Lukas 18:16
Tetapi
Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang
kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang
yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 105; Yakobus 2; Yehezkiel 13-14
Karena
beberapa alasan, anak-anak suka dengan tantangan. Mereka tidak takut
dengan kesulitan, karena terkadang mereka tidak tahu apa arti
“kesulitan.” Dengan pola pikir mereka yang sederhana, mereka tidak
memperumit keadaan. Hal inilah yang perlu kita pelajari dari anak-anak,
mereka memiliki kesederhanaan, bahkan dalam iman.
Sebagai
contoh, ketika seorang anak dijanjikan oleh ayahnya besok ia akan
dibelikan sepeda, dia percaya begitu saja dengan sepenuh hati. Tidak ada
keraguan sedikitpun dalam hatinya.
Kepercayaan
yang sama ini mereka terapkan dalam segala aspek hidup mereka.
Sehari-hari mereka menikmati keriangan, bermain dan tertawa. Bahkan saat
mereka menemukan hal yang harus dilakukan namun tidak mereka sukai,
mereka akan menemukan cara menyenangkan untuk menyelesaikan tugas itu.
Namun
kita yang telah bertumbuh dewasa, seringkali kehilangan sukacita
anak-anak itu. Kita dipusingkan dengan “kesulitan” karena kita
menganggap semakin sulit suatu hal, maka semakin bernilai. Namun
karenanya malah kita kehilangan kesederhanaan iman, sehingga kita sulit
mempercayai Tuhan.
Saat
ini mari kita datang kepada Tuhan seperti anak kecil, dengan iman yang
sederhana dan kepercayaan yang penuh bahwa dalam segala perkara Bapa
Sorgawi pasti menyertai dan menolong kita. Setelah itu, jalanilah hari
Anda dengan sukacita dan kreativitas. Sesulit apapun keadaan yang Anda
hadapi, temukan cara menyenangkan untuk menyelesaikannya.
Jangan
kehilangan sukacita hanya karena kesulitan, jadilah seperti anak kecil
yang selalu menemukan cara menyenangkan dalam mengatasi masalah.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar