Oleh: Ev. Manati I Zega
Sebab
sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air
itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air
itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. (Yohanes 5:4).
Salah
satu tema yang tidak pernah berhenti dibicarakan semasa manusia hidup
adalah tentang hidup itu sendiri. Karena itu, setiap orang harus
mengerti makna dari kehidupan tersebut agar pemahamannya tentang hidup
tidaklah terlalu sekuler. Sebab, dalam dunia ini terlalu banyak filosfi
hidup yang dibangun tidak berdasarkan firman Tuhan. Sebut saja, filosofi
yang mengatakan masa kecil ditimang-timang, masa muda foya-foya, masa
tua kaya raya dan mati masuk surga.
Dalam
bacaan firman Tuhan ini, Alkitab memberi perspektif yang berbeda
tentang makna dari sebuah kehidupan. Di Yerusalem, dekat pintu gerbang
domba ada sebuah kolam yang namanya Betesda. Dan, Betesda itu memiliki
lima serambi. Di serambi-serambi itu, berbaring sejumlah besar orang
sakit, orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh. Di
sana mereka menantikan goncangan air kolam tersebut. Alkitab berkata,
Allah membuat aturan main yang luar biasa dan akal manusia yang terbatas
sulit memahaminya. Aturan itu adalah barang siapa terdahulu masuk di
dalamnya, itulah yang mendapatkan kesembuhan. Aturan ini membuat kita
bertanya, kalau hal itu diberlakukan bagi orang sehat tidak masalah.
Tapi, hal ini diberlakukan bagi orang-orang sakit suatu hal yang sukar
dipahami. Namun itulah aturan mainnya.
Satu
prinsip yang sangat menonjol kita lihat di sini bahwa hidup itu sebuah
perjuangan. Manusia harus berjuang sedemikian rupa agar memperoleh
berkat yang sudah disediakan-Nya, yakni kesembuhan. Jika hanya berdiam
diri dan tidak pernah mencoba bertarung, maka seumur hidup tidak pernah
menyaksikan dan mengalami pertolongan Tuhan. Sakit, bukanlah alasan
untuk berdiam diri. Keterbatasan bukan pula alasan untuk berkata inilah
nasib saya. Tuhan mau, kita berjuang dari keterbatasan yang ada, agar
kuasa-Nya makin nyata bagi kita. Inilah prinsip firman Tuhan.
“Walau terbatas, tetaplah berjuang agar kuasa-Nya menjadi nyata”.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar