Minggu, 24 Juli 2011

Timothy Pengusaha Muda Sukses

Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. Efesus 5:25
Kamis, 6-6-1996, di petang cerah Timothy dan Hanna melangkah pasti ke dalam gedung Gereja dan diteguhkan oleh Pendeta Paul dalam nikah kudus. Pasangan yang serasi dan saling mencintai itu berkomitmen dan berjanji bahwa, hanya maut yang memisahkannya. Mereka memulai keagungan dan keindahan pernikahan Kristen dengan penuh iman. Keduanya tersenyum dan tertawa bahagia.
Timothy yang energik, disiplin, rajin dan ulet  berpadu dengan Hanna yang lemah lembut, ramah dan keibuan. Ibarat musik mereka adalah simphoni orkesta yang amat padu, kuat, merdu, indah dan mempesona. Setelah 6 tahun pernikahan, Timothy mencapai impiannya. Pengusaha sukses, itulah status yang disandangnya. Ada 6 bidang usaha yang menjadi pencetak uang bagi keluarganya. Rezekinya berlimpah. Ia sangat bangga dengan apa yang sudah dicapainya. Sedangkan Hanna adalah pendoa syafaat, guru sekolah minggu yang berpikir sederhana, rohani dan istri yang baik. Mereka telah dikarunia Tuhan dua anak yang menyempurnakan cinta mereka. Michael dan Gabriela namanya. Keluarga Timothy penyumbang terbesar dan pembayar perpuluhan terbaik di gerejanya. Mereka sangat mengasihi Tuhan.
Namun memasuki 6 tahun 6  bulan 6 hari pernikahan, Timothy pengusaha sukses di bidang kontraktor, otomotif, perkebunan, elektronik, developer dan perdagangan umum itu, mulai berubah. Matanya terlihat sombong dan menatap tajam, mulutnya mulai kasar, pikirannya liar, perasaannya sulit dikendalikan, kemauannya makin aneh dan hatinya cepat panas terbakar. Apa penyebabnya? Karena, Timothy mulai dikontrol oleh clubnya, himpunan perkawanan yang tidak rohani.
Hanna istrinya menyadari perubahan drastis pada suaminya. Ia hanya berdoa, enggan menegur dan takut membuat suaminya tersinggung. Timothy pengusaha super sibuk, mulai jarang berdoa, menyembah, memuji, berpuasa, beribadah, berkumpul dengan anak istri. Ia lupa Tuhan sumber berkat dan lupa Hanna istrinya dan lupa Michael dan Gabliela anaknya.
Malam,  6-6-2006, Timothy terlibat affair dengan teman pengusaha wanita. Ia jatuh dalam dosa. Ia menyimpan rapat dosa busuk itu. Skandal tersebut tidak tercium oleh istrinya. Tapi Timothy lupa bahwa Tuhan tahu kejahatannya yang keji itu.
Tanggal 6-6-2008, Krisis ekonomi Amerika mulai memukul perekonomian dunia dan Indonesia. Timothy pengusaha sukses ikut terkena dampaknya. Ia kelimpungan dan akhirnya tanggal 6-6-2009, ia bangkrut. Usaha yang dibangunnya selama 13 tahun habis tanpa sisa. Ia malu pada istri, anak, keluarga, teman, pendeta. Rasanya mau bunuh diri. Tapi, ia tertolong oleh doa istrinya dan kedua anaknya yang yang sangat mengashihinya.
Malam, 7-7-2009, ia hadir dalam ibadah rumah tangga di rumahnya, setelah bertahun-tahun alpa. Hanna sangat bersyukur karena ia lihat suaminya meneteskan air mata.
Minggu pagi, 9-8-2009, Pendeta Paul berkhotbah tentang “Karakter dan Tanggung-jawab Kristen.” Timothy sadar dan bertobat, ia mengaku dosa dan memohon ampunan Tuhan. Ia menemui kedua anaknya merangkul mereka dan berbisik: “Nak... Maafkan papa...”. Ketiganya mereka mencari Hanna dan mereka melihatnya di samping pastori sedang memeluk Maria putri Pendeta Paul. Timothy mendekati istrinya dan menciumnya dan terdengar kata-katanya lirih: “Mama ... maafkan papa, ya...”. Mereka berlima berpelukan. Doa Maria dan Bu Guru Hanna telah menyadarkan Pendeta Paul dan Timothy.
Doa: Tuhan Yesus, jangan biarkan aku jauh dari kasih karunia-Mu. Angkatlah aku bila aku jatuh. Amin.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar