Ayat bacaan: Zakharia 4:10
"Who despises the day of small things?"
Dalam
gambaran dasar pelajaran web desain yang saya ajarkan di kampus, saya
selalu menekankan prinsip "less is more", "little is much" dan "small is
beautiful". Tiga prinsip dalam merancang sebuah situs ini adalah sesuai
dengan perkembangan jaman, dimana orang lebih menuntut sebuah situs
yang cepat di akses ketimbang situs yang memiliki terlalu banyak fitur
sehingga memberatkan tubuh situs tersebut dan memperlambat loading time
nya. Berbeda dengan 4 tahun lalu, dimana rancangan situs yang dinilai
bagus adalah situs yang memakai banyak flash dan memerlukan pemahaman
tinggi dalam mengoperasikan berbagai software pendukung, dalam
perkembangan situs saat ini, kesederhanaan lah yang harus jadi
penekanan. Tapi hal tersebut bukan berarti mendesain situs menjadi lebih
mudah saat ini dibanding dulu, karena saat ini desainer dituntut untuk
mematangkan konsep mereka, sehingga lewat sebuah kesederhanaan
pesan-pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara visual oleh
orang yang mengakses situs. Itulah yang saya maksud dengan "less is
more", "little is much" dan "small is beautiful".
Di
dunia ini ada kecenderungan sebaliknya. "Bigger is better", "the more
the merrier". Dalam pelayanan seringkali kita kurang bersemangat apabila
yang dilayani sedikit jumlahnya. Dunia cenderung mementingkan kuantitas
dan bukan kualitas. Ada yang bersemangat melayani ketika jemaat penuh,
namun kehilangan gairah melihat bangku kosong. Padahal Tuhan tidak
mengajarkan demikian. Kita tidak boleh memandang hina hal-hal kecil,
karena seringkali berkat Tuhan pun dimulai dari sesuatu yang biasa.
Bahkan kelemahan sekalipun bisa dipakai Tuhan untuk menjadi ladang subur
untuk menabur berkatNya.
Kita
lihat dalam perumpamaan Talenta. Kepada hamba dengan lima talenta dan
dua talenta, Tuhan memberikan jawaban yang sama. "Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia;
engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:21,23). Baik talenta besar maupun kecil
keduanya bisa menghasilkan buah. Dan Allah menghargai sama terhadap laba
dua talenta dan lima talenta. Artinya disini, Tuhan tidak melihat
kuantitas, melainkan kualitas. Dua talenta sekalipun akan sangat
dihargai apabila kita melakukannya dengan sepenuh hati. Anda merasa
gagal dalam pelayanan jika yang dilayani sedikit atau lambat berbuah?
Jangan. Ingat bahwa Tuhan tidak melihat apa yang di depan mata, tapi
melihat hati. (1 Samuel 16:7).
Kita
lihat bagaimana Yesus melakukan pelayananNya di dunia. Yesus sungguh
peduli baik pada jumlah massa yang banyak maupun pada orang per-orang
yang datang kepadaNya. Yesus pernah melakukan kotbah di atas bukit
dihadapan orang banyak (Matius 5-7). Tapi tidak pernah menutup mata dari
pribadi-pribadi yang menjumpaiNya. Bahkan ketika muridNya berkurang,
seperti yang kita baca dalam Yohanes 6:66, "Mulai dari waktu itu banyak
murid-murid- Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia", hal
tersebut tidak mengganggu Yesus dalam menggenapi rencana Allah.
Jika
saat ini anda mengalami masa surut dalam pelayanan, tetaplah bersyukur
dan tetaplah melayani semaksimal mungkin. Size is nothing; substance is
everything. Baik ketika anda melayani Gereja kecil, sekolah minggu, atau
melayani hanya satu orang saat ini, layanilah dengan segenap hati. Jika
kita setia dalam perkara kecil, Tuhan akan memberikan tanggung jawab
dalam perkara yang lebih besar pada waktunya. Tetaplah beri yang terbaik
dari diri anda dalam hal-hal kecil, karena bukan kuantitas yang
penting, melainkan substansi dan kualitas yang murni berasal dari hati.
Small is much when God's in it
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar