Jumat, 09 Maret 2012

Di Pikiran Allah

Di Pikiran Allah PDF Print E-mail
“Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” Mazmur 8:4
thinking gods thought.jpgBagaimanakah perasaan saudara jika suami, istri, anak, orang tua, sahabat atau orang-orang yang terdekat tiba-tiba mendiamkan bersikap diam dan cuek dengan saudara? Pasti rasanya tidak nyaman, bukan?
Dalam Alkitab kita menjumpai hanya ada dua orang yang disebut “hidup bergaul dengan Allah”, yaitu Henokh (Kej. 5:22) dan Nuh (Kej. 6:9). Bergaul dengan Allah menyebabkan keduanya mengalami pengalaman luar biasa dengan Allah. Henokh diangkat ke sorga dalam keadaan hidup-hidup, dan Nuh diselamatkan dari air bah dengan bahtera yang dibangunnya atas perintah Tuhan.
Ketika air bah melanda seluruh bumi, Allah menyuruh Nuh untuk masuk ke dalam bahtera. Perintah untuk masuk ke dalam bahtera adalah komunikasi terakhir dari Allah untuk Nuh. Selama berbulan-bulan kemudian, di dalam bahtera Nuh seperti kehilangan komunikasi dengan Tuhan.
Jika kita bepergian dengan kapal laut atau alat transportasi lainnya, di tiket yang kita pegang tertera tempar debarkasi (pelabuhan asal) dan embarkasi (pelabuhan tujuan). Tetapi tidak demikian dengan Nuh. Nuh tidak pernah tahu tujuan akhir dari ‘pelayaran’-nya, dan bahkan tidak pernah mendapat petunjuk Tuhan selama dalam perjalanan tersebut, sampai akhirnya dikatakan dalam Kejadian 8:1, “Maka Allah mengingat Nuh…”. Apakah diamnya Allah disebabkan oleh karena Allah lupa dengan Nuh?
Dalam bahasa Ibrani, “mengingat” berarti ‘menaruh dalam pikiran’. Ternyata sekalipun Allah ‘berdiam diri’, Ia tidak pernah lupa dengan Nuh. Malah Nuh selalu ada di dalam pikiran Allah! Benarlah pujian yang berkata, “Ku di tanganMu, ku di hatiMu, di pikiranMu, di rencanaMu… tak pernah ditinggalkan..”
Bukankah kita pun seringkali mengalami sepertinya Tuhan berdiam diri terhadap kita? Kita berseru dalam doa, berteriak minta tolong tetapi sorga sepertinya lengang, tidak ada jawaban! Kemudian kita menganggap bahwa mungkin saking sibuk dengan banyak urusan, Tuhan telah melupakan kita. Saudara, ketahuilah bahwa engkau selalu ada dalam pikiran Allah! Ia tidak pernah mengeluarkan engkau dari sana. Ketika saatNya tiba, dalam kedaulatan kuasaNya Ia akan bergerak untuk menjawab dan menyelamatkan engkau.(SRS)
Doa: Terimakasih Tuhan, karena aku selalu ada di dalam pikiran-Mu. Amin.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar