Minggu, 07 April 2013

Merasa "cukup"

Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya, inipun sia-sia
Pengkhotbah 5:10

Baru baru ini kita mendengar, banyak orang tertipu investasi bodong dan juga termasuk investasi emas
Memang masyarakat mudah sekali terbuai dan terbius dengan iming-iming untuk mendapatkan laba tinggi dalam waktu singkat

Manusia cenderung untuk memperkaya diri, menumpuk harta sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya selama masih ada kesempatan

Pengkhotbah mengingatkan bahwa mencintai uang tidak akan memperoleh kepuasan hidup, kepuasan justru didapatkan ketika orang mampu berbagi
Ketika orang hanya berkonsentrasi pada dirinya sendiri, ia tidak akan memperoleh kepuasan dan ini membuat dia tidak pernah berhenti mencari harta karena tidak pernah merasa cukup

Tuhan mengingatkan "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu"
Uang itu memang penting, tapi bukan segala-galanya, ia bisa menjadi pelayan yang baik, kalau kita menguasainya
Tetapi uang adalah tuan yang jahat kalau kita dikuasainya, kalau kita menjadi budak uang, hamba uang, ini yang membuat orang tamak, serakah, menjadi hamba uang adalah keserakahan

Masalahnya sangat sedikit orang yang merasa "cukup", kebanyakan dari kita, masih merasa kurang
Paulus mengatakan, "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah", ini tidak berarti kita tidak boleh berusaha untuk mempunyai lebih dari itu

Yang dikecam Paulus adalah; kalau kita tidak pernah bersyukur, hanya meratapi apa yang tidak dipunyai, tidak pernah mensyukuri apa yang kita punyai

Cukupkanlah dirimu dalam segala hal, merasa cukup dulu, bersyukur dulu dengan apa yang ada pada kita, baru dari situ kita berusaha untuk memperoleh lebih banyak, setia dulu pada yang kecil, baru berusaha untuk yang besar

Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu, karena Tuhan telah berfirman; "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau"

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar