1 Petrus 2:11
Saudara-saudaraku
yang terkasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan
perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang
berjuang melawan jiwa.
Bacaan Alkitab Setahun:Mazmur 137; Yohanes 14; Ratapan 4-5
Ada
seorang pengembara tiba di sebuah negeri di Timur Tengah. Orang ini
mendengar ada seorang bijaksana di negeri itu, dan ingin menemuinya.
Pria bijaksana itu di kenal saleh, dan baik hati sehingga sangat
dikasihi banyak orang. Untuk itu tidak sulit menemukan pria bijaksana
itu. Ketika pengembara itu bertanya dimana rumahnya, setiap orang yang
di temuinya langsung menunjuk ke arah ujung perkampungan dimana berdiri
sebuah gubuk reyot.
Ketika
ia mengetuk pintu gubuk itu, muncul seorang pria tua yang
mempersilahkan ia masuk. Pengembara itu sangat terkejut mendapati bahwa
pria bijaksana itu tinggal di gubuk reyot yang isi rumahnya hanya sebuah
meja, sebuah kursi, satu kompor dan alat memasak saja.
Karena merasa tidak nyaman, pengembara itu bertanya, “Dimana perabot rumah Anda?”
Orangtua tadi balik bertanya dengan lembut, “Mana milik Anda?”
“Tentu saja di rumah saya. Kan saya sedang merantau, tidak mungkin saya membawa perabotan saya,” jawab pengembara itu.
“Saya juga,” jawab orangtua yang bijak itu. “Saya kan sedang merantau di dunia ini.”
Apakah
Anda sadar bahwa kita sebenarnya perantau di dunia ini? Rumah kita
adalah di sorga, dimana Yesus sedang menyiapkannya bagi kita. Namun
banyak orang saat ini melupakan bahwa diri mereka adalah perantau
sehingga yang mereka sibukkan adalah mengumpulkan harta di dunia ini.
Pada hal pada akhirnya semua harta dunia itu tidak dapat mereka bawa
ketika tiba saat untuk pulang ke rumah Bapa di Sorga.
Jangan lupakan bahwa Anda adalah perantau di dunia, gunakanlah harta duniawi ini untuk menghasilkan kekayaan sorgawi.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar