Apabila
yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan
telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian (Kolose 3:13)
Penelitian
sejumlah psikolog menunjukkan bahwa yang membuat orang bahagia bukanlah
kekayaan berlimpah,melainkan persahabatan dan pengampunan. Marilyn
Elisa mengomentari temuan ini dalam USA Today, "Orang yang paling
bahagia dikelilingi saudara dan teman-teman, tidak punya masalah dengan
tetangga, sibuk dengan kegiatan sehari-hari, dan yang terpenting, mudah
mengampuni."
Christopher
Peterson, psikolog dari Universitas Michigan mengatakan bahwa kemampuan
untuk mengampuni orang lain merupakan karakter yang sangat berkaitan
dengan kebahagiaan. Ia menyebutnya "ratu semua kebajikan, dan mungkin
yang paling sulit dicapai".
Jiwa
yang tidak mau mengampuni acap kali merupakan benteng emosi terakhir
yang kita pasrahkan dalam kuasa Allah. Walaupun kita adalah orang
kristiani, kita mungkin menyimpan kemarahan dan kepahitan,merasa bahwa
setiap orang yang berbuat salah kepada kita harus menderita karena
kejahatan mereka. Namun, apabila kita menyadari bahwa Allah telah banyak
mengampuni kita, maka kita wajib meneruskan belas kasih tersebut kepada
sesama.
Alkitab menyarankan kita untuk mengenakan "belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran,
... sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah
demikian"
(Kolose 3:12,13).
Mengampuni
adalah perintah Allah bagi kita dan merupakan bagian dari hidup yang
penuh kasih, damai, syukur, dan pujian (ayat 14-16).
Sebagaimana kita telah diampuni dengan cuma-cuma, maka hendaklah kita juga melakukannya kepada sesama.
BILA ANDA MERASA TIDAK DAPAT MENGAMPUNI INGATLAH BERAPA BANYAK ANDA TELAH DIAMPUNI, David McCasland
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar