Hidupilah
kehidupan Anda hingga Anda mati. Mengapa saya mengungkapkan pernyataan
tersebut? Karena banyak orang yang sudah mati walaupun dalam keadaan
hidup. Dalam bukunya How to Live 365 Days a Year, Dr.Schindler
menyatakan bahwa tiga dari empat orang yang berbaring di rumah sakit di
isi oleh orang yang mengidap EII - Emotional Induced Illness (penyakit
yang disebabkan oleh emosi). Jadi bisa dibayangkan, 3 dari 4 orang di
rumah sakit akan sehat ketika bisa menangani emosinya.
David
J. Schwartz, penulis buku Berpikir dan Berjiwa Besar menceritakan
tentang temannya seorang pengacara yang mengidap TBC. Pengacara ini tahu
bahwa ia harus menjalani hidup yang terbatas dengan banyak aturan,
tetapi hal ini tidak pernah menghentikannya menjalankan praktek hukum,
menghidupi keluarga yang baik, dan benar-benar menikmati hidup.
Pria
itu telah berusia 78 tahun dan mengekspresikan filosofinya dengan
kata-kata ini: "Saya akan hidup hingga saya mati, dan saya tidak akan
mencampur aduk hidup dan mati. Sementara saya masih ada di muka bumi
ini, saya akan terus hidup. Mengapa harus hanya setengah hidup? Setiap
menit yang dihabiskan orang untuk khawatir soal kematian sama saja orang
itu sudah mati selama satu menit itu."
Anda
bisa menjalani kehidupan ini dengan dua cara. Pertama hidup dalam
kekuatiran, maka kematian akan semakin cepat menjemput Anda. Kedua hidup
dalam ucapan syukur dan optimisme, maka seburuk apapun keadaannya,
Tuhan sanggup membuatnya lebih baik dan lebih baik lagi.
Sumber: Berpikir dan Berjiwa Besar; David J. Schwartz; Binarupa Aksara
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar