Jumat, 02 September 2011

Kristus Hidup Dalam Kita

Kristus Hidup Dalam Kita
Baca: Galatia 2:15-21

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran. —2 Timotius 4:7-8

Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 129–131 ■ 1 Korintus 11:1-16

Perlombaan The Ironman Triathlon mencakup kompetisi renang sejauh 3,8 km, balap sepeda berjarak 180 km, dan lari sejauh 42 km. Bukan perkara yang mudah bagi siapa pun untuk menyelesaikan perlombaan ini. Namun, Dick Hoyt berpartisipasi dalam perlombaan tersebut dan berhasil menyelesaikannya bersama putranya yang cacat jasmani, Rick. Ketika Dick berenang, ia juga menarik Rick yang berada dalam sebuah perahu kecil. Ketika Dick bersepeda, Rick ada di tempat duduk di sisi sepeda. Ketika Dick berlari, ia mendorong maju Rick yang duduk di kursi rodanya. Rick bergantung pada ayahnya untuk dapat menyelesaikan perlombaan itu. Ia tidak dapat melakukannya tanpa sang ayah.

Kita melihat adanya persamaan antara kisah mereka dengan kehidupan kita sebagai seorang Kristen. Sama seperti Rick bergantung kepada ayahnya, kita bergantung pada Kristus untuk menyelesaikan pertandingan iman kita.

Ketika berusaha menjalani hidup yang menyenangkan Allah, kita menyadari bahwa meski kita memiliki maksud dan niat yang baik, sering kita tersandung dan terjatuh. Dengan kekuatan kita sendiri, hal itu tidaklah mungkin tercapai. Betapa kita membutuhkan pertolongan Tuhan! Dan pertolongan memang telah disediakan-Nya. Paulus menyatakannya dengan kata-kata yang penuh arti, “Tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah” (Gal. 2:20).

Kita tidak dapat menyelesaikan pertandingan iman dengan kekuatan kita sendiri. Kita hanya dapat melakukannya dengan jalan bergantung sepenuhnya kepada Yesus yang hidup dalam diri kita. —AL

Hatiku dipenuhi dengan kerinduan,
Untuk menjadi serupa dengan-Nya,
Aku takjub saat merenungkan,
Bahwa Kristus hidup dalamku.

Iman menghubungkan kelemahan kita dengan kekuatan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar