Yesus
menunjukkan relasi manusia dengan Allah yang diabdi-Nya. Ada dua macam
model, pertama model orang-orang yang akrab dengan kitab suci, kata-kata
Allah yang sering diucapkan dalam kitab suci, seperti Puji Tuhan,
Alleluya. Kata-kata itu bukan Allah yang dituju, tetapi untuk
kepentingan sendiri, supaya dipuji orang. Model yang kedua orang-orang
seperti pemungut cukai, pelacur, orang-orang yang banyak salah, namun
dalam hatinya ada kerinduan akan belas kasih Allah. Dalam diri Yesus
ada belas kasih, pemungut cukai dan pelacur itu datang kepada Yesus.
Dalam
hidup kita, kira-kira model mana yang kita pilih, seperti orang yang
kenal ilmu teologi, filsafat, tapi maunya dipuji. Atau kita sadari
dengan melihat kedosaan dalam diri kita seperti pemungut cukai dan
pelacur yang rindu belas kasih Allah?. Karena kerinduan itu, maka belas
kasih Allah akan turun. Marilah kita sungguh-sungguh minta belas kasih
Allah yang hadir dalam dunia ini.
Seorang
mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan
berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab
anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi
kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab:
Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di
antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka:
"Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan
mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang
untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya
kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal
percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu
tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya. (Mat 21:28-32).
Mahkota mulia akan diberikan kepadamu dengan adil, kepada orang-orang yang memohon belas kasih Allah.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar