“maka
Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang
ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar
tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.” Kejadian 41:48
Setiap
orang pasti memiliki ribuan angan atau rencana untuk masa depannya;
pekerjaan mapan, keluarga bahagia, punya kendaraan dan rumah tinggal
yang layak dan sebagainya. Tidak peduli apakah akan terwujud atau tidak,
yang penting harus usaha terbebih dahulu dan merencanakan segala
sesuatunya sebaik mungkin.
Apabila
kita tidak mempunyai rencana, bagaimana kita akan tahu kapan kita
berhasil? Tanpa ada sasaran atau target di kepala kita, bagaimana
mungkin kita tahu bahwa kita sedang melangkah ke arah yang tepat atau
benar? Selagi kita dianugerahi kesehatan yang baik dari Tuhan berarti
kita juga memiliki kesempatan untuk berusaha dan bekerja. Jangan pernah
bermalas-malas atau menyia-nyiakan waktu yang ada untuk hal-hal yang
tidak berguna. Dikatakan: “Pada musim dingin si pemalas tidak membajak;
jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.” (Amsal
20:4). Maka kita harus hidup dengan persiapan dan perencanaan yang baik,
agar kita tidak terpuruk dan siap terhadap kemungkinan terburuk yang
akan terjadi.
Yusuf
adalah contoh orang yang memiliki perencanaan yang baik dalam hidupnya.
Ketika ia dipercaya menjadi penguasa di Mesir seperti dikatakan Firaun
kepadanya, “Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu
seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari
padamu... Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh
tanah Mesir.” (Kejadian 41:40-41), Yusuf mengerjakan tugas dan
tanggungjawab yang dipercayakan dengan hikmat yang luar biasa, karena
Roh Tuhan menyertainya. Ia memerintahkan rakyat Mesir untuk
mempersiapkan diri menyongsong kelaparan yang akan terjadi. Selama
tahun-tahun kelimpahan ia mengumpulkan semua kelebihan dan menyimpannya
untuk persediaan kelak. “Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir
di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena
memang tidak terhitung.” (Kejadian 41:49).
Ketika kelaparan hebat terjadi tujuh tahun, di Mesir ada persediaan makanan melimpah.
Gbu all...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar