Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Lukas 23:34
Suatu
malam nan sejuk di bulan April, tahun 1958, seorang Korea berusia 26
tahun dari pertukaran mahasiswa, bernama In Ho Oh, berjalan menuju ke
bis surat di sudut jalan di Philadelphia untuk memposkan surat.
Sementara berjalan kembali ke apartemen pamannya, ia secara brutal
diserang oleh sebuah gang dari teenagers yang menginginkan sejumlah uang
untuk berdansa. Ketika polisi tiba, In Ho tergeletak tak sadarkan diri
di trotoar. Tidak lama kemudian ia meninggal di rumah sakit terdekat.
Berita tentang pembunuhan yang tak berperikemanusiaan ini membuat
murka banyak orang di seluruh Amerika dan Kanada. Tetapi di belahan
dunia yang lain, orang-tua In Ho menemukan kemenangan di dalam tragedi
ini. Inilah yang mereka tulis kepada penguasa di Philadelphia: “kami
berterimakasih kepada Tuhan bahwa Ia memberi kami suatu rencana dimana
kesedihan kami diubahkan ke dalam maksud tujuan kristiani. Adalah
pengharapan kami bahwa kami dapat dengan cara bagaimanapun menjadi
penolong dalam keselamatan dari jiwa-jiwa … dari para pembunuh. Keluarga
kami telah bertemu dan memutuskan untuk mengajukan petisi (surat
permohonan), bahwa kemungkinan perlakuan kedermawanan (the most generous
treatment) sesuai hukum pemerintahan anda diberikan kepada mereka yang
telah melakukan aksi kriminal itu … Seluruh keluarga kami memutuskan
untuk menabung uang untuk mendanai teenagers itu sesudah mereka
dibebaskan, bagi keagamaan, pendidikan, dan bimbingan sosial mereka.”
Hanya mereka, yang telah mendengar di kedalaman hati sendiri,
perkataan dari Juruselamat, “Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak
tahu apa yang mereka perbuat”, dapat merespon seperti itu!(NVDK)
Doa: Ya
Tuhan, saat lain waktu aku diperlakukan tidak adil, tolong aku untuk
membuktikan kepada dunia, bahwa kasih-Mu lebih kuat dari kebencian.
Amin.
GBU ALL...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar