Kisah Para Rasul 9:6
"Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 20; Matius 20; Kejadian 39-40
Banyak
dari kita mungkin sangat terkesan dengan kisah-kisah orang Kristen yang
dicatat dalam Alkitab. Kita sangat terkesima melihat apa yang mereka
perbuat pada zamannya demi injil tersebar kepada banyak orang yang belum
mendengar dan percaya akan Yesus. Saat kita berdoa pun yang kita minta
kepada Tuhan adalah agar Dia mau mengaruniakan wawasan dan kekuatan
rohani kepada kita seperti yang mereka miliki. Kelihatannya itu
permohonan yang mulia, tetapi tahukah bahwa sebenarnya itu adalah doa
yang egois. Kita meminta Tuhan untuk menjadikan diri kita seperti orang
lain, bukan meminta Tuhan untuk menunjukkan apa yang Dia ingin kita
lakukan.
Saulus
saat dijumpai oleh Allah dalam perjalanannya ke Damaskus sempat
mengajukan dua pertanyaan. Pertama, "Siapakah Engkau, Tuhan?" dan karena
menyadari bahwa ia berhadapan dengan Allah yang hidup maka hanya ada
satu pertanyaan lagi yang penting: "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku
lakukan?" (Kisah Para Rasul 9:5-6). Ia mengerti bahwa ketaatan kepada
kehendak Allah merupakan fokus utama sepanjang sisa hidupnya.
Permohonan
akan kesehatan, kesembuhan, keberhasilan, dan bahkan kekuatan rohani
tidaklah salah, tetapi bisa menjadi doa yang egois jika tidak mengalir
dari hati yang berketetapan untuk taat kepada Allah. Yesus mengatakan,
"Barang siapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang
mengasihi Aku. Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh
BapaKu" (Yohanes 14:21). Ketaatan menyatakan cinta kita kepada Allah dan
memungkinkan kita mengalami cintaNya bagi kita.
Biarlah doa ini menjadi doa masing-masing setiap kita kepada Tuhan, yaitu "Tuhan, apa yang Engkau ingin saya lakukan?"
Kesediaan untuk menaati firman Tuhan setiap hari adalah langkah yang tepat untuk mengetahui kehendak Allah.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar