Secara
manusiawi setiap kita akan berusaha menghindarkan diri dari masalah,
baik masalah ekonomi, sakit-penyakit, rumah tangga yang berantakan, dan
sebagainya melalui usaha dan kerja keras yang bertanggung jawab. Namun
apakah usaha itu ditujukan untuk menikmati damai kita sendiri dan
bukannya untuk TUHAN? Banyak orang berkata, “Kami mau hidup damai-damai
saja, pokoknya cari aman.” Pernyataan ini pasti berarti menginginkan
suatu kehidupan yang tidak bermasalah. Segalanya berjalan lancar,
sehingga kita bisa menikmati apa yang disangkakan sebagai kebahagiaan.
Dalam hal ini, bahkan seseorang ber-TUHAN pun hanya dalam rangka
menghindarkan diri dari masalah.
Kalau
kita menghindarkan diri dari masalah hanya untuk menikmati kebahagiaan
bagi kita sendiri atau hanya untuk keluarga, orang dekat dan bukannya
untuk TUHAN, maka kita menjadi orang yang egois. Kita tidak dapat
membagi diri kita dengan orang lain. Maka sebenarnya kita tidak melayani
TUHAN, bahkan sebaliknya kita memanfaatkan TUHAN untuk kesenangan kita
sendiri. Inilah yang TUHAN Yesus jelaskan sebagai orang yang
“menyelamatkan nyawanya”. TUHAN Yesus tegas mengatakan bahwa
orang seperti ini akan kehilangan nyawanya.
Orang
yang mencari kebahagiaan bagi dirinya sendiri tidak mungkin mengabdi
kepada TUHAN. Baginya, TUHAN pun diharapkan dapat mengabdi kepadanya.
Kalaupun ia mengambil bagian dalam pelayanan sosial atau kegiatan
gereja, sebetulnya itu bukan karena dorongan kasih kepada TUHAN, tetapi
usaha “menyuap” TUHAN agar hidupnya diberkati atau setidaknya agar
terhindar dari api neraka. Pelayanan seperti ini tidak akan berkualitas,
sebab yang diserahkannya kepada TUHAN bukan segalanya, melainkan
sekadar “remah-remah” dalam rangka investasi, agar TUHAN memberikan
lebih banyak berkat jasmani kepadanya. Orang-orang seperti ini bergereja
tetapi tidak ber-TUHAN, tampak ber-TUHAN padahal tidak rohani.
Kita
harus selalu menguji, apakah kita berusaha untuk menghindar dari
masalah semata, atau sudahkah kita menyadari bahwa bila ingin efektif
bagi TUHAN, kita harus tidak bermasalah. Jika hidup kita tidak
bermasalah, kita dapat melayani TUHAN tanpa gangguan. Ini semua adalah
pelayanan bagi TUHAN secara tidak langsung. Seharusnya kita ber-TUHAN
bukan dalam rangka menghindarkan diri dari masalah, tetapi karena TUHAN
adalah satu-satunya ALLAH yang benar, yang dikenal dalam pribadi Yesus
Kristus, Sang Juru Selamat. Kita menikmati damai sejahtera dari diri-NYA
sendiri, dan bukan mencari berkat atau pertolongan- NYA semata.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar