“Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.” Lukas 9:43a
Sekarang
ini adalah era modernisasi. Semua serba modern. Ilmu pengetahuan dan
teknologi semakin canggih. Bermunculan pula pakar dan ilmuwan di
bidangnya masing-masing dengan kemampuan luar biasa yang tak perlu
disangsikan lagi. Akhirnya banyak orang yang menjadi sangat bergantung
pada kepintaran dan kecanggihan teknologi yang ada. Rasa-rasanya mujizat
Tuhan mulai diabaikan, orang lebih percaya kepada pengetahuan dan cara
berpikir para pakar atau ilmuwan yang mengandalkan logika. Tetapi
sesungguhnya mujizat Tuhan tak pernah berakhir dan tetap ada bagi orang
percaya.
Pada
suatu hari Yesus bertemu seorang bapak yang anaknya kerasukan setan
sehingga menjadi bisu dan sangat tersiksa. Bapak itu ingin anaknya
sembuh, namun ia ragu-ragu apakah Yesus dapat menyembuhkannya karena
katanya, “...aku telah meminta kepada murid-muridMu supaya mereka
mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” (ayat 40). Lalu ia berkata
kepada Yesus, “ ‘Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah
kami dan kasihanilah kami’. Jawab Yesus: ‘Katamu: Jika Engkau dapat?
Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!’ “ (Markus 9:22b-23).
Pada
kesempatan lain Yesus membuat suatu pernyataan luar biasa, “Apa yang
tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.” (Lukas 18:27). Apabila
Tuhan mengerjakan sesuatu yang tak bisa dilakukan manusia, itulah yang
dinamakan mujizat. Perbuatan Tuhan merupakan mujizat bagi kita, tapi
bagi Tuhan hal itu bukanlah mujizat sebab Dia dapat mengerjakan segala
perkara dan apa saja. Bahkan dari yang tidak ada Tuhan sanggup
mengadakan. Bumi diciptakan dari yang tidak ada, hanya oleh firmanNya
saja. Jadi, tidak ada sesuatu pun yang sukar bagi Tuhan. Bila manusia
dapat terbang, itu merupakan mujizat; tetapi bagi seekor burung, terbang
itu bukanlah mujizat, tapi merupakan hal yang biasa dilakukannya.
Demikian juga perbuatan-perbuatan besar Tuhan, bagiNya bukanlah apa-apa,
namun bagi manusia merupakan suatu keajaiban.
Selama
Tuhan masih ada, mujizat masih selalu berlaku. Bila ada manusia yang
berkata bahwa zaman mujizat sudah berlalu, pastilah manusia itu sudah
‘tak waras’, karena bila mujizat tak ada, berarti Tuhan juga tidak ada.
Mujizat selalu tersedia bagi orang yang percaya kepadanya!
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar