Sabtu, 16 Agustus 2025

HARUS BISA MENGUASAI DIRI

"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." Roma 6:12

Di zaman ini, seseorang dapat dengan mudah menguasai orang lain, apalagi bagi yang punya uang atau juga jabatan, namun untuk dapat menguasai diri sendiri adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, apalagi untuk melakukan kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan, walau dalam hati sebenarnya sangat ingin dapat melakukannya. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Melalui ayat ini, sudah sangat jelas dikatakan bahwa untuk memperoleh kemenangan dalam setiap pergumulan dan bagaimana untuk dapat menguasai diri adalah dengan berjaga-jaga dan berdoa mohon pimpinan Roh Kudus, sehingga apabila ada hal-hal yang tidak benar yang diinginkan oleh tubuh/daging kita, maka Roh Kudus akan segera menegur dan memperingatkan kita. Sesungguhnya setiap kita hendak melakukan dosa, hati kecil kita sudah terlebih dahulu merasakan peringatan-peringat an Roh Kudus, hanya saja daging kita tidak mau menurut dan terus mengabaikan suara Roh Kudus yang ada di dalam hati kita.

Penulis Amsal berkata, "…orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." (Amsal 16:32b). Ini menunjukkan bahwa menguasai diri itu lebih sulit daripada merebut kota ketika berperang. Contoh sederhana adalah berhubungan dengan lidah atau ucapan, seringkali kita tidak mampu mengekang atau menguasai lidah kita, sehingga melalui ucapan kita terjerumus dengan kata-kata yang kotor, menyakitkan orang lain dan tidak berkenan dihadapan Tuhan. Mulut yang tidak terkendali menunjukkan bahwa hati orang itu tidak bijak, karena "Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan." (Amsal 16:23). Melalui renungan hari ini, kita kembali diingatkan betapa penting penguasaan diri itu bagi kita, oleh karena itu kita harus menyerahkan seluruh anggota tubuh kita ke dalam pimpinan Roh Kudus sepenuhnya, bila tidak maka iblis akan dengan mudah masuk dan menyerang kita, karena iblis selalu "…mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).

Kunci penguasaan diri adalah tunduk kepada pimpinan Tuhan!

Gbu all....

Jumat, 15 Agustus 2025

TUHAN BEKERJA DI ATAS KELEMAHAN KITA

“‘Cukup!ah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna, Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” 2 Korintus 12:9


Kelemahan adalah suatu keterbatasan yang kita warisi atau kita dapatkan karena adanya suatu peristiwa yang terjadi di mana kita tidak punya kuasa menolaknya. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, baik itu secara fisik, emosi ataupun intelektual. Karena itulah tidak seharusnya seseorang bermegah atau membanggakan diri sendiri.

Bila kita merasa memiliki banvak kelemahan, tidak seharusnya kita menjadi takut, pesimis dan mengasihani diri sendiri, karena sesungguhnya semua orang pasti punya kelemahan. Mungkin saat ini kita merasa berada dalam kelemahan karena keterbatasan dalam hal keuangan (hidup dalam kekurangan atau tidak mampu secara ekonomi); terbatas secara pendidikan (tidak sekolah tinggi); keterbatasan secara fisik (cacat, punya sakit-penyakit) atau juga keterbatasan emosional (trauma, sakit hati, kepahitan, luka-luka batin) dan lainnya. Dan kesemuanya itu ada satu hal yang harus kita perhatikan yaitu kelemahan bukanlah masalah utama, namun yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika menyadari bahwa ada kelemahan dalam diri kita.

Adakalanya pilihan mengijinkan ada kelemahan dalam hidup kita, dengan tujuan agar kita belajar rendah hati dan juga menunjukkan kuasa-Nya atas kita. Tuhan tidak pernah terkesan dengan orang-orang yang merasa dirinya pintar, kuat dan mampu dengan kekuatan sendiri, tetapi sangat tertarik kepada orang-orang yang menyadari dan mengakui keterbatasan, ketidakberdayaan atau kelemahannya. Banyak kisah dalam Alkitab tentang orang-orang biasa yang memiliki banyak kelemahan, namun hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Contohnya Musa, sebelum menjadi pemimpin besar Israel, ia adalah orang yang tidak percaya diri dan merasa tidak layak (Keluaran 4:10) Ingat! Walaupun kita memiliki kelemahan, Tuhan tidak bisa dibatasi oleh keterbatasan kita. Kita adalah bejana-bejana tanah liat, Dia penjunannya, Saat kita ijinkan Tuhan bekerja melalui kelemahan kita. Dia akan membentuk kita jadi bejana yang luar biasa.

Segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan karena Dia yang memberi kekuatan (baca Filipi 4:13).

Gbu all....

Kamis, 14 Agustus 2025

BAGAIMANA IBADAH KITA?

Beribadahlah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, Mazmur 2:11

Beribadah kepada Tuhan berarti berada dalam keadaan takjub sepenuhnya akan Tuhan. Bicara tentang ibadah, yang terbersit adalah kegiatan-kegiatan lahiriah yang kita lakukan di gereja atau persekutuan- persekutuan doa, di mana kita bernyanyi, berdoa dan mendengarkan kotbah. Tetapi dari penilaian Tuhan, aktivitas-aktivitas tersebut tidak sepenuhnya dianggap sebagai ibadah sejati bila kita mengerjakannya hanya sebagai rutinitas belaka. Janganlah hanya fokus kepada ibadah lahiriah dan melupakan arti ibadah sesungguhnya. Tuhan berkata, Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. (Matius 15:8-9).

Bagaimana agar ibadah berkenan di hati Tuhan? Ibadah dan penyembahan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Beribadah kepada Tuhan berarti sujud dalam penghormatan kepadaNya, digambarkan sebagai tindakan membungkuk di hadapan Pribadi yang agung sebagai tanda kerendahan hati dan pengabdian. Bukan membungkuk secara lahiriah, melainkan tunduknya manusia batiniah kita. Ibadah sejati adalah tanggapan sepenuhnya hati kita atas kebesaran Tuhan yang kita wujudkan melalui pujian dan penyembahan yang kita naikkan sepenuh hati. Banyak orang Kristen memuji Tuhan tanpa semangat, asal-asalan dan ogah-ogahan. Siapakah kita ini? Bukankah kita sedang berhadapan dengan Pribadi yang agung, mulia dan berkuasa, yang menciptakan kita dan juga alam semesta ini? Itulah sebabnya Pemazmur dengan tegas menghimbau kita: Beribadahlah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah kaki-Mya dengan gemetar, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, (ayat 11-12a dari Mazmur 2).

Ketika kita sungguh-sungguh memikirkan dan merasakan siapa Tuhan itu dan apa yang telah Dia perbuat bagi kita, kita tidak akan menganggap remeh setiap peribadatan dan bersikap seenaknya lagi. Pujian syukur dan seruan haleluya akan terus mengalir dari dasar hati dan keluar melalui mulut kita karena kita berada dalam ketakjuban akan keagungan Tuhan Allah kita.

Beribadahlah kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa!

Gbu all....

Rabu, 13 Agustus 2025

BERTAHAN DALAM UJIAN

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencoboan.” Yakobus 1:2

Menjalani hidup sebagai orang Kristen bukanlah berarti langkah kita menjadi mudah dan tanpa masalah; sebaliknya kita justru menghadapi banyak ujian/pencobaan. “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus melainkan juga untuk menderita untuk Dia” (Filipi 1:29). Namun ujian dan pencobaan yang kita alami itu semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan ingin melihat sejauh mana kualitas iman anak-anak-Nya. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi apabila seseorang mengalami ujian dan pencobaan ia kecewa dan meninggalkan Tuhan, atau akan semakin tekun dan melekat kepada-Nya sehingga imannya semakin bertumbuh dan dewasa.

Adakalanya Tuhan memperingatkan kita dengan keras melalui keadaan atau situasi yang kita alami supaya kita belajar bergantung penuh kepada-Nya dan berdiri di atas dasar iman yang teruji. Iman yang teruji tidak terjadi dalam semalam, namun harus melewati proses yang panjang, yang di dalamnya terkandung unsur ketekunan dan kesetiaan. Beberapa proses ujian yang harus kita alami adalah: 1. Kelimpahan. Hal lain, selain masalah dan penderitaan, yang terkadang diijinkan untuk menguji iman kita adalah kelimpahan. Banyak anak Tuhan yang jatuh dalam dosa justru pada waktu ia diberkati dan dalam kelimpahan. Ketika sedang susah atau dalam keadaan miskin biasanya seseorang lebih mengutamakan Tuhan dan selalu berusaha untuk dekat dengan Dia, berdoa pun all out, tetapi pada waktu mengalami pemulihan, diberkati dan menjadi kaya, ia mulai lebih dekat dengan hartanya dibanding dengan Tuhan; yang diutamakan dan dicari bukan lagi Tuhan, melainkan dunia dengan segala kesenangannya.

2. Peristiwa buruk. Hal ini pernah dialami Ayub, padahal ia seorang yang “...saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:1). Semua anaknya mati, hartanya ludes, isterinya mengutuki dia, bahkan tubuhnya penuh borok. Namun Ayub tetap kuat karena dia tahu bahwa Tuhan sedang memprosesnya. Karena lulus dalam ujian, kehidupan Ayub dipulihkan secara luar biasa (baca Ayub 42:10-17).

Jangan pernah undur dari Tuhan saat dalam pencobaan, karena selalu ada rencana-Nya di balik ini!

Gbu all....

Selasa, 12 Agustus 2025

Humor : Melebihi kecepatan cahaya

Seorang manager HRD sedang menyaring pelamar untuk satu lowongan di kantornya. Setelah membaca seluruh berkas lamaran yang masuk, dia menemukan 4 orang calon yang cocok. Dia memutuskan memanggil ke-4 orang itu dan menanyakan 1 pertanyaan saja. Jawaban mereka akan menjadi penentu apakah akan diterima atau tidak.

Harinya tiba dan ke-4 orang itu sudah duduk rapi di ruangan interview. Si Manager lalu mengajukan 1 pertanyaan: setahu Anda, apa yang bergerak paling cepat?

Kandidat I menjawab, “PIKIRAN. Dia muncul begitu saja di dalam kepala, tanpa peringatan, tanpa ancang-ancang. Tiba-tiba saja dia sudah ada. Pikiran adalah yang bergerak paling cepat yang saya tahu”.
“Jawaban yang sangat bagus”, sahut si Manager. “Kalau menurut Anda?”, tanyanya ke kandidat II.

“Hm….KEJAPAN MATA! Datangnya tidak bisa diperkirakan, dan tanpa kita sadari mata kita sudah berkejap. Kejapan mata adalah yang bergerak paling cepat kalau menurut saya”
“Bagus sekali! Dan memang ada ungkapan ’sekejap mata’ untuk menggambarkan betapa cepatnya sesuatu terjadi”. Si manager berpaling ke kandidat III, yang kelihatan berpikir keras.

“NYALA LAMPU adalah yang tercepat yang saya ketahui”, jawabnya, “Saya sering menyalakan saklar di dalam rumah dan lampu yang di taman depan langsung saat itu juga menyala”
Si manager terkesan dengan jawaban kandidat III. “Memang sulit mengalahkan kecepatan cahaya”, pujinya.

Dilirik oleh sang manager, kandidat IV menjawab, “Sudah jelas bahwa yang paling cepat itu adalah MENCRET”
“APA???!!!”, seru sang manager yang terkaget-kaget dengan jawaban yang tak terduga itu.
saya bisa menjelaskannya”, kata si kandidat. “Dua hari lalu kan perut saya mendadak mules sekali. Cepat-cepat saya berlari ke toilet. Tapi sebelum saya sempat BERPIKIR, MENGEJAPKAN MATA atau MENYALAKAN LAMPU, saya sudah berak di celana”

Gbu all....

Senin, 11 Agustus 2025

Mengubah Sikap = Mengubah Hidup

Sikap adalah lebih dari sekedar berkata "saya bisa"; sikap adalah percaya bahwa Anda bisa. Anda perlu percaya sebelum melihat, karena melihat itu berdasarkan kondisi, dan percaya itu berdasarkan iman.

Sikap bukanlah sekedar kondisi pikiran; sikap juga merupakan cerminan dari apa yang kita hargai. Sikap adalah lebih dari sekedar mengatakan bahwa kita bisa. Sikap adalah percaya bahwa kita bisa. Sikap menuntut rasa percaya sebelum melihat karena melihat berdasarkan pada keadaan dan percaya berdasarkan pada iman. Sikap bersifat sangat menular, terutama bila kita mempersiapkan diri untuk hari esok.

Kita berkuasa penuh atas sikap-sikap kita. Tidak ada orang lain yang berkuasa untuk mengubah sikap kita tanpa izin dari kita. Sikap kita memungkinkan diri kita lebih berdaya daripada uang, mengatasi kegagalan-kegagalan kita dan menerima orang lain sebagaimana diri mereka, dan apa yang mereka ucapkan. Sikap lebih penting daripada bakat, dan adalah lebih penting daripada segala keterampilan yang diperlukan untuk kebahagiaan dan kesuksesan. Sikap kita bisa digunakan untuk membangun diri kita atau untuk menghancurkan kita - kitalah yang menentukan pilihan.

Sikap juga memberikan kebijaksanaan kepada kita untuk mengetahui bahwa diri kita tidak bisa mengubah peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Saya yakin bahwa hidup terdiri dari 10% apa yang terjadi pada diri saya dan 90% bagaimana saya menanggapinya - dan dengan kondisi pikiran semacam itu, saya tetap berkuasa atas sikap saya.


Sikap adalah suatu pilihan! Kita memiliki kekuasaan untuk memilih tanggapan kita atas segala situasi. Dua jenis filter untuk karakter pilihan yang berdampak besar sekali atas respon kita adalah: filter-filter yang ada di dalam kendali kita dan filter-filter yang ada di luar kendali kita. Beberapa hal yang mempengaruhi pilihan, seperti jenis kelamin dan usia adalah filter yang berada di luar kendali kita. Yang lainnya, seperti nilai-nilai dan pendidikan, ada dalam kendali kita. Lewat sikap, kita bisa memberdayakan unsur-unsur yang berada di dalam kendali kita dan meminimalkan pengaruh dari unsur-unsur yang berada di luar kendali kita.

Apalah hal itu di dalam atau di luar kendali kita, sikap kita bisa sangat berpengaruh pada respon kita terhadap keadaan-keadaan dalam hidup ini. Sikap Anda adalah salah satu dari beberapa hal dalam hidup ini yang bisa Anda kendalikan. Meskipun Anda tidak bisa meramalkan jatuh bangun yang akan Anda alami, Anda bisa mengendalikan cara Anda bereaksi terhadap jatuh bangun tersebut. Sikap itu sangat menular. Sikap bisa berpengaruh luar biasa besar pada orang-orang yang bekerja dan hidup bersama kita. Anda bisa memilih untuk menjadi orang yang positif.

Sama halnya seperti kisah ember yang sedang dalam perjalanan menuju sumur. Ember yang pesimis akan berkata, "Betapa tidak bergunanya apa yang kita lakukan. Waktu demi waktu kita turun ke sumur dan menjadi penuh, tetapi kita selalu kembali ke sumur dalam keadaan kosong." Namun ember yang positif akan berkata, "Aku menikmati apa yang kita kerjakan. Aku melihatnya seperti ini, tidak perduli berapa kali kita datang ke sumur dalam keadaan kosong, kita selalu pergi dalam keadaan penuh."


Kita semua mempunyai kebebasan untuk membuat pilihan-pilihan dalam hidup ini. Tidak ada yang memerintah kita mana yang harus dipilih; kita bebas sepenuhnya untuk membuat pilihan. Sikap adalah suatu pilihan. Jangan memilih yang negatif, pilihlah untuk menjadi orang yang optimis - untuk percaya pada diri Anda dan orang lain. Bergabunglah dengan pemimpin yang positif. Jika mereka sudah sukses di bidang itu dalam kehidupan pribadi mereka, maka Anda juga bisa.

Hati-hati dengan sikap Anda! Apakah Anda cenderung melihat sisi yang gelap dari sesuatu atau sisi cerahnya? Apakah Anda mencoba untuk menjadi optimis atau pesimis? Terkadang kita tidak bisa melihat hal yang baik karena kita berfokus pada kesalahan atau masalah. Ada orang yang mengatakan, "Di tengah-tengah setiap kesulitan ada peluang." Alkitab berbicara tentang fokus pada hal-hal yang benar.

Filipi 4:8

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."

Sikap adalah lebih dari sekedar berkata "saya bisa"; sikap adalah percaya bahwa Anda bisa. Anda perlu percaya sebelum melihat, karena melihat itu berdasarkan kondisi, dan percaya itu berdasarkan iman.

Bebaskanlah diri Anda dari perbudakan kegagalan. Bersikaplah yang benar! Ketahuilah bahwa Anda bisa mengubah sikap Anda dan itu berarti Anda bisa mengubah hidup Anda!

Gbu all...

Minggu, 10 Agustus 2025

GUNAKAN WAKTU DENGAN BAlK

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langjt ada waktunya.” Pengkotbah 3:1.

Di dunia ini tidak ada yang kekal. Seluruh kehidupan makhluk di alam semesta ini tidak akan berlangsung selamanya, melainkan dibatasi waktu. Maka hati-hatilah, jangan terjebak tipuan kekuatan jahat yang selalu menggoda kita untuk membuang-buang waktu, sehingga kita kehilangan waktu yang demikian berharga. Perhatikan! Setiap detik yang lewat tak dapat terulang kembali. “Karena, itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” (Efesus 5:15-17).

Bila kita menyadari hidup kita dibatasi waktu, kita akan menghargai dan memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya. Banyak orang yang malas, suka menunda-nunda suatu tugas/pekerjaan, padahal itu tidak mengurangi suatu kesulitan. Mungkin untuk sementara memang sepertinya masalah itu terlewatkan, tetapi sesungguhnya kita justru membuat suatu kesulitan baru yang malah membawa kita kepada penderitaan. Kemalasan sepertinya telah menjadi hal yang membawa kenikmatan, hingga pada suatu kondisi yang menjepit, itu akan menjadi sangat terlambat. Salomo mengatakan, “Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” – “maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti - seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” (Amsal 6:9-11). Akhirnya orang hanya akan menangisi penderitaannya sebagai akibat dari kesalahan yang dibuatnya sendiri karena telah membuang-buang waktu dengan percuma.

Alkitab tegas menyatakan barangsiapa tidak bekerja, ia tidak boleh makan (baca 2 Tesalonika 3:10). Bagi orang dunia ‘waktu adalab uang’. Tetapi firman-Nya menegaskan bahwa waktu itu tidak ada kaitannya dengan uang, sebaliknya waktu-waktu sekarang ini adalah jahat. Jadi, kita harus menggunakannya dengan sangat bijak.

Waktu adalah anugerah dari Tuhan, oleh sebab itu jangan disia-siakan!

Gbu all...

Sabtu, 09 Agustus 2025

BANGUNLAH JEMBATAN JANGAN TEMBOK

Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka terjebak ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah kali pertama mereka bertengkar demikian hebatnya. Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan. Saling meminjamkan peralatan pertanian. Dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itu kini retak.


Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa.

Suatu pagi, datanglah seseorang mengetuk pintu rumah sang kakak. Di depan pintu berdiri seorang pria membawa kotak perkakas tukang kayu. Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan,? kata pria itu dengan ramah. ?Barangkali tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan.?
Oh ya !? jawab sang kakak.
Saya punya sebuah pekerjaan untukmu.?
Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku, ah sebetulnya ia adalah adikku.

Minggu lalu ia mengeruk bendungan dengan bulldozer lalu mengalirkan Airnya ke tengah padang rumput itu sehingga menjadi sungai yang Memisahkan tanah kami. Hmm, barangkali ia melakukan itu untuk mengejekku, Tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Di situ ada gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku Sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya.

Kata tukang kayu, Saya mengerti. Belikan saya paku dan peralatan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa senang.?
Kemudian sang kakak pergi ke kota untuk berbelanja berbagai Kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu.

Setelah itu ia meninggalkan tukang kayu bekerja sendirian. Sepanjang hari tukang kayu bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku. Di sore hari, ketika sang kakak petani itu kembali, tukang kayu itu baru Saja menyelesaikan pekerjaannya. Betapa terbelalaknya ia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya.

Namun, yang ada adalah jembatan melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang Pertanian adiknya.

Jembatan itu begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi.

Dari seberang sana, terlihat sang adik bergegas berjalan menaiki Jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar. Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu.
Maafkan aku? kata sang adik pada kakaknya. Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah-tengah jembatan, Saling berjabat tangan dan berpelukan. Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap untuk pergi.
Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami mempunyai banyak pekerjaan untukmu,pinta sang kakak.
Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini,? kata tukang kayu,
tapi masih banyak jembatan lain yang harus saya selesaikan.?

TUHAN SELALU INGIN KITA BERSAMA DALAM DAMAI SEJAHTERA
TUHAN SELALU INGIN MEMPERSATUKAN HATI KITA
TUHAN SELALU INGIN KITA MENGASIHI SESAMA KITA, SAUDARA KITA.
KARENA TUHAN ADALAH SAHABAT SETIA, PENOLONG KITA.
PERCAYALAH BAHWA TUHAN SELALU INGAT PADA KITA MANUSIA

Sadarkah kita bahwa ;
Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, karena seharusnya kita melihat yang ada di depan?

Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi dan dua arah. Menangkap pujian maupun kritikan, Dan mendengar mana yang salah dan mana yang benar.

Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala, sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya. Karena tak seorang pun dapat mencuri isi otak kita. Yang lebih berharga dari segala permata yang ada.

Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu mulut.
Karena mulut tadi adalah senjata yang tajam , Yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh. Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.

Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita. Untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati.

Belajar untuk mencintai dan menikmati untuk dicintai, tetapi Jangan pernah mengharapkan orang lain mencintai anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.

Berikanlah cinta tanpa mengharapkan balasan, maka anda akan menemukan bahwa hidup ini terasa menjadi lebih indah.

Gbu all....

Jumat, 08 Agustus 2025

TUHAN Adalah Gembalamu

Mazmur 23: 1-6 - Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Bagaimanakah aku dapat melalui hari-hari tersulit yang membentang didepanku? Dari manakah datang pertolonganku dan bagaimana aku dapat meluputkan diriku dari bahaya bahkan maut yang mengancam hidupku? Mungkin pertanyaan-pertanya an seperti ini sedang bermain di benak Anda saat ini, namun ingatlah janji-janji Allah, percayai itu dan imani bahwa Ia adalah Gembala yang akan memelihara kita. Ia menuntun dan memberi makan umatNya, bahkan kadang-kadang dengan cara yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, seperti yang pernah dialami oleh John Craig.

Craig lahir di Skotlandia pada tahun 1512, belajar di Universitas St . Andrews dan kemudian melayani Tuhan. Karena usaha untuk semakin mengenal Kristus, ia akhirnya ditangkap dan dibawa sebagai tawanan ke Roma. Bukan hanya sebagai tawanan, ia bahkan dijatuhi hukuman mati. Malam itu tahun 1559, sementara menantikan eksekusi yang akan dijalaninya pada keesokan harinya, Craig mendengar berita bahwa Paus Paulus IV meninggal. Sudah menjadi kebiasaan bahwa jika Paus meninggal, maka penjara-penjara di Roma akan dibuka dan tahanan dibebaskan untuk sementara.

Craig melihat itu sebagai kesempatan untuk membebaskan diri, sehingga ia melarikan diri kesebuah penginapan dipinggir kota . Para prajurit tidak tinggal diam, mereka mengejar dan pemimpin pasukan berhasil menangkapnya. Pemimpin pasukan itu menatap lama wajah Craig, kemudian berkata: “Kamu ingat ketika menolong seorang serdadu yang terluka di Bologna dulu? Sayalah serdadu itu. Ini saatnya saya membalas budi baikmu, jadi sekarang kau bebas,” katanya. Pemimpin pasukan itu memberikan sejumlah uang kepada Craig dan menunjukkan kepadanya jalan untuk melarikan diri.

Untuk menghindari jalan umum, Craig mengambil jalan memutar dan dengan uang yang diberikan oleh pemimpin pasukan itu, ia membeli makanan. Ketika sendirian di hutan dengan kantong yang sudah kosong dan semangat yang patah, Craig merenung. Tiba-tiba ia mendengar bunyi langkah mendekatinya. Ia menjadi takut, tetapi saat melihat kebelakang ternyata ada seekor anjing membawa dompet dimulutnya dan mengibas-ngibaskan ekornya. Craig takut jebakan sehingga ia mengusir anjing tersebut, tetapi anjing itu bersikeras mengibaskan ekornya dan meninggalkan dompet itu dipangkuannya. Dengan uang tersebut ia bisa tiba di Austria , dan setelah Kaisar Maximilian mendengar khotbahnya, ia memberikan perlindungan kepadanya. Craig memberitakan Injil sampai saat ajalnya tiba di usia 88 tahun.

Pemeliharaan Tuhan kita selalu terbukti dan Ia akan memakai berbagai cara untuk menolong anak-anakNya. Gembala yang baik itu tidak akan membiarkan domba-dombaNya terlantar. Apakah yang membuat Anda kuatir saat ini? Kenaikan BBM? Ketika keadaan menjadi sulit, Ia ada untuk menolong kita. Jangan pernah ragukan kasihNya!

DOA: Bapa yang baik, ampunilah aku karena seringkali kekuatiran dan ketakutan lebih menguasaiku. Ajarku mempercayai kuasaMu. Dalam Nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Keajaiban terjadi ketika kuasa Allah bertemu dengan iman kita.

Gbu all....

Kamis, 07 Agustus 2025

Ketika Ditangkap Tuhan

Yohanes 21: 15-19 - Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: /"Gembalakanlah domba-domba- Ku."* Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: /"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"* Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: /"Gembalakanlah domba-domba- Ku."* Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: /"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"* Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: /"Apakah engkau mengasihi Aku?"* Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: /"Gembalakanlah domba-domba- Ku.* Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: /"Ikutlah Aku.


Seorang pemuda, sebut saja namanya Surtep, adalah pemuda yang saleh. Dia lahir, dibesarkan dan dididik di keluarga yagn belum menerima Yesus. Dalam hal sembahyang, tidak ada yang meragukan. Bahkan, sembahyang di tengah malam pun sudah menjadi bagian hidupnya. Tetapi, justru pada saat itulah Tuhan “menangkapnya” . Ditengah malam, saat sembahyang, tiba-tiba ada seseorang yang mendatanginya. Orang tersebut memakai jubah panjang. Cahaya terang yang memancar dari bagian muka membuat muka orang tersebut tidak kelihatan. Seakan tak percaya, Surtep sempat berdialog dengan orang tersebut. Dikemudian hari, Surtep baru sadar bahwa orang tersebut adalah Yesus. Ini terlihat dari kalimat terakhir yang diucapkanNya, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Surtep pun memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Setelah beberapa bulan, ternyata Surtep tidak tahan menghadapi banyaknya masalah dan tantangan sebagai pengikut Kristus. Surtep berdoa, “Tuhan, saya tidak kuat menghadapinya. Saya memutuskan untuk meninggalkan Engkau.” Setelah memutuskan untuk kembali kehidupan lama, masalah tidak berkurang, justru semakin bertambah. Masalah yang baru ini adalah sakit-penyakit. Ada tiga penyakit yang diderita Surtep, yaitu gatal-gatal di seluruh tubuh, pilek yang parah sehingga mengganggu pernafasannya dan sakit kepala yang parah. Penyakit yang ketiga ini membuat Surtep tidak bisa bangun dari tempat tidurnya dan memaksanya untuk keluar dari tempat dia bekerja. Surtep sangat tersiksa, tetapi justru kondisi seperti ini yang membawa Surtep untuk kembali kepada Yesus. Suatu hari, dengan digendong, Surtep dibawa ke gereja dan di gereja itu Surtep mengalami mujizat kesembuhan ilahi. Setelah sembuh Surtep memutuskan untuk turut melayani, khususnya di Komisi Pemuda. Surtep juga mengikuti pendidikan teologia. Dalam mimpi, seorang hamba Tuhan yang tidak suka dengan Surtep mendengar Yesus berkata, “Jangan apa-apakan dia, sebab dia anakKu.” Disamping itu, hamba Tuhan ini melihat Surtep membawa tongkat gembala dan inilah yang terus menjadi pergumulan Surtep.

Sampai disini ternyata Surtep belum tahan uji. Dia kalah oleh desakan orang tuanya untuk menikah dengan orang yang belum percaya. Tetapi, Roh Kudus selalu membisikkan kata-kata supaya Surtep kembali kepada Yesus. Surtep masih mengeraskan hati. Hingga suatu saat Yesus datang kepada istrinya melalui mimpi. “Jangan tahan dia, dia anakKu,” kata Yesus. Mula-mula istrinya menolak, tetapi lama-lama dia mengerti.

Satu pelajaran penting disini adalah ketika Tuhan sudah “menangkap” atau memanggil kita, tak seorangpun dapat lari dari tanganNya.

DOA: Bapa, aku bersyukur karena Engkau tidak membiarkanku lari dari hadapanMu. Saat ini aku menyerahkan diriku sepenuhnya kepadaMu. Dalam Nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menangkap kembali roang yang meninggalkanNya.
Sumber : Manna surgawi

Gbu all....

Rabu, 06 Agustus 2025

Pengorbanan Seorang Ibu

1 Timotius 5:4 - Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.


Amsal 23:22 - Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.

Seseorang berkisah tentang pengorbanan ibunya. Aku lahir didalam keluarga miskin yang eringkali kekurangan makanan Ibu mengetahui bahwa aku belum kenyang, sehinga ia memindahkan nasinya kepiringku sembari berkata, “Ini untukmu Nak, Ibu tidak lapar.” Padahal aku tahu persis bahwa ibu belum makan, ibu pasti lapar.

Agar aku mendapatkan makanan bergizi, ibu sering pergi memancing. Sepulangnya dari memancing, ia memasak sup ikan yang lezat dan memberikannya kepadaku. Aku memakannya dengan lahap, tetapi aku memperhatikan bahwa ibu mengambil tulang ikan bekas aku makan dan mulai memakan daging ikan yang masih tersisa ditulang tersebut. Aku sedih melihat Ibu. Kemudian dengan sumpitku aku memberikan daging ikan kepadanya, tetapi ia berkata, “Buat kamu saja Nak, Ibu tidak suka ikan.” Ibu berkata begitu meskipun aku tahu bahwa ibu suka ikan.

Ketika aku masuk SMP, biaya yang kuperlukan semakin banyak. Untuk mendapatkan uang tambahan, ibu bekerja menempel kotak korek api. Walau sudah larut malam, aku masih melihat ibu menempel kotak korek api dengan penerangan lilin yang kecil, “Ibu tidak mengantuk?” tanyaku. “Tidurlah Nak, Ibu belum mengantuk,” jawabnya. Padahal aku melihat matanya sudah hampir terpejam karena mengantuk.

Ketika aku menjalani ujian, Ibu cuti dari pekerjaan untuk menemaniku pergi ujian. Walau terik matahari terasa menyengat, Ibu tetap menungguku diluar. Selesai ujian, Ibu memberiku teh manis. Karena aku melihat Ibu kepanasan dan pasti haus, maka aku memberikan gelas berisi teh kepada Ibu, tetapi ia berkata, “Minumlah Nak, Ibu tidak haus.”

Singkat cerita, setelah lulus S1, aku melanjutkan ke S2 dan bekerja di sebuah perusahaan di Amerika. Gajiku cukup besar, sehingga aku bermaksud mengajak Ibu tinggal bersamaku dan menikmati hidup di Amerika. Tetapi Ibu berkata, “Aku tidak terbiasa hidup disana.” Aku tahu Ibu mengatakan itu karena tidak mau merepotkan.

Diusianya yang sudah tua, ibu terkena kanker lambung dan penyakit itu membuatnya tersiksa. Aku pulang dan melihat Ibu terbaring lemah menahan sakit. Ia memandangku dengan tatapan rindu. Aku menangis melihat penderitaan Ibu, tapi ia berkata, “Jangan menangis Nak, Ibu tidak merasa sakit.” Itu adalah ucapan terakhir Ibu sebelum ia menutup matanya dan kembali ke pangkuan Tuhan.

Kisah diatas adalah gambaran kasih dan pengorbanan seorang ibu. Sebagai anak, kasihi, hormati dan balaslah budi baik Ibu kita, karena ia adalah kehendak Tuhan. Renungkanlah sejenak apa yang sudah Anda lakukan bagi Ibu yagn sudah melahirkan dan membesarkan Anda. Jika saat ini Anda sedang mengalami keretakan hubungan dengan Ibu Anda, adakan pemberesan sehingga berkat-berkat Tuhan tidak terhambat.

DOA: Bapa, berkatilah Ibuku yang sudah banyak berkorban bagiku. Berilah dia kesehatan dan sukacita senantiasa. Dalam Nama Tuhan Yesus aku mohon. Amin.

KATA-KATA BIJAK: Kasih Ibu bagaikan matahari yang terus bersinar tanpa mengharapkan balasan.

Gbu all....

Selasa, 05 Agustus 2025

Less is More, Little is Much, Small is Beautiful

Ayat bacaan: Zakharia 4:10

"Who despises the day of small things?"

Dalam gambaran dasar pelajaran web desain yang saya ajarkan di kampus, saya selalu menekankan prinsip "less is more", "little is much" dan "small is beautiful". Tiga prinsip dalam merancang sebuah situs ini adalah sesuai dengan perkembangan jaman, dimana orang lebih menuntut sebuah situs yang cepat di akses ketimbang situs yang memiliki terlalu banyak fitur sehingga memberatkan tubuh situs tersebut dan memperlambat loading time nya. Berbeda dengan 4 tahun lalu, dimana rancangan situs yang dinilai bagus adalah situs yang memakai banyak flash dan memerlukan pemahaman tinggi dalam mengoperasikan berbagai software pendukung, dalam perkembangan situs saat ini, kesederhanaan lah yang harus jadi penekanan. Tapi hal tersebut bukan berarti mendesain situs menjadi lebih mudah saat ini dibanding dulu, karena saat ini desainer dituntut untuk mematangkan konsep mereka, sehingga lewat sebuah kesederhanaan pesan-pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara visual oleh orang yang mengakses situs. Itulah yang saya maksud dengan "less is more", "little is much" dan "small is beautiful".

Di dunia ini ada kecenderungan sebaliknya. "Bigger is better", "the more the merrier". Dalam pelayanan seringkali kita kurang bersemangat apabila yang dilayani sedikit jumlahnya. Dunia cenderung mementingkan kuantitas dan bukan kualitas. Ada yang bersemangat melayani ketika jemaat penuh, namun kehilangan gairah melihat bangku kosong. Padahal Tuhan tidak mengajarkan demikian. Kita tidak boleh memandang hina hal-hal kecil, karena seringkali berkat Tuhan pun dimulai dari sesuatu yang biasa. Bahkan kelemahan sekalipun bisa dipakai Tuhan untuk menjadi ladang subur untuk menabur berkatNya.

Kita lihat dalam perumpamaan Talenta. Kepada hamba dengan lima talenta dan dua talenta, Tuhan memberikan jawaban yang sama. "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:21,23). Baik talenta besar maupun kecil keduanya bisa menghasilkan buah. Dan Allah menghargai sama terhadap laba dua talenta dan lima talenta. Artinya disini, Tuhan tidak melihat kuantitas, melainkan kualitas. Dua talenta sekalipun akan sangat dihargai apabila kita melakukannya dengan sepenuh hati. Anda merasa gagal dalam pelayanan jika yang dilayani sedikit atau lambat berbuah? Jangan. Ingat bahwa Tuhan tidak melihat apa yang di depan mata, tapi melihat hati. (1 Samuel 16:7).

Kita lihat bagaimana Yesus melakukan pelayananNya di dunia. Yesus sungguh peduli baik pada jumlah massa yang banyak maupun pada orang per-orang yang datang kepadaNya. Yesus pernah melakukan kotbah di atas bukit dihadapan orang banyak (Matius 5-7). Tapi tidak pernah menutup mata dari pribadi-pribadi yang menjumpaiNya. Bahkan ketika muridNya berkurang, seperti yang kita baca dalam Yohanes 6:66, "Mulai dari waktu itu banyak murid-murid- Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia", hal tersebut tidak mengganggu Yesus dalam menggenapi rencana Allah.

Jika saat ini anda mengalami masa surut dalam pelayanan, tetaplah bersyukur dan tetaplah melayani semaksimal mungkin. Size is nothing; substance is everything. Baik ketika anda melayani Gereja kecil, sekolah minggu, atau melayani hanya satu orang saat ini, layanilah dengan segenap hati. Jika kita setia dalam perkara kecil, Tuhan akan memberikan tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar pada waktunya. Tetaplah beri yang terbaik dari diri anda dalam hal-hal kecil, karena bukan kuantitas yang penting, melainkan substansi dan kualitas yang murni berasal dari hati.

Small is much when God's in it

Gbu all....

Senin, 04 Agustus 2025

KEMALASAN DAN AKIBATNYA

Baca: Amsal 26:13-16

“Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya.” Amsal 26:14

Kesuksesan senantiasa hinggap dalam diri orang yang mau bekerja keras. Orang-orang hebat yang ada di dunia ini adalah tipe orang-orang yang rajin dan pekerja keras. Kesuksesan yang diraihnya adalah akibat dari ketekunan dan hasil perjuangan yang tidak mengenal lelah, bukan datang seperti durian runtuh, tetapi melalui proses yang panjang. Tidak ada dalam kamus hidupnya berpangku tangan sepanjang hari. Contohnya adalah seorang atlit, ia tidak akan mampu meraih prestasi yang tinggi tanpa ada kedisiplinan dan latihan yang keras. Beda halnya bila orang itu malas dan tidak mau bekerja keras, sudah bisa dipastikan semua yang diimpikan atau cita-citakan mustahil terwujud, tetap angan-angan belaka, ibarat. ‘menegakkan benang basah’. Jadi “Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja.” (Amsal 21:25).

Tuhan sangat tidak suka terhadap orang-orang Kristen yang bermalas-malasan dan tidak mau bekerja, karena “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” (Yohanes 5:17). Malas adalah sahabat kemiskinan dan kekurangan; kemalasan juga akan menjauhkan kita dari berkat-berkat Tuhan. Bagaimana kita bisa menikmati dan meraih janji Tuhan bila kita sendiri malas untuk melayani Tuhan, malas berdoa, malas baca Alkitab? Seorang pemalas biasanya suka sekali menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan pada waktu itu; suka meremehkan dan sangat lamban dalam menyelesaikan apa saja yang dipercayakan kepadanya. Bila kita menangkap gejala-gejala demikian, kita harus segera berbenah diri supaya tidak berlarut-larut dan menjadi kebiasaan hidup.

Penulis Amsal juga sangat geram melihat orang malas sehingga dengan keras dia menegur, “Hai pemalas, berapa lama Iagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring - maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” (Amsal 6:9-11).

Seorang pemalas enggan untuk membajak dan bekerja, akibatnya ia pun tidak akan menuai apa-apa ketika musim tuai itu tiba!

Gbu all...

Minggu, 03 Agustus 2025

Mentari Takkan Pudar

Hakim-hakim 16:30

Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlh rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang bayak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 28; Matius 28; Yesaya 9-10

Alkitab mengisahkan beberapa anak yang dipersembahkan kepada Tuhan sejak dari kandungan. Salah satunya Samuel yang sejak lepas minum susu dari ibunya, tinggal di Bait Allah, dan satunya lagi yang dipilih dengan pesan dari malaikat Tuhan, adalah Simson. Simson penuh dengan kuasa Roh Kudus sejak lahir. Nama Simson, berarti sinar mentari, atau sang mentari kecil. Dan benar seperti namanya, sejak dia lahir, dan tumbuh dewasa, dia seperti panas mentari yang membakar musuh-musuhnya dengan sangat dahsyat.

Orang selalu mengenang kisah Simson dengan sedih. Kisah tentang kegagalan. Orang akan mengingat kisahnya yang memalukan karena diperalat oleh seorang pelacur, dan berakhir menjadi seorang badut buta di istana musuh.
Benarkah?

Alkitab tidak mengingat dia seperti itu. Alkitab menulis, "Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya." Alkitab mencatat bahwa pertempuran terakhirnya adalah puncak kemuliaannya, tak peduli segala kegagalan dan kekelaman yang dia lewati.

Allah tidak pernah mencap kita sebagai orang gagal. Tak peduli betapa memalukan kegagalan kita. Tak peduli sekali pun semua orang, bahkan saudara-saudara kita mengecam kita, Allah senantiasa memberi kesempatan. Dan itu dibuktikannya lewat Simson. Pertempuran terakhirnya lebih dahsyat dari segala pencapaian seumur hidupnya. Kasih Allah yang seperti mentari abadi, tak pernah pudar dan Dia membuat sang mentari kecil itu juga tidak pudar, bahkan di masa senjanya.

Dalam Tuhan, selalu ada kesempatan kedua, ketiga, dan keempat... selama kita memandang kepadaNya.

Gbu all...

Sabtu, 02 Agustus 2025

Susahnya Menjaga Integritas

Amsal 11:6

Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat
tertangkap oleh hawa nafsunya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 3; Matius 3; 1 Raja-Raja 21-22

Karena uang di dompet sudah menipis, saya bergegas memasuki sebuah bilik Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Begitu saya masuk ke bilik ATM itu, layar monitornya bertuliskan "Apakah anda ingin melanjutkan dengan transaksi yang lain?" diikuti pilihan "ya dan tidak". Berarti masih ada kartu ATM yang tertinggal dalam kondisi aktif di sana. Dan saya tergoda...

Setelah celingak-celinguk ke kiri dan kanan, saya memastikan bahwa tidak ada orang lain yang melihat. Ketika saya pilih tombol "ya" dan mengklik info saldo, ternyata masih ada hamper Rp. 20 juta uang tersisa. Ah, godaan itu semakin kuat menarik saya. "Bagaimana cara mendapatkan uang itu? Ditarik tunai atau ditarnsfer ke rekening pribadi?" begitu gumam saya dalam hati.

Keringat dingin mulai mengucur dan degup jantung menjadi lebih kencang. Saya pastikan lagi tidak ada orang yang sedang mengamati saya. Lalu ada dua suara dalam hati nurani seperti sedang berebut pengaruh. Yang satu menyatakan, "Ambil saja. Kapan lagi? ini berkatmu..." sementara yang lainnya berkata, "Ingat posisimu! Jaga integritas!" Secepat kilat saya memilih untuk menaati larangan melalui bisikan lembut Roh-Nya. Bagaimanapun itu hak milik orang lain, bukan milik saya.

Ternyata memang berat mempertahankan integritas, apalagi jika tidak ada yang melihat. Namun kesadaran bahwa ada sepasang mata yang mengawasi dari ‘atas' akan memampukan kita melakukannya.

Integritas diuji pada saat tak seorangpun melihat anda.

Gbu all...

Jumat, 01 Agustus 2025

Iman Seperti Anak Kecil

Matius 18:10

Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang
wajah Bapa-Ku yang di sorga.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 23; Matius 23; Yesaya 3-4

Karl Barth, seorang teolog ternama, dan juga salah satu yang terbesar di abad 20 ini, pernah ditanya oleh seorang anak muda seusai sebuah seminar, "Jika anda merangkum semua pengajaran anda, bagaimana anda merangkumnya dalam sebuah kalimat?"

Karl Barth menjawab dengan riang dengan mengutip lagu anak-anak Sekolah Minggu, "Jesus Loves me, this I know, for the Bible tells me so..." Lagu ini adalah lagu yang Karl Barth dengarkan waktu dia kecil, senantiasa disenandungkan oleh ibunya.

Seringkali iman anak kecil adalah harta yang "seolah" kita tinggalkan saat kita makin dewasa, saat karir kita makin hebat dan kita dipenuhi dengan segala metode manajemen dan analisa ekonomi yang rumit.

Hari ini, krisis ekonomi akibat kredit macet perumahan di Amerika, mengguncang sendi-sendi perekonomian dunia. Perusahaan - perusahaan besar yang mungkin tidak pernah terbayangkan akan goyah, ternyata goyah juga. Orang yang kita kira pintar ternyata gagal juga. Banyak orang mulai kuatir, memikirkan pekerjaan mereka, investasi mereka, masa depan mereka, dan lain-lain. Kekuatiran kita menggunung dan menghalangi mata iman kita untuk melihat bagaimana Allah memelihara kita seperti Dia memlihara burung pipit. Iman yang mungkin rasanya mudah kita peroleh waktu kita kanak-kanak.

Terkadang pengetahuan kita yang tingi dan rumit menambah rasa kuatir kita, gantinya percaya pada Tuhan, kita menerima tekanan kekuatiran dan kegelisahan dari dunia. Tentu baik untuk belajar dan memperoleh ilmu pengetahuan setinggi mungkin, akan tetapi biarlah kita bisa selalu percaya kepada-Nya, dengan iman yang sederhana, teguh, dan tidak tergoncangkan keadaan dunia. Iman yang sederhana itu, iman seorang anak kecil.

Rahasia terdalam tidak akan gagal dipahami
oleh iman sederhana seorang anak kecil.

Gbu all...