Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh.1:14)
Bila
kita berbicara tentang kemuliaan, maka dalam benak kita, muncul kesan
sesuatu yang bercahaya menyilaukan. Dalam beberapa pengkalimatan
Alkitab, kata itu dapat diartikan secara literal. Namun apa yang
disaksikan oleh Rasul Yohanes merupakan bentuk lain.
Yesus dengan ”Kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa” mempunyai implikasi: Pertama: Inkarnasi Kristus menjawab
kebutuhan mutlak manusia akan keselamatan. Justru kedatangan Yesus
membuktikan bahwa manusia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri.
Kedua: Yesus Kristus layak untuk bertindak bagi dan atas nama kita,
sebagai Pengantara atau Penebus, dengan tidak menghindari kandungan
seorang dara, karena hal itu justru menunjukkan bahwa Ia berjasad
manusia sejati yang menjadi piranti kehidupan Allah; supaya di dalam
daging kita memuat Firman itu, maka kemanusiaan kita menjadi tempat
tinggal Dia yang kekal.
Dan Ketiga: Firman kekal menjadi daging, menyatakan identifikasi
Allah dengan kita dalam kehidupan sebagai manusia, khususnya dalam hal
kelemahan dan penderitaan kita, ”Supaya dalam kelemahan(ku)lah Kuasa-Ku
menjadi sempurna” (2 Kor.12:9).
Pemberian label tersebut bukanlah tanpa alasan, sebab apa yang
dilakukan Allah di dalam Yesus Kristus ini, berasaskan ”kasih karunia
dan kebenaran”. Kasih Karunia karena sebenarnya manusia tidak pantas
menerima penghargaan ini, namun Allah memberikannya dengan cuma-cuma,
tanpa harus didahului oleh usaha manusia. Supaya semakin jelas bahwa
tanpa Tuhan manusia tidak akan mencapai keagungan dalam hidupnya. Dan
Kebenaran, itulah yang memerdekakan kita (Rom.8:32).
Kebenaran yang dibawa Yesus membebaskan kita dari ketakutan, perasaan
bersalah dan rasa tidak pantas untuk berhubungan dengan Allah.
Sebaliknya sebagaimana yang diucapkan penulis kitab Ibrani ”sebab itu
marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia,
supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk
mendapatkan pertolongan kita pada waktunya” (Ibr.4:16). Eben-Haezer.(HJ)
Doa: Tuhan Yesus, sungguh Engkau Allah yang tidak jauh tetapi dekat di hidupku. Amin.
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar