditemukan bahwa bobot rohaninya sangat ringan.
Belsyazar tidak memenuhi standar ukuran Allah, dan malam itu ia mati.
Dengan cara yang sulit, dia mengetahui bahwa Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.
Gbu all..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar