Yakobus 1:2
"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,"
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 12; Matius 12; Kejadian 23-24
Tidak
ada di dunia ini yang didapat tanpa sebuah usaha atau pengorbanan.
Menjadi seorang yang mahir dalam bidang komputer, Anda perlu belajar dan
latihan secara intensif. Bahkan seorang pengkhotbah yang handal
sekalipun, ia perlu latihan agar bisa lancar menyampaikan apa yang Tuhan
taruhkan dalam hatinya untuk disampaikan kepada jemaat. Begitu pun
dalam hal kepemimpinan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif,
Anda tidak hanya dituntut memiliki bakat, tetapi juga kemauan untuk
merelakan diri.
Salah
satu teladan terbaik akan hal ini dari seorang pemimpin yang tercatat
di dalam Alkitab adalah Musa. Walaupun sebenarnya ia dapat menjadi "anak
manja" dengan tinggal di istana Firaun dan tidak menghiraukan panggilan
Allah untuk membawa keluar bangsa Israel dari Mesir, tetapi ia tidak
melakukannya.
Musa
mempertaruhkan segalanya untuk berusaha menolong bangsanya. Dan
nyatanya, ia kehilangan segalanya. Setelah membunuh seorang Mesir, ia
mengalami pengasingan di padang gurun Midian, dan selama empat puluh
tahun ia hidup dengan pengorbanan yang telah dibuatnya sebelum
mengetahui bahwa Allah bermaksud memakainya sebagai seorang pemimpin.
Pada saat itu, Musa telah mengalami proses penghancuran dan pembentukan
kembali yang dituntut darinya supaya dapat dipakai Allah.
Sebagai
seorang pemimpin, Anda mungkin tidak diminta meninggalkan negara atau
melepaskan semua harta seperti yang dilakukan Musa. Tetapi, Anda dapat
memastikan bahwa memimpin orang lain akan menuntut suatu harga yang
mahal.
Keegoisan adalah musuh dari kepemimpinan, sebaliknya kerelaan berkorban adalah sahabat terbaiknya.
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar