Rabu, 07 Maret 2012

Kasihilah Pasanganmu

Kasihilah Pasanganmu PDF Print E-mail
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. Efesus  5:25

love2.jpgAndi pulang ke rumah dengan wajah kusut. Negosiasi kontrak yang menghadapi jalan buntu membuatnya stress. Tiba di rumah, sambutan istrinya yang tanpa ekspresi membuatnya emosi. Andi marah dan kecewa, harapannya akan ada sambutan manis untuk meredakan stressnya tak ditemui. Jadilah malam itu diisi dengan pertengkaran. Andi tidak menyadari, sepanjang hari istrinya lelah bekerja mengurus rumah dan sekolah anak-anak mereka.
Kita terbiasa mengharapkan perbuatan manis dari orang yang kita kasihi. Kita kecewa bila yang kita harapkan tidak terjadi. Pada sisi lain pasangan kita pun mengharapkan yang sama. Kelelahan mengurusi rumah dan anak-anak membuatnya berharap bila kita tiba di rumah, kita bisa membantu dan berempati terhadap kerja kerasnya sepanjang hari. Kita dan kekasih hati kita saling berharap untuk masing-masing terlebih dahulu menunjukan pengertian. Dan bila itu tidak didapat, pertengkaranlah yang bangkit.
Kasih itu berkorban. Berkorban terhadap pasangan dapat pula berarti mendahulukan kebutuhan istri daripada kebutuhan sendiri. Bila kita dapat menyimpan harapan kita dan bertindak untuk lebih dahulu memperhatikan pasangan kita, tentu kita akan mendapat cinta sebagai balasannya. Cinta dari pasangan kita akan mampu membuat kita sanggup bekerja dan menghadapi kesulitan dengan tenang dan percaya diri. Sebaliknya bila rumah tangga berantakan pasti berpengaruh terhadap pencapaian kehidupan kita.
Dunia merayakan hari kasih sayang atau valentine’s day. Saya tidak ingin berpolemik tentang boleh atau tidak merayakannya. Saya hanya ingin mengajak para suami melihat kembali perjalanan rumah tangga mereka. Pertanyaan sederhana yang mesti kita lontarkan ke diri sendiri adalah: “Apakah selama ini kita sudah mengasihi pasangan kita?” Mungkin kita akan menemukan fakta terlalu banyak cinta yang diberikan istri kita melalui kasih sayangnya, kerja kerasnya dalam mengurus rumah dan anak-anak bahkan menopang kita dalam berkarir. Saatnyalah sekarang bagi kita untuk menunjukan cinta kita dengan mengambil bagian dalam apa yang dikerjakannya setiap hari. Upaya kita membantu kekasih hati kita mengurus anak atau mengerjakan pekerjaan rumah akan sangat dihargainya. Percayalah istri kita tidak akan mengharapkan kita ada di rumah terus dan menggantikan tugas-tugasnya. Ia hanya membutuhkan bantuan kecil yang menunjukan kita peduli dan saying kepadanya.  (TW)

Doa: Hari ini Tuhan, aku mau lebih menunjukan kasih sayangku kepada kekasih hatiku dengan berbuat sesuatu di kesehariannya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar