Mazmur 27:6 – Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhlu sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan.
Suatu kali pada saat mengalami masalah, Tuhan meminta saya untuk menyembah Dia dan menujukan pandangan kepada-Nya. Awalnya saya tidak dapat memahami hal ini, tetapi pada akhirnya saya mengerti satu hal, menyembah Allah dapat mengalihkan pandangan dan fokus kepada masalah beralih pandangan kepada Tuhan. Dia adalah Tuhan yang besar, yang mengatasi segala masalah.
Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya. Tanpa dicari pun masalah akan selalu menghampiri manusia. Ia bisa menjadi “musuh” jika kita selalu menghindar darinya, dan menjadi “sahabat yang membangun” jika kita berani menghadapinya. Tuhan menggunakan masalah dengan tujuan untuk mendewasakan karakter kita, dan untuk menunjukkan betapa besar kuasa-Nya dalam hidup kita. Tuhan pasti memberikan kepada kita kemenangan jika kita punya respons yang benar dalam menghadapi masalah. Kadangkala, kita berdoa untuk meminta mukjizat tetapi yang datang malah masalah yang sepertinya lebih besar. Sejatinya, jika kita ingin melihat mukjizat, harus ada masalah yang perlu dihadapi. Mukjizat adalah jawaban dari setiap masalah. Tanpa ada masalah, tidak akan pernah terjadi mukjizat. Semakin besar masalah yang ada, semakin besar pula mukjizat yang akan Allah nyatakan dalam hidup kita. Sebaliknya, jika masalah itu kecil maka mukjizat yang terjadi kecil juga. Masalah membuat iman dan karakter kita makin teruji, terutama saat kita belum melihat jawaban doa namun kita tetap percaya bahwa Tuhan yang akan menyelesaikan setiap masalah dan pergumulan kita. Ada pepatah mengatakan, “Jika kita tidak menyukai sesuatu atau keadaan, ubahlah itu. Tetapi jika kita bisa mengubahnya, ubahlah sikap kita dengan mengucap syukurlah dan jangan mengeluh!”
Malam ini, belajarlah untuk memiliki respon yang benar untuk setiap masalah dan keadaan yang sepertinya tidak bisa kita ubah. Tetaplah kuat dan percaya pada Tuhan yang memberi kekuatan dan sukacita untuk menghadapi setiap masalah, ujian dan pergumulan dalam hidup kita. Yesus yang ada didalam kita terlebih besar dari setiap masalah kita.
Masalah adalah pengasah yang baik untuk memperkuat iman kepada Allah
Gbu all...
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Roma 12:11
Rabu, 28 Februari 2018
Selasa, 27 Februari 2018
Ini Kan Hanya Recehan
Amsal 2:21 - Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelalah yang akan tetap tinggal di situ.
Mazmur 37:37-38 - Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurha ka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.
Seorang pengkhotbah muda diundang untuk membagikan firman Tuhan di dalam sebuah Ibadah Raya. Dalam ibadah itu ia mengupas tentang hal “Jangan Mencuri”, salah satu poin dari sepuluh perintah Allah. Keesokan harinya ia naik bis dan memberikan uang satu dolar untuk membayar ongkosnya. Kemudian ia menerima uang receh sebagai kembaliannya dan berjalan ke pintu keluar sambil menghitungnya. Ternyata uang yang diterimanya lebih dan ia terus berjalan sambil berkata dalam hatinya, “Pemilik bis ini tidak akan bangkrut hanya karena uang ini. Ini kan hanya recehan . . . . .” Namun beberapa detik kemudian hatinya berubah, ia memutar haluan dan berjalan kearah depan. Sambil menyerahkan uang kepada kondektur ia berkata, “Kembaliannya lebih nih . . .” Reaksi sang kondektur sungguh diluar dugaannya. “Saya sengaja Pak Pendeta. Kemarin saya mendengar khotbah Bapak tentang hukum “Jangan Mencuri”, dimana kita tidak boleh mengambil barang orang lain atau apa saja yang bukan bagian kita. Dari tadi saya memperhatikan Bapak melangkah sambil menghitung uang kembalian itu, dan ternyata Bapak melakukan apa yang Bapak ajarkan,” jawab sang kondektur sambil mengacungkan jempolnya. Hari itu si pengkhotbah muda lulus dalam ujian kejujuran, dan dalam prosesnya ia memberi kesaksian iman yang dinyatakan dalam perbuatannya.
Uang receh itu adalah penguji yang kelihatan kecil atau sepele, tapi jika lulus maka itu membuktikan bahwa iman yang diperkatakannya selaras dengan perbuatannya. Namun dewasa ini iman yang ada di dalam diri orang percaya sudah menjadi “barang” langka, apalagi di Indonesia yang merupakan Negara dimana tingkat korupsinya tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa banyak pejabat yang tidak jujur di dalam melakukan tugasnya. Pejabat dan pengusaha berkolusi melakukan penipuan kelas kakap dan karyawan atau buruh yang kecil melakukan penipuan kecil. Semuanya dilakukan untuk mengeruk keuntungan bagi diri sendiri (Yak 3:14 - Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!). Selain karena uang, ada juga orang-orang yang tidak berlaku jujur demi mencari popularitas, kehormatan atau mempertahankan kedudukannya. Biasanya hal ini banyak terjadi dipanggung politik atau pemerintahan, tetapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi di gereja Tuhan. Tetapi semua fakta ini tidak bisa menjadi alasan bagi anak-anak Tuhan untuk tidak berlaku jujur, karena Tuhan selalu ada di pihak orang yang jujur.
Mengenai kejujuran, Tuhan Yesus berkata, “Jika ya, hendaklah kamu katakana: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Mat 5:37). Artinya, jika kita tidak jujur berarti kita ada dipihak iblis, tapi bila kita berlaku jujur maka Tuhan akan membuka jalan bagi kita, meskipun jalan yang kita lalui tidak semulus jalan yang serong. Tetapkanlah hati untuk berjalan dijalur orang jujur!
DOA:
Hasrat hatiku adalah hidup sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya sehingga hidupku menjadi terang yang memancarkan kemuliaanMu. Mampukan aku ya Tuhan Yesus. Amin.
KATA-KATA BIJAK:
Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya. (Amsal 11:6)
Gbu all...
Mazmur 37:37-38 - Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan; tetapi pendurhaka-pendurha ka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.
Seorang pengkhotbah muda diundang untuk membagikan firman Tuhan di dalam sebuah Ibadah Raya. Dalam ibadah itu ia mengupas tentang hal “Jangan Mencuri”, salah satu poin dari sepuluh perintah Allah. Keesokan harinya ia naik bis dan memberikan uang satu dolar untuk membayar ongkosnya. Kemudian ia menerima uang receh sebagai kembaliannya dan berjalan ke pintu keluar sambil menghitungnya. Ternyata uang yang diterimanya lebih dan ia terus berjalan sambil berkata dalam hatinya, “Pemilik bis ini tidak akan bangkrut hanya karena uang ini. Ini kan hanya recehan . . . . .” Namun beberapa detik kemudian hatinya berubah, ia memutar haluan dan berjalan kearah depan. Sambil menyerahkan uang kepada kondektur ia berkata, “Kembaliannya lebih nih . . .” Reaksi sang kondektur sungguh diluar dugaannya. “Saya sengaja Pak Pendeta. Kemarin saya mendengar khotbah Bapak tentang hukum “Jangan Mencuri”, dimana kita tidak boleh mengambil barang orang lain atau apa saja yang bukan bagian kita. Dari tadi saya memperhatikan Bapak melangkah sambil menghitung uang kembalian itu, dan ternyata Bapak melakukan apa yang Bapak ajarkan,” jawab sang kondektur sambil mengacungkan jempolnya. Hari itu si pengkhotbah muda lulus dalam ujian kejujuran, dan dalam prosesnya ia memberi kesaksian iman yang dinyatakan dalam perbuatannya.
Uang receh itu adalah penguji yang kelihatan kecil atau sepele, tapi jika lulus maka itu membuktikan bahwa iman yang diperkatakannya selaras dengan perbuatannya. Namun dewasa ini iman yang ada di dalam diri orang percaya sudah menjadi “barang” langka, apalagi di Indonesia yang merupakan Negara dimana tingkat korupsinya tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa banyak pejabat yang tidak jujur di dalam melakukan tugasnya. Pejabat dan pengusaha berkolusi melakukan penipuan kelas kakap dan karyawan atau buruh yang kecil melakukan penipuan kecil. Semuanya dilakukan untuk mengeruk keuntungan bagi diri sendiri (Yak 3:14 - Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!). Selain karena uang, ada juga orang-orang yang tidak berlaku jujur demi mencari popularitas, kehormatan atau mempertahankan kedudukannya. Biasanya hal ini banyak terjadi dipanggung politik atau pemerintahan, tetapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi di gereja Tuhan. Tetapi semua fakta ini tidak bisa menjadi alasan bagi anak-anak Tuhan untuk tidak berlaku jujur, karena Tuhan selalu ada di pihak orang yang jujur.
Mengenai kejujuran, Tuhan Yesus berkata, “Jika ya, hendaklah kamu katakana: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Mat 5:37). Artinya, jika kita tidak jujur berarti kita ada dipihak iblis, tapi bila kita berlaku jujur maka Tuhan akan membuka jalan bagi kita, meskipun jalan yang kita lalui tidak semulus jalan yang serong. Tetapkanlah hati untuk berjalan dijalur orang jujur!
DOA:
Hasrat hatiku adalah hidup sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya sehingga hidupku menjadi terang yang memancarkan kemuliaanMu. Mampukan aku ya Tuhan Yesus. Amin.
KATA-KATA BIJAK:
Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya. (Amsal 11:6)
Gbu all...
Senin, 26 Februari 2018
Pilih kasih
Yohanes 21:21-22
"Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
Menjadi orang yang dijadikan nomor dua atau tiga dalam sebuah keluarga bukanlah sesuatu yang mengenakkan. Akibat hal ini juga, banyak anak yang akhirnya terluka atas perbuatan yang dilakukan oleh orang tuanya. Tidak hanya di rumah, di dalam perusahaan pun hal ini sering ditemui sehingga muncullah sebutan "anak emas bos" bagi mereka yang selalu mendapat perlakuan khusus dari atasannya.
Bagi mereka yang di-anakemas- kan, tentulah senang dengan perilaku yang diberikan oleh para pemimpinnya, tetapi bagi mereka yang tidak, kekecewaan dan kebencian tumbuh menyatu menjadi satu. Sadar atau tidak, pandangan kita terhadap Allah pun seperti itu. Kita menganggap bahwa ketika seseorang mendapat berkat yang luar biasa melimpah dan kita belum mendapatkannya maka kita akan menuduh-Nya sebagai Allah yang pilih kasih.
Dalam Kemahabesarannya, Allah memiliki wewenang menganugerahkan kasih dan kuasa-Nya kepada siapa ia ingin memberikannya. Hal ini bukan berarti Dia menganggap seseorang tidak berharga dan yang lain begitu tinggi derajat di mata-Nya. Dia memiliki rahasia tersendiri untuk memberkati satu persatu umat-Nya dan kita tidak perlu menanyakannya. Percaya saja, Allah telah menyiapkan berkat yang terbaik dan Dia akan mencurahkan sesuai dengan waktu yang dirancang-Nya.
Mungkin hari ini ada diantara Anda yang sudah berpaling dari Allah karena suatu peristiwa yang Anda anggap tidak harus Anda alami. Dalam kasih Kristus, saya mengatakan kembalilah kepada-Nya. Allah tidak pernah pilih kasih dan kalau pun ada kejadian yang membuat Anda begitu sedih dan kecewa lihatlah ada maksud-Nya yang besar dan mulia dibalik semua itu.
Allah mengasihi anak-anakNya dan itu tidak akan pernah berubah sampai kapan pun dan oleh apa pun juga.
Gbu all...
"Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
Menjadi orang yang dijadikan nomor dua atau tiga dalam sebuah keluarga bukanlah sesuatu yang mengenakkan. Akibat hal ini juga, banyak anak yang akhirnya terluka atas perbuatan yang dilakukan oleh orang tuanya. Tidak hanya di rumah, di dalam perusahaan pun hal ini sering ditemui sehingga muncullah sebutan "anak emas bos" bagi mereka yang selalu mendapat perlakuan khusus dari atasannya.
Bagi mereka yang di-anakemas- kan, tentulah senang dengan perilaku yang diberikan oleh para pemimpinnya, tetapi bagi mereka yang tidak, kekecewaan dan kebencian tumbuh menyatu menjadi satu. Sadar atau tidak, pandangan kita terhadap Allah pun seperti itu. Kita menganggap bahwa ketika seseorang mendapat berkat yang luar biasa melimpah dan kita belum mendapatkannya maka kita akan menuduh-Nya sebagai Allah yang pilih kasih.
Dalam Kemahabesarannya, Allah memiliki wewenang menganugerahkan kasih dan kuasa-Nya kepada siapa ia ingin memberikannya. Hal ini bukan berarti Dia menganggap seseorang tidak berharga dan yang lain begitu tinggi derajat di mata-Nya. Dia memiliki rahasia tersendiri untuk memberkati satu persatu umat-Nya dan kita tidak perlu menanyakannya. Percaya saja, Allah telah menyiapkan berkat yang terbaik dan Dia akan mencurahkan sesuai dengan waktu yang dirancang-Nya.
Mungkin hari ini ada diantara Anda yang sudah berpaling dari Allah karena suatu peristiwa yang Anda anggap tidak harus Anda alami. Dalam kasih Kristus, saya mengatakan kembalilah kepada-Nya. Allah tidak pernah pilih kasih dan kalau pun ada kejadian yang membuat Anda begitu sedih dan kecewa lihatlah ada maksud-Nya yang besar dan mulia dibalik semua itu.
Allah mengasihi anak-anakNya dan itu tidak akan pernah berubah sampai kapan pun dan oleh apa pun juga.
Gbu all...
Minggu, 25 Februari 2018
ISI PEMBICARAAN KITA
Yakobus 3:9 – Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah.
Kehidupan selebriti penuh dengan berita, tak terkecuali dengan Maya Rumantir. Ia pernah digosipkan memiliki hubungan khusus dengan Tommy Suharto. Menghadapi hal itu, kepada reporter majalah Bahana, ia berkata, “Small people selalu bicara soal harta benda, kekayaan, kedudukan dan gosip. Tetapi orang yang intelegensinya cakap, yang berhikmat, akan berbicara tentang ide-ide baru; tentang apalagi yang bisa kita lakukan.” (Bahana, Juni 2004).
Kalau kita renungkan, di kelompok mana kita berada? Orang yang dapat digolongkan memiliki intelegensi yang cakap, berhikmat, yang kerapkali berbicara tentang ide-ide baru dan tentang hal yang positif yang dapat kita kerjakan, atau justru malah sebaliknya? Beberapa ayat Alkitab yang dapat dikutip sehubungan dengan cara berbicara adalah sebagai berikut: “Didalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.” (Ams. 14:3); Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan.” (Ams 20:15); ”Awasilah mulutku ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!” (Maz 141:3). Rasul Yakobus melihat bahaya yang dapat terjadi jika orang percaya tidak dapat mengekang lidahnya. Pembicaraan yang negatif seumpama api, yang pada awalnya kecil, tapi dapat membakar sebuah hutan yang besar (ay. 5). Demikian pula dengan setiap perkataan sia-sia yang keluar dari mulut kita dapat merusak persahabatan, rumah-tangga, dan kesatuan Tubuh Kristus. Menguasai lidah memang tidak mudah. Meski demikian kita harus tetap berusaha melakukannya agar memiliki lingkungan sosial yang sehat di manapun kita berada. Jika hal ini terjadi, maka damai sejahtera benar-benar akan kita rasakan.
Sebab itu, hindarilah setiap perkataan yang sia-sia dan yang tidak membangun. Janganlah mengisi pikiran kita dengan pembicaraan orang-orang yang disebut small people, yang hanya berbicara soal harta benda, kekayaan, kedudukan dan gosip! Lebih baik membicarakan ide-ide baru dan apa yang bisa kita lakukan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik.
Lidah memang tak bertulang, maka berhati-hatilah
Kehidupan selebriti penuh dengan berita, tak terkecuali dengan Maya Rumantir. Ia pernah digosipkan memiliki hubungan khusus dengan Tommy Suharto. Menghadapi hal itu, kepada reporter majalah Bahana, ia berkata, “Small people selalu bicara soal harta benda, kekayaan, kedudukan dan gosip. Tetapi orang yang intelegensinya cakap, yang berhikmat, akan berbicara tentang ide-ide baru; tentang apalagi yang bisa kita lakukan.” (Bahana, Juni 2004).
Kalau kita renungkan, di kelompok mana kita berada? Orang yang dapat digolongkan memiliki intelegensi yang cakap, berhikmat, yang kerapkali berbicara tentang ide-ide baru dan tentang hal yang positif yang dapat kita kerjakan, atau justru malah sebaliknya? Beberapa ayat Alkitab yang dapat dikutip sehubungan dengan cara berbicara adalah sebagai berikut: “Didalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.” (Ams. 14:3); Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan.” (Ams 20:15); ”Awasilah mulutku ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!” (Maz 141:3). Rasul Yakobus melihat bahaya yang dapat terjadi jika orang percaya tidak dapat mengekang lidahnya. Pembicaraan yang negatif seumpama api, yang pada awalnya kecil, tapi dapat membakar sebuah hutan yang besar (ay. 5). Demikian pula dengan setiap perkataan sia-sia yang keluar dari mulut kita dapat merusak persahabatan, rumah-tangga, dan kesatuan Tubuh Kristus. Menguasai lidah memang tidak mudah. Meski demikian kita harus tetap berusaha melakukannya agar memiliki lingkungan sosial yang sehat di manapun kita berada. Jika hal ini terjadi, maka damai sejahtera benar-benar akan kita rasakan.
Sebab itu, hindarilah setiap perkataan yang sia-sia dan yang tidak membangun. Janganlah mengisi pikiran kita dengan pembicaraan orang-orang yang disebut small people, yang hanya berbicara soal harta benda, kekayaan, kedudukan dan gosip! Lebih baik membicarakan ide-ide baru dan apa yang bisa kita lakukan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik.
Lidah memang tak bertulang, maka berhati-hatilah
Gbu all...
Sabtu, 24 Februari 2018
Setiap Langkah adalah Anugerah
Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara.
Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.
Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor.
Melakukan apa ? tanya Ralph.
Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor.
Oh, kata Ralph, selama perang .....
Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam . Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya ........
Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.
Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.
Nilai manusia .......
tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.
Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.
Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT
Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.
Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..
Gbu all...
Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.
Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor.
Melakukan apa ? tanya Ralph.
Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor.
Oh, kata Ralph, selama perang .....
Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam . Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya ........
Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.
Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.
Nilai manusia .......
tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.
Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.
Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT
Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.
Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..
Gbu all...
Jumat, 23 Februari 2018
3 Hal dalam hidup
3 hal dalam hidup yang tak pernah kembali:
1. Waktu
2. Perkataan
3. Kesempatan
Kita tak bisa memutar kembali waktu, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^
Time is free but it's priceless, u can't own it but u can use it. U can't keep it but u can spend it =)
Kita tak bisa menarik ucapan kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf.
Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis.
*Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah^^
Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan.
*Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya^^
3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang:
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan
Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain.
Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat.
Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita^^
Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan^^
3 hal dalam hidup yang paling berharga:
1. Keluarga
2. Sahabat
3. Cinta
Kekayaan bukan soal berapa banyak uang yang anda miliki.
Kekayaan adalah apa yang masih anda miliki saat anda kehilangan semua uang anda.
Jika anda kehilangan semua uang anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki keluarga.
Jika anda kehilangan semua keluarga anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki sahabat.
What is the difference between blood and friend?
>>Blood enters the heart and flows out, but friend enters the heart and stay inside.
Jika anda kehilangan semua keluarga anda dan tak ada satu pun sahabat, maka ingatlah bahwa anda masih memiliki cinta untuk mendapatkan mereka kembali, untuk mengenang masa-masa indah bersama mereka dan untuk menciptakan persahabatan yang baru dengan kehangatan kasih yang mampu anda berikan^^
If love hurts, then love some more.
If love hurts some more, then love even more.
If love hurts even more, then love till its hurt no more
Gbu all...
1. Waktu
2. Perkataan
3. Kesempatan
Kita tak bisa memutar kembali waktu, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^
Time is free but it's priceless, u can't own it but u can use it. U can't keep it but u can spend it =)
Kita tak bisa menarik ucapan kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf.
Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis.
*Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah^^
Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan.
*Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya^^
3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang:
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan
Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain.
Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat.
Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita^^
Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan^^
3 hal dalam hidup yang paling berharga:
1. Keluarga
2. Sahabat
3. Cinta
Kekayaan bukan soal berapa banyak uang yang anda miliki.
Kekayaan adalah apa yang masih anda miliki saat anda kehilangan semua uang anda.
Jika anda kehilangan semua uang anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki keluarga.
Jika anda kehilangan semua keluarga anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki sahabat.
What is the difference between blood and friend?
>>Blood enters the heart and flows out, but friend enters the heart and stay inside.
Jika anda kehilangan semua keluarga anda dan tak ada satu pun sahabat, maka ingatlah bahwa anda masih memiliki cinta untuk mendapatkan mereka kembali, untuk mengenang masa-masa indah bersama mereka dan untuk menciptakan persahabatan yang baru dengan kehangatan kasih yang mampu anda berikan^^
If love hurts, then love some more.
If love hurts some more, then love even more.
If love hurts even more, then love till its hurt no more
Gbu all...
Kamis, 22 Februari 2018
Yang menguras energi
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu - Amsal 3:21
Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Ia memutuskan setiap perkara dengan adil, tanpa pandang bulu. Suatu hari, dua orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta keputusan atas kasus mereka, yang sebenarnya sangat sederhana. Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis cambuk 10 kali bagi orang yang menjawab benar. Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, "Kamu bodoh, mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!"
Tentu saja itu hanya cerita rekaan. Hikmah dari cerita ini adalah bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untukhal yang tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga, atau kolega.Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.
Ada saatnya kita mengalah untuk perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan? Untuk itu kita perlu mempertimbangkannya dengan bijaksana. Seperti kata Amsal 3:21, "...janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu." Memang tak mudah. Kita hanya dapat melakukannya dengan hati bersandar kepada Tuhan (ayat 26), hingga kita pun berjalan dengan aman, tanpa terantuk (ayat 23)
Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Ia memutuskan setiap perkara dengan adil, tanpa pandang bulu. Suatu hari, dua orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta keputusan atas kasus mereka, yang sebenarnya sangat sederhana. Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis cambuk 10 kali bagi orang yang menjawab benar. Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, "Kamu bodoh, mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!"
Tentu saja itu hanya cerita rekaan. Hikmah dari cerita ini adalah bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untukhal yang tidak perlu. Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga, atau kolega.Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.
Ada saatnya kita mengalah untuk perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan? Untuk itu kita perlu mempertimbangkannya dengan bijaksana. Seperti kata Amsal 3:21, "...janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu." Memang tak mudah. Kita hanya dapat melakukannya dengan hati bersandar kepada Tuhan (ayat 26), hingga kita pun berjalan dengan aman, tanpa terantuk (ayat 23)
Gbu all...
Rabu, 21 Februari 2018
Pelangi sehabis hujan
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera - Yeremia 29:11
Nathaniel Hawthorne sangat kecewa. Ia baru saja menerima kabar pergantian jabatan di kantor bea cukai Boston. Massachusetts, tempatnya bekerja. Ternyata, ia diberhentikan. Berita buruk itu seakan-akan menggelegar di telinganya. Dunia seolah-olah sudah kiamat. Ia berjalan pulangn dengan perasaan bingung dan gundah. Di pelupuk matanya terbayang wajah duka istrinya. Hawthorne semakin gelisah. Hari itu sungguh menjadi hari yang panjang baginya.
Setibanya dirumah, ia menceritakan perihal pemecatannya kepada istrinya. Sang istri dengan tatapan prihatin memeluknya, mengambil sebuah pena dan tinta, lalu meletakan keduanya di meja dekat perapian. "Tidak usah bersedih." katanya. "Kau punya banyak waktu sekarang. Kau bisa mulai menulis." Empat tahun setelah kejadian memilukan itu Hawthorne menghasilkan sebuah novel yang membuat namanya terkenal di seluruh dunia :The Scarlet Letter.
Kegagalan di satu bidang kerap menjadi pembuka jalan bagi keberhasilan di bidang lain. Kuncinya adalah tidak putus asa, terus berusaha, dan terutama tetap berpaut pada Tuhan, sang sumber hidup. Jika Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi, tentu ada maksud baik di balik hal itu.
Itulah janji Tuhan kepada umat-Nya dalam bacaan Alkitab hari ini. Di tengah penderitaan dan kegalauan akan gelapnya masa depan umat, Tuhan membawa berita pengharapan melalui nabi Yeremia. Itu jugalah janji Tuhan kepada kita saat duka menerjang. Hanya, maukah kita percaya dan tetap menaruh pengharapan kepada-Nya? - Ayub Yahya
Terkadang Tuhan menutup pintu yang satu untuk membuka pintu yang lain.
Gbu all...
Nathaniel Hawthorne sangat kecewa. Ia baru saja menerima kabar pergantian jabatan di kantor bea cukai Boston. Massachusetts, tempatnya bekerja. Ternyata, ia diberhentikan. Berita buruk itu seakan-akan menggelegar di telinganya. Dunia seolah-olah sudah kiamat. Ia berjalan pulangn dengan perasaan bingung dan gundah. Di pelupuk matanya terbayang wajah duka istrinya. Hawthorne semakin gelisah. Hari itu sungguh menjadi hari yang panjang baginya.
Setibanya dirumah, ia menceritakan perihal pemecatannya kepada istrinya. Sang istri dengan tatapan prihatin memeluknya, mengambil sebuah pena dan tinta, lalu meletakan keduanya di meja dekat perapian. "Tidak usah bersedih." katanya. "Kau punya banyak waktu sekarang. Kau bisa mulai menulis." Empat tahun setelah kejadian memilukan itu Hawthorne menghasilkan sebuah novel yang membuat namanya terkenal di seluruh dunia :The Scarlet Letter.
Kegagalan di satu bidang kerap menjadi pembuka jalan bagi keberhasilan di bidang lain. Kuncinya adalah tidak putus asa, terus berusaha, dan terutama tetap berpaut pada Tuhan, sang sumber hidup. Jika Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi, tentu ada maksud baik di balik hal itu.
Itulah janji Tuhan kepada umat-Nya dalam bacaan Alkitab hari ini. Di tengah penderitaan dan kegalauan akan gelapnya masa depan umat, Tuhan membawa berita pengharapan melalui nabi Yeremia. Itu jugalah janji Tuhan kepada kita saat duka menerjang. Hanya, maukah kita percaya dan tetap menaruh pengharapan kepada-Nya? - Ayub Yahya
Terkadang Tuhan menutup pintu yang satu untuk membuka pintu yang lain.
Gbu all...
Selasa, 20 Februari 2018
Lepaskan Tali Penambat Perahu Anda dan Berlayarlah
Hidup kita diibaratkan sebuah perahu, yang terbuat dari kayu terbaik, dilengkapi dengan alat-alat komunikasi yang lengkap, layar yang gagah dan dengan kompas penunjuk arah. Nah, demikian juga diri kita diciptakan dengan sangat baik oleh Allah, dilengkapi dengan bakat, talenta serta kemampuan yang luar biasa oleh Allah dan diberi hati nurani dan akal budi serta kebebasan untuk menjalani perahu kehidupan kita secara baik dan benar. Kesejatian hidup kita adalah berlayar mengarungi samudra, menembus badai, menghalau gelombang dan menemukan pantai harapan kebahagiaan kita dan keselamatan hidup abadi.
Namun sehebat apapun perahu, yang dbuat dari kayu yang bermutu tinggi, dilengkapi layar yang bagus dan peralatan yang canggih, tidak ada gunanya bila hanya di tambat di dermaga. Artinya, kita sudah diberi akal budi/otak, hati nurani, kemampuan, talenta yang khas oleh Tuhan bagi setiap orang, tapi itu tidak pernah dikembangkan, diberdayakan, malas untuk melakukan sesuatu, dan tidak menggunakannya dengan baik untuk kebahagaiaan diri dan sesama, maka kita seperti perahu yang ditambat, tidak bisa berkembang, jalan di tempat. Dermaga adalah tempat Anda memulai hidup Anda, dan bisa juga diartikan sebagai masa lalu Anda. Tali penambat itu adalah kemalasan, ketakutan, dan penyesalan Anda, kecemasan-kecemasan, kekecewaan-kekecewaan, luka-luka batin yang belum disembuhkan, yang sering menghambat kita untuk memulai melakukan sesuatu dan berjuang untuk keluar dari masa lalu kita.
Saudara-saudariku, jangan buang waktu dan energi untuk selalu memikirkan masa lalu Anda, kekuatiran hidup Anda. Jangan menyia-nyiakan segala kemampuan, kesempatan yang telah dianugerahkan oleh Tuhan. Lepaskan tali kemalasan Anda, lepaskan ikatan kekuatiran dan ketakutan yang membelenggu Anda, lepaskan segala pikiran-pikiran yang menghambat Anda untuk maju. Jangan biarkan diri Anda tertambat dalam kecemasan, kekuatiran dan penyesalan masa lalu Anda. Berlayarlah, lakukan sesuatu yang berguna bagi hidup Anda dan keluarga Anda, serta apa yang Anda impikan dalam hidup ini. Aktifkanlah segala kemampuan dan talenta dalam diri Anda, gunakanlah segala potensi diri dan bantuan orang-orang di sekitar Anda dan ciptakanlah segala yang baik dalam hidup Anda demi kebahagiaan Anda dan sesama.
Ingat bahwa, yang memisahkan perahu dan pantai impian Anda, adalah angin badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan Anda dengan kebahagiaan dan keselamatan adalah tantangan, cobaan/godaan yang Anda hadapi dalam hidup ini, masalah-masalah yang selalu menggerogoti pikiran Anda, tawaran-tawaran duniawi yang bisa memisahkan Anda dari Sang Tujuan hidup Anda. Sebenarnya, di sinilah kemampuan, martabat/harga diri dan kesejatian hidup Anda diuji oleh Tuhan. Hakekat perahu adalah terus berlayar menembus rintangan mencapai pulau yang dituju. Dan hakekat hidup kita adalah berkarya, dan melakukan kebaikan agar kita bisa menemukan kebahagiaan. Jangan lupa sertakan Tuhan selalu dalam pelayaran hidup Anda, karena bersama DIA, dan melalui DIA, kita akan mendapat pertolongan, diarahkan pada yang tujuan yag benar, serta dibawa kepada jalan kebahagiaan dan keselamatan. Tuhan mencintai Anda dan DIA mau agar Anda mengembangkan diri Anda secara baik demi kehabagiaan hidup Anda dan sesama. Cintailah dan hargailah hidup Anda.
Namun sehebat apapun perahu, yang dbuat dari kayu yang bermutu tinggi, dilengkapi layar yang bagus dan peralatan yang canggih, tidak ada gunanya bila hanya di tambat di dermaga. Artinya, kita sudah diberi akal budi/otak, hati nurani, kemampuan, talenta yang khas oleh Tuhan bagi setiap orang, tapi itu tidak pernah dikembangkan, diberdayakan, malas untuk melakukan sesuatu, dan tidak menggunakannya dengan baik untuk kebahagaiaan diri dan sesama, maka kita seperti perahu yang ditambat, tidak bisa berkembang, jalan di tempat. Dermaga adalah tempat Anda memulai hidup Anda, dan bisa juga diartikan sebagai masa lalu Anda. Tali penambat itu adalah kemalasan, ketakutan, dan penyesalan Anda, kecemasan-kecemasan, kekecewaan-kekecewaan, luka-luka batin yang belum disembuhkan, yang sering menghambat kita untuk memulai melakukan sesuatu dan berjuang untuk keluar dari masa lalu kita.
Saudara-saudariku, jangan buang waktu dan energi untuk selalu memikirkan masa lalu Anda, kekuatiran hidup Anda. Jangan menyia-nyiakan segala kemampuan, kesempatan yang telah dianugerahkan oleh Tuhan. Lepaskan tali kemalasan Anda, lepaskan ikatan kekuatiran dan ketakutan yang membelenggu Anda, lepaskan segala pikiran-pikiran yang menghambat Anda untuk maju. Jangan biarkan diri Anda tertambat dalam kecemasan, kekuatiran dan penyesalan masa lalu Anda. Berlayarlah, lakukan sesuatu yang berguna bagi hidup Anda dan keluarga Anda, serta apa yang Anda impikan dalam hidup ini. Aktifkanlah segala kemampuan dan talenta dalam diri Anda, gunakanlah segala potensi diri dan bantuan orang-orang di sekitar Anda dan ciptakanlah segala yang baik dalam hidup Anda demi kebahagiaan Anda dan sesama.
Ingat bahwa, yang memisahkan perahu dan pantai impian Anda, adalah angin badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan Anda dengan kebahagiaan dan keselamatan adalah tantangan, cobaan/godaan yang Anda hadapi dalam hidup ini, masalah-masalah yang selalu menggerogoti pikiran Anda, tawaran-tawaran duniawi yang bisa memisahkan Anda dari Sang Tujuan hidup Anda. Sebenarnya, di sinilah kemampuan, martabat/harga diri dan kesejatian hidup Anda diuji oleh Tuhan. Hakekat perahu adalah terus berlayar menembus rintangan mencapai pulau yang dituju. Dan hakekat hidup kita adalah berkarya, dan melakukan kebaikan agar kita bisa menemukan kebahagiaan. Jangan lupa sertakan Tuhan selalu dalam pelayaran hidup Anda, karena bersama DIA, dan melalui DIA, kita akan mendapat pertolongan, diarahkan pada yang tujuan yag benar, serta dibawa kepada jalan kebahagiaan dan keselamatan. Tuhan mencintai Anda dan DIA mau agar Anda mengembangkan diri Anda secara baik demi kehabagiaan hidup Anda dan sesama. Cintailah dan hargailah hidup Anda.
Gbu all...
Senin, 19 Februari 2018
Kubu Pertahanan Yang Kuat
Mazmur 91:2
"Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai"
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 61; Markus 5; Bilangan 5-6
Tempat perlindungan adalah tempat yang aman jauh dari bahaya. Kubu pertahanan adalah bangunan kokoh yang nyaris tidak dapat ditembus oleh senjata konvensional.
Marthin Luther menulis sebuah lagu yang indah yang berbunyi, "Kubu pertahanan yang kuat adalah Allah kita; tembok yang kokoh tidak pernah gagal. Penolong kita berada di tengah banjir; penyakit mematikan dikalahkan." Sungguh pernyataan yang luar biasa tentang perlindungan dan kuasa yang dahsyat dari Allah!
Apakah Allah peduli dengan Anda dan saya? Dapatkah kita datang kepada-Nya hanya dengan kepercayaan dan iman saat kesulitan dan percobaan mengancam akan melanda kita? Ya, seribu kali! Dan Yesus Kristus adalah bukti terbesar bagi setiap kita bahwa Allah sangat mengasihi kita.
Sebesar apapun badai yang sedang menghantam Anda, Allah adalah tempat terbaik untuk berlindung.
GBU ALL...
"Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai"
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 61; Markus 5; Bilangan 5-6
Tempat perlindungan adalah tempat yang aman jauh dari bahaya. Kubu pertahanan adalah bangunan kokoh yang nyaris tidak dapat ditembus oleh senjata konvensional.
Marthin Luther menulis sebuah lagu yang indah yang berbunyi, "Kubu pertahanan yang kuat adalah Allah kita; tembok yang kokoh tidak pernah gagal. Penolong kita berada di tengah banjir; penyakit mematikan dikalahkan." Sungguh pernyataan yang luar biasa tentang perlindungan dan kuasa yang dahsyat dari Allah!
Apakah Allah peduli dengan Anda dan saya? Dapatkah kita datang kepada-Nya hanya dengan kepercayaan dan iman saat kesulitan dan percobaan mengancam akan melanda kita? Ya, seribu kali! Dan Yesus Kristus adalah bukti terbesar bagi setiap kita bahwa Allah sangat mengasihi kita.
Sebesar apapun badai yang sedang menghantam Anda, Allah adalah tempat terbaik untuk berlindung.
GBU ALL...
Minggu, 18 Februari 2018
Stop Mempermalukan Allah
Lukas 23:35
"Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.""
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 57; Markus 1; Imamat 24-25
Dua hari yang lalu, pada saat saya sedang mencari berita di Internet, saya menemukan satu judul berita yang cukup menarik, "Kontroversi Musisi Lecehkan Yesus". Sang penulis berita mengangkat kasus-kasus dimana musisi dunia yang begitu terkenal di dunia, seperti John Lennon, Madonna, Jay-Z, Elton John mengolok-olok Tuhan Yesus dan ajaran-Nya.
Masing-masing selebritas ternama tersebut mengungkapkan ejekkan dalam wujud yang berbeda-beda. John Lennon sebelum kematian tragis yang dialaminya menyatakan The Beatles lebih terkenal dari Tuhan; Madonna dalam salah satu video klipnya menampilkan sosok Tuhan Yesus serba hitam yang disalib. Rapper Jay-z menggunakan ikon seperti Yesus di video klikpnya. Terakhir dan masih menjadi berita hangat, Elton John dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah internasional mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah seorang penyayang, sosok gay yang sangat cerdas dan orang yang mengerti masalah manusia.
Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga sudah terjadi ribuan tahun yang lalu, tetapi penghinaan demi penghinaan terhadap diri-Nya terus terjadi sampai sekarang. Apa yang dilakukan orang-orang yang tidak mengenal-Nya ini sebenarnya juga dilakukan orang-orang percaya. Dengan kelakuan mereka yang munafik, muka Tuhan Yesus kembali diludah. Dia tidak marah, melainkan sedih melihat umat-Nya hidup dalam kebohongan demi kebohongan.
Sikap bermuka dua yang seorang Kristiani tunjukkan dalam kehidupan sehari-harinya tanpa dia sadari juga merupakan bentuk pelecehan kepada Raja di atas segala raja. Ia telah menghina anugerah keselamatan yang diberikan kepadanya. Di hari minggu, ia hidup seperti orang kudus, tetapi senin sampai sabtu hidupnya begitu berantakkan.
Kita tidak bisa hidup dalam dua dunia dimana Firman Allah dan dosa dijalankan bersama-sama. Alkitab mencatat bahwa hati yang mendua tidak akan tenang dalam hidupnya (Yakobus 1:8). Jika Anda ingin hidup benar di hadapan Tuhan maka hiduplah sungguh-sungguh dalam firman-Nya dan jauhi dosa. Ketika Anda melakukan ini maka ketahuilah Anda sedang mempermuliakan nama-Nya, bukan lagi mempermalukan nama-Nya Yang Ajaib itu.
Seberapa besar kasih Anda kepada Allah, sebesar itu pula usaha Anda membuat nama-Nya semakin terkenal di bumi ini.
GBU ALL...
"Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.""
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 57; Markus 1; Imamat 24-25
Dua hari yang lalu, pada saat saya sedang mencari berita di Internet, saya menemukan satu judul berita yang cukup menarik, "Kontroversi Musisi Lecehkan Yesus". Sang penulis berita mengangkat kasus-kasus dimana musisi dunia yang begitu terkenal di dunia, seperti John Lennon, Madonna, Jay-Z, Elton John mengolok-olok Tuhan Yesus dan ajaran-Nya.
Masing-masing selebritas ternama tersebut mengungkapkan ejekkan dalam wujud yang berbeda-beda. John Lennon sebelum kematian tragis yang dialaminya menyatakan The Beatles lebih terkenal dari Tuhan; Madonna dalam salah satu video klipnya menampilkan sosok Tuhan Yesus serba hitam yang disalib. Rapper Jay-z menggunakan ikon seperti Yesus di video klikpnya. Terakhir dan masih menjadi berita hangat, Elton John dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah internasional mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah seorang penyayang, sosok gay yang sangat cerdas dan orang yang mengerti masalah manusia.
Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga sudah terjadi ribuan tahun yang lalu, tetapi penghinaan demi penghinaan terhadap diri-Nya terus terjadi sampai sekarang. Apa yang dilakukan orang-orang yang tidak mengenal-Nya ini sebenarnya juga dilakukan orang-orang percaya. Dengan kelakuan mereka yang munafik, muka Tuhan Yesus kembali diludah. Dia tidak marah, melainkan sedih melihat umat-Nya hidup dalam kebohongan demi kebohongan.
Sikap bermuka dua yang seorang Kristiani tunjukkan dalam kehidupan sehari-harinya tanpa dia sadari juga merupakan bentuk pelecehan kepada Raja di atas segala raja. Ia telah menghina anugerah keselamatan yang diberikan kepadanya. Di hari minggu, ia hidup seperti orang kudus, tetapi senin sampai sabtu hidupnya begitu berantakkan.
Kita tidak bisa hidup dalam dua dunia dimana Firman Allah dan dosa dijalankan bersama-sama. Alkitab mencatat bahwa hati yang mendua tidak akan tenang dalam hidupnya (Yakobus 1:8). Jika Anda ingin hidup benar di hadapan Tuhan maka hiduplah sungguh-sungguh dalam firman-Nya dan jauhi dosa. Ketika Anda melakukan ini maka ketahuilah Anda sedang mempermuliakan nama-Nya, bukan lagi mempermalukan nama-Nya Yang Ajaib itu.
Seberapa besar kasih Anda kepada Allah, sebesar itu pula usaha Anda membuat nama-Nya semakin terkenal di bumi ini.
GBU ALL...
Sabtu, 17 Februari 2018
Penglihatan Yang Mengubah
II Korintus 3:18
"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 56; Kisah Para Rasul 28; Imamat 22-23
Di zaman dahulu kala, ada seorang raja muda yang sedang bersembunyi di atas sebuah pohon. Ia terlihat gelisah karena sedang menunggu tunangannya. Tanpa sadar, ia pun jatuh dari pohon tersebut dan ketika mukanya sedang menghadap ke tanah, tampaklah sebuah sepatu yang ia kenal. Benar, ketika mukanya melihat ke atas, terlihatlah wajah sang putri, kekasih yang sudah lama ditunggunya. Entah mengapa, ia pun memberanikan diri untuk mengungkapkan siapa dirinya kepada si pujaan hati.
Dengan nada yang sangat hati-hati, sang raja muda mencoba menjelaskan mengapa ia selama ini menyembunyikan identitasnya. "Aku tidak pernah bercita-cita jadi raja. Tapi sekarang aku sudah menjadi raja, dan aku tidak nyaman dengan mahkota yang kupakai, sampai aku jatuh dari pohon dan melihatmu. Mendadak, untuk pertama kalinya aku merasa bahwa aku menjadi raja. Aku senang menjadi raja. Dan yang paling mengherankan, aku ingin menjadi raja yang terbijak, paling berani, dan paling agung dari semua raja mana pun." Hanya dengan memandang orang yang dicintainya, karakter dan tujuan raja muda ini pun berubah.
Saat kita bercermin pada Pribadi yang kita kasihi, yaitu Tuhan Yesus, kita pun berubah. Paulus menulis, "Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar" (II Korintus 3:18).
Dengan memandang Tuhan di halaman-halaman Kitab Suci, dan dengan berserah kepada Roh Kudus, kita akan menjadi pribadi yang berbeda. Kita ingin semakin mirip dengan Dia dan kerinduan terbesar kita adalah menyenangkan hati-Nya.
Kristuslah satu-satunya yang dapat mengubah total hidup Anda.
GBU ALL...
"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 56; Kisah Para Rasul 28; Imamat 22-23
Di zaman dahulu kala, ada seorang raja muda yang sedang bersembunyi di atas sebuah pohon. Ia terlihat gelisah karena sedang menunggu tunangannya. Tanpa sadar, ia pun jatuh dari pohon tersebut dan ketika mukanya sedang menghadap ke tanah, tampaklah sebuah sepatu yang ia kenal. Benar, ketika mukanya melihat ke atas, terlihatlah wajah sang putri, kekasih yang sudah lama ditunggunya. Entah mengapa, ia pun memberanikan diri untuk mengungkapkan siapa dirinya kepada si pujaan hati.
Dengan nada yang sangat hati-hati, sang raja muda mencoba menjelaskan mengapa ia selama ini menyembunyikan identitasnya. "Aku tidak pernah bercita-cita jadi raja. Tapi sekarang aku sudah menjadi raja, dan aku tidak nyaman dengan mahkota yang kupakai, sampai aku jatuh dari pohon dan melihatmu. Mendadak, untuk pertama kalinya aku merasa bahwa aku menjadi raja. Aku senang menjadi raja. Dan yang paling mengherankan, aku ingin menjadi raja yang terbijak, paling berani, dan paling agung dari semua raja mana pun." Hanya dengan memandang orang yang dicintainya, karakter dan tujuan raja muda ini pun berubah.
Saat kita bercermin pada Pribadi yang kita kasihi, yaitu Tuhan Yesus, kita pun berubah. Paulus menulis, "Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar" (II Korintus 3:18).
Dengan memandang Tuhan di halaman-halaman Kitab Suci, dan dengan berserah kepada Roh Kudus, kita akan menjadi pribadi yang berbeda. Kita ingin semakin mirip dengan Dia dan kerinduan terbesar kita adalah menyenangkan hati-Nya.
Kristuslah satu-satunya yang dapat mengubah total hidup Anda.
GBU ALL...
Jumat, 16 Februari 2018
Menghadapi Penolakkan
![]() |
GONG XI FA CHAI |
"Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 55; Kisah Para Rasul 27; Imamat 20-21
Di sepanjang kehidupan-Nya di bumi, Yesus terus menerus mengalami kritikan dan penolakkan. Pada awal pelayanannya, orang-orang sekota-Nya di Nazareth berusaha untuk melemparkan-Nya dari atas tebing (Lukas 4:29). Para pemimpin agama dan politik terus berdebat dengan-Nya dan bersepakat untuk membunuh-Nya.
Akhirnya, Yesus pun ditangkap dan dibawa ke hadapan Pilatus dan Herodes. Meskipun Dia tidak bersalah atas tuduhan terhadap diri-Nya, Dia dinyatakan sebagai musuh Allah dan manusia. Oleh karena itu, Yesus pun dianggap tidak layak untuk hidup.
Bagaimana Dia dapat menanggapi semua kritikan dan penolakan itu? Pertama, dengan kesetiaan. Dia tidak mengurangi pesan-Nya atau berhenti untuk melakukan apa yang benar. Kedua, dengan kekuatan. Di hadapan-Nya terbentang salib, tetapi ia tidak keberanian atau takut dengan apa yang Dia tahu sebagai kehendak Allah. Ketiga, dengan penundukkan diri. Ketika Herodes memaksa Dia untuk membela diri-Nya, "Yesus tidak memberi jawaban apa pun" (Lukas 23:9). Hanya satu hal yang penting: menggenapi tujuan Allah atas hidup-Nya.
Bagaimana Anda menghadapi kritikan?
Respon yang benar terhadap kritikan orang lain akan berpengaruh kepada tindakan apa yang akan Anda ambil ketika kritikan itu datang.
GBU ALL...
Kamis, 15 Februari 2018
Otoritas Mutlak Hidup Anda
Maleakhi 3:6
"Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 54; Kisah Para Rasul 26; Imamat 18-19
Dunia yang kita hidupi sekarang ini lebih banyak menyuarakan ketidakpastian dan ketidakjelasan. Rumah tangga yang sudah dibangun 25 tahun, dalam sekejap bisa hancur oleh karena ketidaksetiaan salah satu atau kedua belah pihak. Perusahaan yang sedang berkembang cepat, hanya dalam waktu hitungan jam atau menit bisa langsung bangkrut karena dunia terkena krisis global.
Tetapi bersyukur kepada Tuhan, jika Anda adalah orang percaya maka Anda mempunyai sesuatu yang dapat diandalkan: Firman Tuhan yang tidak dapat berubah! Tuhan tidak mempunyai tolok ukur ganda. Dia tidak mengatakan satu hal hari ini dan bisa berubah keesokannya. Dia sama, kemarin, hari ini dan selama-lamanya.
Jika Anda mau menjadikan Firman sebagai otoritas mutlak dalam hidup Anda, maka itu akan memberi kemantapan ketika segala disekeliling Anda runtuh. Jika Anda membiarkan firman Tuhan menyelesaikan persoalan-persoalan hidup Anda, Anda akan yakin ketika orang lain bingung. Anda akan merasa damai ketika orang lain ada di bawah tekanan. Anda akan menang ketika orang lain dikalahkan!
Apa arti menjadikan firman Tuhan sebagai otoritas? Itu berarti mempercayai perkataan-Nya ketimbang mempercayai perkataan manusia. Itu berarti mempercayai perkataan-Nya dan bukannya perkataan iblis. Itu berarti mempercayai perkataan-Nya dan bukan keadaan sekitar.
Bulatkan tekad di hati Anda untuk melakukan itu hari ini. Ambillah keputusan untuk hidup dengan iman, bukan berdasarkan pandangan mata. Serahkanlah diri Anda pada otoritas firman Tuhan maka tidak akan ada apa pun di dunia ini yang dapat merampas ketentraman Anda.
Firman Allah berisi jalan keluar bagi seluruh persoalan di dunia ini, karena itu hiduplah di dalam-Nya.
GBU ALL...
"Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 54; Kisah Para Rasul 26; Imamat 18-19
Dunia yang kita hidupi sekarang ini lebih banyak menyuarakan ketidakpastian dan ketidakjelasan. Rumah tangga yang sudah dibangun 25 tahun, dalam sekejap bisa hancur oleh karena ketidaksetiaan salah satu atau kedua belah pihak. Perusahaan yang sedang berkembang cepat, hanya dalam waktu hitungan jam atau menit bisa langsung bangkrut karena dunia terkena krisis global.
Tetapi bersyukur kepada Tuhan, jika Anda adalah orang percaya maka Anda mempunyai sesuatu yang dapat diandalkan: Firman Tuhan yang tidak dapat berubah! Tuhan tidak mempunyai tolok ukur ganda. Dia tidak mengatakan satu hal hari ini dan bisa berubah keesokannya. Dia sama, kemarin, hari ini dan selama-lamanya.
Jika Anda mau menjadikan Firman sebagai otoritas mutlak dalam hidup Anda, maka itu akan memberi kemantapan ketika segala disekeliling Anda runtuh. Jika Anda membiarkan firman Tuhan menyelesaikan persoalan-persoalan hidup Anda, Anda akan yakin ketika orang lain bingung. Anda akan merasa damai ketika orang lain ada di bawah tekanan. Anda akan menang ketika orang lain dikalahkan!
Apa arti menjadikan firman Tuhan sebagai otoritas? Itu berarti mempercayai perkataan-Nya ketimbang mempercayai perkataan manusia. Itu berarti mempercayai perkataan-Nya dan bukannya perkataan iblis. Itu berarti mempercayai perkataan-Nya dan bukan keadaan sekitar.
Bulatkan tekad di hati Anda untuk melakukan itu hari ini. Ambillah keputusan untuk hidup dengan iman, bukan berdasarkan pandangan mata. Serahkanlah diri Anda pada otoritas firman Tuhan maka tidak akan ada apa pun di dunia ini yang dapat merampas ketentraman Anda.
Firman Allah berisi jalan keluar bagi seluruh persoalan di dunia ini, karena itu hiduplah di dalam-Nya.
GBU ALL...
Rabu, 14 Februari 2018
Orang Lemah yang Kuat
II Korintus 12:9
".....Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 53; Kisah Para Rasul 25; Imamat 16-17
Apabila ada hal lain yang ingin kita benci melebihi dari kebencian kita terhadap kesombongan orang lain adalah kesadaran atas kelemahan diri kita. Biasanya kita akan menutupi segala kelemahan kita dengan berbagai macam cara agar hal itu dapat diketahui orang lain.
Bahkan rasul Paulus pun sampai harus diingatkan oleh Tuhan mengenai kelemahannya sendiri. Ia berulang kali ditusuk oleh "duri dalam daging" (II Korintus 12:7). Ia tidak mengatakan duri apa sebenarnya yang menusuk-nusuknya itu, tetapi penulis J.Oswald Sanders mengingatkan kita bahwa "duri tersebut melukai, merendahkan, dan membatasi Paulus". Sebenarnya ia sudah tiga kali meminta kepada Tuhan untuk mengambil duri tersebut, tetapi permohonannya ditolak. Ia kemudian justru menggunakan duri itu untuk bernaung pada kasih karunia Allah. Tuhan berjanji, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (ayat 9).
Dengan berani Paulus mulai "merangkul" kelemahannya dan menguji kasih karunia Tuhan. Itu merupakan sebuah jalan yang disebut Sanders "proses berjalan secara bertahap" dalam kehidupan sang rasul. Ia juga mencatat bahwa akhirnya rasul Paulus tidak lagi menganggap durinya sebagai "kekurangan yang membatasi", tetapi menganggapnya sebagai "keuntungan ilahi". Dan keuntungannya adalah: Ketika dirinya merasa lemah, ia justru kuat di dalam Tuhan.
GBU ALL...
".....Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 53; Kisah Para Rasul 25; Imamat 16-17
Apabila ada hal lain yang ingin kita benci melebihi dari kebencian kita terhadap kesombongan orang lain adalah kesadaran atas kelemahan diri kita. Biasanya kita akan menutupi segala kelemahan kita dengan berbagai macam cara agar hal itu dapat diketahui orang lain.
Bahkan rasul Paulus pun sampai harus diingatkan oleh Tuhan mengenai kelemahannya sendiri. Ia berulang kali ditusuk oleh "duri dalam daging" (II Korintus 12:7). Ia tidak mengatakan duri apa sebenarnya yang menusuk-nusuknya itu, tetapi penulis J.Oswald Sanders mengingatkan kita bahwa "duri tersebut melukai, merendahkan, dan membatasi Paulus". Sebenarnya ia sudah tiga kali meminta kepada Tuhan untuk mengambil duri tersebut, tetapi permohonannya ditolak. Ia kemudian justru menggunakan duri itu untuk bernaung pada kasih karunia Allah. Tuhan berjanji, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (ayat 9).
Dengan berani Paulus mulai "merangkul" kelemahannya dan menguji kasih karunia Tuhan. Itu merupakan sebuah jalan yang disebut Sanders "proses berjalan secara bertahap" dalam kehidupan sang rasul. Ia juga mencatat bahwa akhirnya rasul Paulus tidak lagi menganggap durinya sebagai "kekurangan yang membatasi", tetapi menganggapnya sebagai "keuntungan ilahi". Dan keuntungannya adalah: Ketika dirinya merasa lemah, ia justru kuat di dalam Tuhan.
GBU ALL...
Selasa, 13 Februari 2018
Doakan Masalah-masalah Anda
Filipi 4:6
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 52; Kisah Para Rasul 24; Imamat 14-15
Apa yang Anda lakukan pertama kali ketika mendapatkan masalah? Apakah Anda khawatir? Kebanyakan dari kita demikian. Namun, apakah kekhawatiran menyelesaikan masalah? Tidak. Jadi, kalau hal itu tidak menyelesaikan masalah, untuk apa khawatir?
Kisah alkitab tentang Hizkia memberi kita sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah. "Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN" (II Raja-raja 19:14-15).
Bukannya datang kepada Allah sebagai Sumber yang utama, kita sering kali justru datang kepada-Nya sebagai tempat yang terakhir. Ikutilah formula Hizkia. Datanglah kepada Allah terlebih dahulu dengan masalah Anda, karena hanya Dia yang mampu menanganinya dengan cara yang terbaik untuk Anda dan menurut kehendak-Nya yang sempurna.
Berdoa kepada Allah adalah bukti penyerahan hidup Anda kepada-Nya.
GBU ALL...
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 52; Kisah Para Rasul 24; Imamat 14-15
Apa yang Anda lakukan pertama kali ketika mendapatkan masalah? Apakah Anda khawatir? Kebanyakan dari kita demikian. Namun, apakah kekhawatiran menyelesaikan masalah? Tidak. Jadi, kalau hal itu tidak menyelesaikan masalah, untuk apa khawatir?
Kisah alkitab tentang Hizkia memberi kita sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah. "Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN" (II Raja-raja 19:14-15).
Bukannya datang kepada Allah sebagai Sumber yang utama, kita sering kali justru datang kepada-Nya sebagai tempat yang terakhir. Ikutilah formula Hizkia. Datanglah kepada Allah terlebih dahulu dengan masalah Anda, karena hanya Dia yang mampu menanganinya dengan cara yang terbaik untuk Anda dan menurut kehendak-Nya yang sempurna.
Berdoa kepada Allah adalah bukti penyerahan hidup Anda kepada-Nya.
GBU ALL...
Senin, 12 Februari 2018
Letih Setengah Mati
Matius 11:28
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 50; Kisah Para Rasul 22; Imamat 10-11
Resiko dari bekerja adalah mengalami rasa capai. Tidak ada satu pun pekerjaan baik itu yang dilakukan di dalam kantor atau di luar kantor yang tidak membuat tubuh seseorang menjadi letih. Baik dia berprofesi sebagai seorang guru, manajer sebuah perusahaan, atau kuli kasar sekalipun pasti merasakan hal ini.
Tuhan Yesus pun mengalami keadaan seperti layaknya manusia dimana Dia harus mengasingkan diri dari orang banyak untuk beristirahat dan berkomunikasi dengan Bapa. Setelah Dia mengadakan banyak mukjizat dan mengajar orang banyak, Dia tahu bahwa harus berhenti sejenak untuk disegarkan kembali oleh Bapa.
Seletih apa Anda hari-hari ini sehingga tidak dapat mengerjakan apa pun atau bila dikerjakan juga hasilnya tidak maksimal? Allah mengerti kondisi Anda dan karena itu Dia memanggil Anda untuk datang kepada-Nya. Jumpailah Dia dalam doa dan saat teduh Anda maka kesegaran dan kekuatan baru akan Anda terima seketika itu juga.
Allah sanggup memberikan kekuatan kembali sekalipun Anda merasa sudah tidak mempunyai tenaga lagi.
GBU ALL...
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 50; Kisah Para Rasul 22; Imamat 10-11
Resiko dari bekerja adalah mengalami rasa capai. Tidak ada satu pun pekerjaan baik itu yang dilakukan di dalam kantor atau di luar kantor yang tidak membuat tubuh seseorang menjadi letih. Baik dia berprofesi sebagai seorang guru, manajer sebuah perusahaan, atau kuli kasar sekalipun pasti merasakan hal ini.
Tuhan Yesus pun mengalami keadaan seperti layaknya manusia dimana Dia harus mengasingkan diri dari orang banyak untuk beristirahat dan berkomunikasi dengan Bapa. Setelah Dia mengadakan banyak mukjizat dan mengajar orang banyak, Dia tahu bahwa harus berhenti sejenak untuk disegarkan kembali oleh Bapa.
Seletih apa Anda hari-hari ini sehingga tidak dapat mengerjakan apa pun atau bila dikerjakan juga hasilnya tidak maksimal? Allah mengerti kondisi Anda dan karena itu Dia memanggil Anda untuk datang kepada-Nya. Jumpailah Dia dalam doa dan saat teduh Anda maka kesegaran dan kekuatan baru akan Anda terima seketika itu juga.
Allah sanggup memberikan kekuatan kembali sekalipun Anda merasa sudah tidak mempunyai tenaga lagi.
GBU ALL...
Minggu, 11 Februari 2018
Lebih Dari Nasihat Baik
Yohanes 10:3
"Ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar"
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9
Apa yang terlintas di dalam pikiran ketika mendengar kata tuntunan? Mungkin akan banyak jawaban atau intepretasi untuk hal ini. Bila hal ini ditanyakan kepada saya maka saya akan menjawab Allah. Mengapa Allah? Karena hanya Dia sendiri penuntun setia umat-Nya sampai hari ini.
Ada sebuah kisah mengenai seorang buta dengan anjingnya. Setiap kali pria yang tidak bisa melihat ini hendak bepergian, tidak pernah lupa ia membawa hewan kesayangannya. Anjing ini begitu setia menjadi penuntun. Walaupun tuannya tidak dapat melihat, ia dapat menjadi mata bagi tuannya sehingga tuannya tidak terjatuh. Mulutnya mungkin tidak dapat berkata-kata kepada pria buta tersebut seperti manusia, tetapi penglihatan tajam yang ia miliki dapat memimpin langkah si pria buta dengan aman di setiap jalan yang berbahaya.
Sebagian orang menginginkan Allah menjadi penasihat yang mulia. Tetapi ketika pandangan kita kabur dan jalan menjadi gelap, seperti yang sering terjadi, kita memerlukan lebih dari sekedar nasihat baik. Kita memerlukan Gembala yang Baik untuk memimpin kita (Yohanes 10:3,11). Apabila Anda mengikuti Kristus setiap hari maka Anda akan menemukan tuntunan yang Anda perlukan.
Mencari Tuntunan? Ikuti Kristus, Sang Penuntun Anda yang sejati.
GBU ALL...
"Ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar"
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9
Apa yang terlintas di dalam pikiran ketika mendengar kata tuntunan? Mungkin akan banyak jawaban atau intepretasi untuk hal ini. Bila hal ini ditanyakan kepada saya maka saya akan menjawab Allah. Mengapa Allah? Karena hanya Dia sendiri penuntun setia umat-Nya sampai hari ini.
Ada sebuah kisah mengenai seorang buta dengan anjingnya. Setiap kali pria yang tidak bisa melihat ini hendak bepergian, tidak pernah lupa ia membawa hewan kesayangannya. Anjing ini begitu setia menjadi penuntun. Walaupun tuannya tidak dapat melihat, ia dapat menjadi mata bagi tuannya sehingga tuannya tidak terjatuh. Mulutnya mungkin tidak dapat berkata-kata kepada pria buta tersebut seperti manusia, tetapi penglihatan tajam yang ia miliki dapat memimpin langkah si pria buta dengan aman di setiap jalan yang berbahaya.
Sebagian orang menginginkan Allah menjadi penasihat yang mulia. Tetapi ketika pandangan kita kabur dan jalan menjadi gelap, seperti yang sering terjadi, kita memerlukan lebih dari sekedar nasihat baik. Kita memerlukan Gembala yang Baik untuk memimpin kita (Yohanes 10:3,11). Apabila Anda mengikuti Kristus setiap hari maka Anda akan menemukan tuntunan yang Anda perlukan.
Mencari Tuntunan? Ikuti Kristus, Sang Penuntun Anda yang sejati.
GBU ALL...
Sabtu, 10 Februari 2018
Anda adalah Milik-Nya!
Galatia 2:20
"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 48; Kisah Para Rasul 20; Imamat 6-7
Publik Jerman tersentak ketika mengetahui salah seorang pemain sepakbola negara mereka yang akan bermain di Piala Dunia 2010, Robert Enke tewas bunuh diri pada 10 November 2009. Menyedihkan karena banyak orang memfavoritkan Enke menjadi penjaga gawang utama tim nasional Jerman di Afrika Selatan nanti.
Rasa frustasi mendalam ditinggalkan putri kesayangannya, Lara, ditenggarai sebagai faktor utama yang membuat pria berusia 32 tahun tersebut berani melakukan aksi menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas ketika itu. Kini, istrinya pun berdua bersama anak angkat mereka di salah satu kota di Jerman.
Kasus bunuh diri sempat juga menggegerkan Indonesia dimana orang yang tewas melakukan aksinya dengan menerjunkan diri dari lantai atas pusat perbelanjaan. Walaupun, motif bunuh diri para pelaku berbeda-beda, tetapi ini menyadarkan bahwa masih banyak orang yang menganggap tubuh mereka adalah kepunyaan mereka sendiri.
Ketika Kristus datang ke dunia dan mati bagi dosa-dosa manusia maka hidup yang kita miliki sudah menjadi milik-Nya. Walaupun sebelum Adam jatuh ke dalam dosa, tubuh manusia adalah kepunyaan Allah, tetapi karya penebusan Yesus memberi penegasan bahwa apa yang di manusia adalah kepunyaan-Nya.
Bila setiap orang mengetahui hal ini maka dipastikan tidak akan ada orang yang dengan seenaknya melakukan aksi bunuh diri. Apa pun keadaan yang saat ini sedang Anda hadapi, janganlah mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup. Anda ditebus untuk hidup dan kalaupun ada kondisi yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan di dunia ini, lihatlah bahwa ada rencana Allah yang jauh lebih indah di balik semuanya itu.
Menjalani hidup sesuai Firman Allah adalah bukti pengakuan Anda atas otoritas Allah di dalam kehidupan Anda.
GBU ALL...
"Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."
Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 48; Kisah Para Rasul 20; Imamat 6-7
Publik Jerman tersentak ketika mengetahui salah seorang pemain sepakbola negara mereka yang akan bermain di Piala Dunia 2010, Robert Enke tewas bunuh diri pada 10 November 2009. Menyedihkan karena banyak orang memfavoritkan Enke menjadi penjaga gawang utama tim nasional Jerman di Afrika Selatan nanti.
Rasa frustasi mendalam ditinggalkan putri kesayangannya, Lara, ditenggarai sebagai faktor utama yang membuat pria berusia 32 tahun tersebut berani melakukan aksi menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas ketika itu. Kini, istrinya pun berdua bersama anak angkat mereka di salah satu kota di Jerman.
Kasus bunuh diri sempat juga menggegerkan Indonesia dimana orang yang tewas melakukan aksinya dengan menerjunkan diri dari lantai atas pusat perbelanjaan. Walaupun, motif bunuh diri para pelaku berbeda-beda, tetapi ini menyadarkan bahwa masih banyak orang yang menganggap tubuh mereka adalah kepunyaan mereka sendiri.
Ketika Kristus datang ke dunia dan mati bagi dosa-dosa manusia maka hidup yang kita miliki sudah menjadi milik-Nya. Walaupun sebelum Adam jatuh ke dalam dosa, tubuh manusia adalah kepunyaan Allah, tetapi karya penebusan Yesus memberi penegasan bahwa apa yang di manusia adalah kepunyaan-Nya.
Bila setiap orang mengetahui hal ini maka dipastikan tidak akan ada orang yang dengan seenaknya melakukan aksi bunuh diri. Apa pun keadaan yang saat ini sedang Anda hadapi, janganlah mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup. Anda ditebus untuk hidup dan kalaupun ada kondisi yang tidak sesuai dengan yang Anda harapkan di dunia ini, lihatlah bahwa ada rencana Allah yang jauh lebih indah di balik semuanya itu.
Menjalani hidup sesuai Firman Allah adalah bukti pengakuan Anda atas otoritas Allah di dalam kehidupan Anda.
GBU ALL...
Langganan:
Postingan (Atom)