Bilangan
14:6-9 - Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk
orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan
berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk
diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita,
maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya
kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya,
janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa
negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka
sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut
kepada mereka."
Julius
Caesar merupakan salah satu pemimpin dunia yag dikagumi oleh masyarakat
internasional. Namanya bersinar dan dikenang orang sampai sekarang ini.
Masyarakat internasional mengenang dia karena dalam hidupnya dia pernah
mencapai kejayaan. Kejayaan yang dia raih bukan karena warisan, tetapi
karena sebuah perjuangan. Julius Caesar dengan pasukan yang dia pimpin
telah berjuang habis-habisan setiap kali menghadapi peperangan. Baginya,
kunci kemenangan adalah no retreat! Pantang mundur! Catatan sejarah
menceritakan bahwa ketika Julius Caesar hendak menaklukan Inggris, dia
mulai berlayar dari pantai di Perancis ke daratan Inggris. Setibanya di
Inggris, Julius Caesar membakar semua kapal yang membawa mereka sampai
disitu. Keputusan ini terkesan “gila”, tetapi ini adalah satu-satunya
cara supaya pasukannya tidak mundur dari medan peperangan. Bagi Julius
Caesar, membakar kapal merupakan isyarat yang harus diketahui pasukannya
untuk memenangkan peperangan, karena tak ada pilihan lain. Jalan
alternatif untuk mundur sudah dimusnahkan, kapal-kapal sudah habis
dibakar, kalah berarti mati. Karena itu untuk dapat bertahan hidup,
perang harus dimenangkan. No retreat! Tidak ada kata mundur! Jika perang
telah dimulai, tak ada cara lain untuk menang selain maju terus pantang
mundur. Itulah yang mengharumkan nama Julius Caesar sampai sekarang.
Jauh
hari sebelum Julius Caesar memakai prinsip pantang mundur, dua orang
tokoh Alkitab yang bernama Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune telah
melakukan hal itu. Mereka merupakan dua diantara dua belas orang yang
mengintai tanah perjanjian. Sepuluh orang lainnya adalah pecundang,
tetapi Yosua dan Kaleb adalah pemenang. Dalam Bilangan 14:9b mereka
berkata, “Janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan
kita telan habis.” Dalam memotivasi bangsa Israel untuk maju terus,
Yosua dan Kaleb juga mendasarkan keyakinan mereka pada pertolongan
Allah. Disinilah perbedaannya dengan pemimpin-pemimpin dunia, termasuk
Julius Caesar.
Teladan
lain dalam Alkitab dan bahkan yang paling sempurna menunjukkan prinsip
no retreat adalah Tuhan Yesus. Untuk menggapai kemenangan dan
keselamatan manusia, Tuhan Yesus maju terus menghadapi kebengisan
tentara Romawi, fitnah para tokoh agama bahkan ngerinya Via Dolorosa dan
kayu salib. Apa yang dilakukan oleh Yosua dan Kaleb, dan terutama oleh
Tuhan Yesus harus diteladani oleh orang Kristen. Dengan mengikuti
teladan itu kita akan menjadi pemenang dan bukan pecundang. Jika Anda
mau berhasil dalam hidup ini, maju terus berdasarkan kebenaran firman
Allah. Hadapi segala tantangan yang ada dengan keyakinan penuh akan
pertolongan Tuhan. Jangan kalah sebelum berperang. No retreat!
DOA:
Tuhan, aku sadar bahwa pada saat ingin meraih sukses, maka tantangan
itu senantiasa menghadang. Berikan aku kekuatan untuk terus maju
menghadapi tantangan yang ada berdasarkan firmanMu. Dalam Nama Tuhan
Yesus aku berdoa. Amin.
KATA-KATA BIJAK: Semangat pantang mundur sudah membuat kita mendapat setengah dari kemenangan.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar