Pada suatu ketika
hiduplah seorang penatah batu. Setiap hari ia pergi ke gunung untuk
menatah batu. Selagi bekerja, ia bersenandung. Meskipun ia adalah orang
miskin, ia tidak menginginkan lebih dari pada yang ia miliki, sehingga
ia tidak merisaukan dunia.
Suatu
hari ia dipanggil untuk bekerja di rumah seorang bangsawan. Ketika
melihat keindahan rumah sang bangsawan, untuk pertama kali dalam
hidupnya ia mengalami rasa sakit yang timbul dari suatu keinginan. Ia
berkata sambil menghela nafas panjang, "seandainya saja saya kaya, tidak
harus bekerja mencari nafkah dengan bercucuran keringat seperti
sekarang ini."
Bayangkan,
betapa ia keheranan ketika mendengar suara, "Keinginanmu dikabulkan.
Mulai sekarang keinginan apapun yang kaupunyai akan dikabulkan." Ia
tidak tahu arti kata-kata itu sampai ia pulang ke pondoknya pada sore
hari, ia mendapati rumah besar yang indah seperti yang diidamkannya. Ia
berhenti dari pekerjaannya sebagai tukang batu dan menikmati hidup
sebagai orang kaya.
Suatu
hari, ia melihat Raja lewat, diiringi pengawal dan budak-budak serta
dayang-dayang. Ia berpikir, "Saya ingin menjadi Raja, duduk dalam kereta
kerajaan yang megah." Keinginannya segera terkabul, ia dengan segera
duduk dalam kereta kerajaan yang megah, dengan pengawal-pengawal dan
dayang-dayang, tetapi cuaca hari itu sangat panas. Ia melihat keluar dan
kagum akan kekuatan matahari yang memancarkan panasnya ke bumi. "Saya
ingin menjadi matahari," katanya. Sekali lagi keinginannya dikabulkan.
Ia menjadi matahari yang memancarkan panas ke jagat raya.
Pada
musim hujan, sang matahari berusaha untuk menerobos segumpal awan tapi
tidak berhasil. Maka ia mengubah diri menjadi awan dan berjaya dalam
kekuatannya mampu menahan panas matahari, sampai ia menjadi hujan dan
berjumpa dengan karang yang tegar.
"Apa ini? Karang lebih kuat dari saya? Kalau begitu saya ingin menjadi karang."
Demikianlah
terjadi, ia berdiri tegak menjulang di lereng gunung, tetapi kemudian
ia mendengar suara memecah yang aneh di bawahnya. Ia melihat dengan
kecewa karena ia melihat manusia bekerja menatah bongkahan batu darinya.
Akhirnya
ia kembali menjadi seorang manusia, penatah batu kembali, dengan hati
penuh senandung karena ia merasa bahagia dengan apa ia miliki.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar