Sebuah kelompok doa syafaat di Kansas ingin
berdoa untuk meminta hujan setelah kemarau berkepanjangan. Menariknya,
saat mereka berkumpul bersama untuk berdoa, hanya seorang gadis cilik
yang datang dengan membawa payung! Inilah teladan iman. Tuhan Yesus
memberitahukan salah satu sikap doa yang berkenan di hadapan Allah
adalah dengan percaya bahwa kita telah menerimanya. Kita tidak
diperintahkan untuk menipu diri, melainkan percaya.
Orang
mungkin akan menganggap kita gila. Perbuatan kita mungkin dianggap
ekstrem, namun percayalah selama kita melakukannya karena iman kita
kepada Tuhan, sesuai perintah-Nya - “...maka hal itu akan diberikan
kepadamu.” (ay.24b) Bukankah Nuh juga dianggap gila oleh orang-orang
sebangsanya? Bayangkan hampir 100 tahun Nuh membangun bahtera sebelum
air bah benar-benar dicurahkan oleh Tuhan.
Barangkali
Abraham akan dianggap gila bila orang lain tahu dia akan mengorbankan
anaknya sendiri. Namun apa ucapan Abraham kepada hambanya sebelum dia
mendaki Moria? "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta
anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami
kembali kepadamu." Dan ketika Ishak menanyakan tentang dimana dombanya,
maka jawab Abraham adalah "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk
korban bakaran bagi-Nya, anakku." Dan tepat seperti perkataan dan
harapannya, maka Tuhan melakukannya kepada Abraham.
Iman
harus disertai tindakan. Kita tidak bisa berkata kepada Tuhan, aku
percaya pada-Mu tetapi lakukanlah dulu mujizat itu dalam hidupku -
barulah aku bisa percaya. Iman harus kita buktikan lewat sikap dan
tindakan kita, mengambil langkah untuk taat meski keadaan nampaknya
masih tetap sama. Belajar dari Abraham, Bapa orang beriman yang berani
melangkah dalam ketaatan oleh karena iman. Ketika kita berdoa,
bersikaplah seakan kita telah menerimanya. Ambillah langkah iman dan
perkatakan iman kita setiap hari.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar