Senin, 01 Desember 2025

First Love

Yeremia 2:2

"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.

Apakah Anda masih mengasihi Allah seperti dahulu, atau Anda hanya berharap Allah mengasihi Anda? Apakah segala sesuatu dalam hidup Anda membuat hati-Nya bersukacita, atau Anda selalu mengeluh karena banyak hal tidak terjadi sesuai dengan keinginan Anda? Seseorang yang telah lupa akan harta kekayaan Allah takkan merasa gembira. Sungguh indah untuk mengenang bahwa Yesus Kristus mempunyai kebutuhan yang dapat kita penuhi - "Berilah aku minum" (Yohanes 4:7). Berapa besarkah kasih yang telah Anda tunjukkan kepada-Nya minggu lalu? Sudahkah hidup Anda mencerminkan nama baik-Nya?

Allah sedang berkata kepada umat-Nya, "Kalian tidak mengasihi aku lagi sekarang, tetapi Aku ingat akan masa kalian mengasihi Aku dahulu." Dia bersabda, "Aku teringat... kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin" (Yeremia 2:2). Apakah cinta Anda kepada Yesus Kristus sekarang masih meluap-luap seperti pada mulanya dahulu, ketika Anda berbalik dari kebiasaan anda untuk membuktikan pengabdian Anda kepada-Nya? Apakah Dia pernah mendapati Anda sedang mengenang masa lalu ketika Anda hanya mempedulikan Dia saja? Masih seperti itukah keadaan Anda sekarang, atau Anda telah memilih hikmat manusia untuk menggantikan kasih sejati kepada-Nya? Apakah Anda sedemikian mengasihi Dia sehingga Anda tidak peduli ke mana pun Dia akan membimbing Anda? Atau Anda ingin tahu berapa banyak kehormatan yang Anda terima untuk mengimbangi pelayanan yang harus Anda berikan kepada-Nya.

Sementara Anda mengenang hal yang diingat Allah tentang diri Anda, Anda mungkin juga mulai menyadari bahwa Dia tidak seperti dahulu dalam sikap-Nya kepada Anda. Bila ini terjadi, Anda seharusnya membiarkan rasa malu dan rendah diri timbul dalam hidup Anda, karena itu akan mendatangkan dukacita rohani, dan "dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan..." (2 Korintus 7:10).

Apakah kasih mula-mula tetap ada dalam hati anda?

Sumber : Pengabdianku Untuk Kemuliaan-Nya, Oswald Chambers

Gbu all....

Minggu, 30 November 2025

Akrab Yuk..!

Yohanes 14:9

Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Kata-kata ini tidak diucapkan sebagai hardikan, tidak juga dengan rasa heran; Yesus menganjurkan Filipus untuk datang lebih dekat. Namun kita selalu menjadi pribadi yang paling lambat menjadi akrab dengan Yesus. Sebelum hari Pentakosta, para murid mengenal Yesus sebagai Pribadi yang memberi mereka kuasa untuk mengalahkan setan-setan dan mendatangkan kebangunan rohani (Lukas 10:18-20). Itu merupakan keakraban yang lebih mesra yang sedang menantikan mereka, "...Aku menyebut kamu sahabat..." (Yohanes 15:15). Persahabatan sejati jarang terjalin di dunia. Itu berarti menyamakan diri dengan seseorang dalam pikiran, hati dan roh. Seluruh pengalaman hidup dirancang untuk menyanggupkan kita memasuki hubungan terakrab ini dengan Yesus Kristus. Kita menerima berkat-berkat-Nya dan mengetahui firman-Nya, tetapi apakah kita sesungguhnya mengenal Dia?

Yesus bersabda, "Lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi..." (Yohanes 16:7). Dia meninggalkan hubungan itu untuk menuntun mereka semakin dekat. Yesus bersukacita bila seorang murid meluangkan waktu untuk berjalan semakin dekat bersama Dia. Menghasilkan buah selalu ditunjukkan dalam Alkitab sebagai akibat nyata dari hubungan yang akrab dengan Yesus Kristus (Yohanes 15:1-4).

Sekali kita bergaul akrab dengan Yesus, maka kita tidak pernah kesepian dan kita tidak pernah kurang pengertian atau belas kasihan. Kita senantiasa dapat mencurahkan isi hati kita kepada-Nya tanpa dianggap bersikap emosional secara berlebihan atau beriba-diri. Orang Kristen yang benar-benar akrab dengan Yesus takkan pernah menarik perhatian terhadap dirinya sendiri, tetapi hanya akan menunjukkan bukti suatu kehidupan yang sepenuhnya dikuasai Yesus. Itu adalah akibat dari mempersilahkan Yesus mengisi setiap segi kehidupan dengan kepuasan yang sempurna. Gambaran yang dihasilkan oleh kehidupan semacam itu adalah gambaran keseimbangan yang teguh dan tenang yang diberikan oleh Tuhan kita kepada mereka yang akrab dengan Dia.

Jadikan keintiman dengan Tuhan sebagai gaya hidup kita.

Sumber : Pengabdianku Untuk Kemuliaan-Nya, Oswald Chambers

Gbu all....

Sabtu, 29 November 2025

Semakin Pendek Atau Semakin Panjang

Mazmur 31:16

Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!

Secara tidak sadar manusia sering melakukan penipuan pada diri sendiri dengan berbagai cara mempertahankan kemudaan, misalnya: agar tampak tidak tua berupaya memoles rambut putih jadi hitam, kulit keriput dioperasi menjadi kencang, dan berbagai hal lain. Manusia tidak suka bicara tentang penuaan, kematian, kefanaan, ketidakberdayaan? Manusia lebih suka bicara dan mempertahankan tentang kehidupan, kekinian, dan kehebatan mereka di usia muda, meski sadar ataupun tidak mereka adalah makhluk yang bisa mati, fana, dan tidak berdaya.

Berapa kali Anda sudah merayakan ulang tahun? Atau sudah berapa kali Anda menghadiri perayaan ulang tahun orang lain? Selalu ada lagu "panjang umurya panjang umurnya ....." yang merupakan harapan manusia yang ingin kekekalan dengan umur panjang. Tapi kalau mau jujur setiap kali kita berulang tahun umur kita memendek satu tahun dan bukan bertambah panjang satu tahun karena kita hidup dalam kondisi sementara. Umur panjang adalah saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat karena Dialah yang menjanjikan hidup kekal nanti. Oleh sebab itu orientasikan hidupmu pada hal yang kekal dan bukan pada hal yang fana.

Hidup kekal hanya ada dalam Kristus.

Gbu all...

Jumat, 28 November 2025

Menjaga Kekudusan

Mazmur 119:9

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Apakah mungkin hidup dengan memiliki pikiran tetap bersih di dunia di mana kita terus dicekoki media dalam masyarakat yang dipenuhi pikiran atau hal yang tidak kudus? Sulit, tapi bisa. Rick Warren mengilustrasikannya dengan baik sebagai berikut. Anda tahu ikan-ikan di laut itu telah hidup di air asin sepanjang hidupnya tapi ikan-ikan itu tidak pernah menjadi asin. Ia tumbuh dalam lingkungan di mana tiap saat dikelilingi air asin yang begitu asinnya, hingga Anda tidak dapat meminumnya atau Anda akan sakit.

Nah, seperti Allah yang dapat menangkap seekor ikan dan memeliharanya dalam sebuah lingkungan yang penuh garam sepanjang hidupnya, tapi tidak terpengaruh olehnya, Allah yang sama dapat memelihara Anda di dunia yang sudah kena polusi dan memelihara pikiran Anda tetap bersih. Seperti Ia dapat memisahkan ikan itu dan memeliharanya di lingkungan air asin, tapi tidak membuatnya asin, Allah dapat menjaga kita dalam dunia tercemar dan menjaga pikiran dan hati kita bersih. Tapi bagaimana hal itu dapat terjadi?

Allah tidak pernah menyuruh melakukan sesuatu tanpa mengatakan bagaimana melakukannya. Mazmur 119:9 "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu." Itulah caranya. Mengikuti standar Tuhan. Jadi buatlah komitmen mengikuti standar Allah.

Buatlah hidup Anda berjalan di dalam standarnya Tuhan, dan kekudusan akan menjadi sahabat Anda.

Gbu all...

Kamis, 27 November 2025

Semak Duri Kekuatiran

Matius 6:27

Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Jawabannya: tidak ada. Kekuatiran tidak akan membawa kita kemana-mana, justru menghambat kita. Kekuatiran tampaknya bukan sesuatu yang aneh bagi kebanyakan orang. Ada saja yang membuat orang kuatir dalam hidup, mulai dari pekerjaan, finansial, keluarga, pasangan hidup, cuaca, sampai masa depan. Tapi, apakah kekuatiran adalah hal yang normal bagi orang percaya yang mengenal Allah?

Sebenarnya itu tidak normal. Mari kita renungkan sejenak, kalau seseorang kuatir dengan hidupnya, di manakah iman percayanya kepada Allah yang sanggup mengatur seluruh alam semesta? Lagipula, dalam perikop hari ini kita tahu bahwa Yesus dengan jelas menyebut orang-orang yang ada di sana pada waktu itu sebagai orang yang kurang percaya (ayat 30). Ia memperingatkan mereka, tapi sekaligus memberikan juga kunci jawaban agar mereka tidak lagi kuatir dengan hidupnya.

Lantas, apakah kunci untuk lepas dari kekuatiran? Mengenal Allah dan hidup seturut yang difirmankan-Nya. Klise? Tidak, karena ini memang kuncinya. Ketika kita mau belajar mengenal-Nya lewat Firman dan doa, iman percaya kitapun akan semakin bertumbuh. Jika kita hidup bersama Allah, memiliki fokus yang benar di hadapan-Nya, dan berjalan seturut perintah-Nya, maka sama sekali tidak ada alasan untuk kita kuatir. Dia pasti bertanggungjawab atas seluruh hidup saya dan Anda.

Hidup dekat dengan-Nya dan berjalan dalam Firman-Nya, membawa Anda lepas dari kekuatiran

Gbu all...