Sabtu, 16 Agustus 2025

HARUS BISA MENGUASAI DIRI

"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." Roma 6:12

Di zaman ini, seseorang dapat dengan mudah menguasai orang lain, apalagi bagi yang punya uang atau juga jabatan, namun untuk dapat menguasai diri sendiri adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, apalagi untuk melakukan kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan, walau dalam hati sebenarnya sangat ingin dapat melakukannya. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Melalui ayat ini, sudah sangat jelas dikatakan bahwa untuk memperoleh kemenangan dalam setiap pergumulan dan bagaimana untuk dapat menguasai diri adalah dengan berjaga-jaga dan berdoa mohon pimpinan Roh Kudus, sehingga apabila ada hal-hal yang tidak benar yang diinginkan oleh tubuh/daging kita, maka Roh Kudus akan segera menegur dan memperingatkan kita. Sesungguhnya setiap kita hendak melakukan dosa, hati kecil kita sudah terlebih dahulu merasakan peringatan-peringat an Roh Kudus, hanya saja daging kita tidak mau menurut dan terus mengabaikan suara Roh Kudus yang ada di dalam hati kita.

Penulis Amsal berkata, "…orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." (Amsal 16:32b). Ini menunjukkan bahwa menguasai diri itu lebih sulit daripada merebut kota ketika berperang. Contoh sederhana adalah berhubungan dengan lidah atau ucapan, seringkali kita tidak mampu mengekang atau menguasai lidah kita, sehingga melalui ucapan kita terjerumus dengan kata-kata yang kotor, menyakitkan orang lain dan tidak berkenan dihadapan Tuhan. Mulut yang tidak terkendali menunjukkan bahwa hati orang itu tidak bijak, karena "Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan." (Amsal 16:23). Melalui renungan hari ini, kita kembali diingatkan betapa penting penguasaan diri itu bagi kita, oleh karena itu kita harus menyerahkan seluruh anggota tubuh kita ke dalam pimpinan Roh Kudus sepenuhnya, bila tidak maka iblis akan dengan mudah masuk dan menyerang kita, karena iblis selalu "…mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).

Kunci penguasaan diri adalah tunduk kepada pimpinan Tuhan!

Gbu all....

Jumat, 15 Agustus 2025

TUHAN BEKERJA DI ATAS KELEMAHAN KITA

“‘Cukup!ah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna, Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.” 2 Korintus 12:9


Kelemahan adalah suatu keterbatasan yang kita warisi atau kita dapatkan karena adanya suatu peristiwa yang terjadi di mana kita tidak punya kuasa menolaknya. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, baik itu secara fisik, emosi ataupun intelektual. Karena itulah tidak seharusnya seseorang bermegah atau membanggakan diri sendiri.

Bila kita merasa memiliki banvak kelemahan, tidak seharusnya kita menjadi takut, pesimis dan mengasihani diri sendiri, karena sesungguhnya semua orang pasti punya kelemahan. Mungkin saat ini kita merasa berada dalam kelemahan karena keterbatasan dalam hal keuangan (hidup dalam kekurangan atau tidak mampu secara ekonomi); terbatas secara pendidikan (tidak sekolah tinggi); keterbatasan secara fisik (cacat, punya sakit-penyakit) atau juga keterbatasan emosional (trauma, sakit hati, kepahitan, luka-luka batin) dan lainnya. Dan kesemuanya itu ada satu hal yang harus kita perhatikan yaitu kelemahan bukanlah masalah utama, namun yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika menyadari bahwa ada kelemahan dalam diri kita.

Adakalanya pilihan mengijinkan ada kelemahan dalam hidup kita, dengan tujuan agar kita belajar rendah hati dan juga menunjukkan kuasa-Nya atas kita. Tuhan tidak pernah terkesan dengan orang-orang yang merasa dirinya pintar, kuat dan mampu dengan kekuatan sendiri, tetapi sangat tertarik kepada orang-orang yang menyadari dan mengakui keterbatasan, ketidakberdayaan atau kelemahannya. Banyak kisah dalam Alkitab tentang orang-orang biasa yang memiliki banyak kelemahan, namun hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Contohnya Musa, sebelum menjadi pemimpin besar Israel, ia adalah orang yang tidak percaya diri dan merasa tidak layak (Keluaran 4:10) Ingat! Walaupun kita memiliki kelemahan, Tuhan tidak bisa dibatasi oleh keterbatasan kita. Kita adalah bejana-bejana tanah liat, Dia penjunannya, Saat kita ijinkan Tuhan bekerja melalui kelemahan kita. Dia akan membentuk kita jadi bejana yang luar biasa.

Segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan karena Dia yang memberi kekuatan (baca Filipi 4:13).

Gbu all....

Kamis, 14 Agustus 2025

BAGAIMANA IBADAH KITA?

Beribadahlah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, Mazmur 2:11

Beribadah kepada Tuhan berarti berada dalam keadaan takjub sepenuhnya akan Tuhan. Bicara tentang ibadah, yang terbersit adalah kegiatan-kegiatan lahiriah yang kita lakukan di gereja atau persekutuan- persekutuan doa, di mana kita bernyanyi, berdoa dan mendengarkan kotbah. Tetapi dari penilaian Tuhan, aktivitas-aktivitas tersebut tidak sepenuhnya dianggap sebagai ibadah sejati bila kita mengerjakannya hanya sebagai rutinitas belaka. Janganlah hanya fokus kepada ibadah lahiriah dan melupakan arti ibadah sesungguhnya. Tuhan berkata, Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. (Matius 15:8-9).

Bagaimana agar ibadah berkenan di hati Tuhan? Ibadah dan penyembahan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Beribadah kepada Tuhan berarti sujud dalam penghormatan kepadaNya, digambarkan sebagai tindakan membungkuk di hadapan Pribadi yang agung sebagai tanda kerendahan hati dan pengabdian. Bukan membungkuk secara lahiriah, melainkan tunduknya manusia batiniah kita. Ibadah sejati adalah tanggapan sepenuhnya hati kita atas kebesaran Tuhan yang kita wujudkan melalui pujian dan penyembahan yang kita naikkan sepenuh hati. Banyak orang Kristen memuji Tuhan tanpa semangat, asal-asalan dan ogah-ogahan. Siapakah kita ini? Bukankah kita sedang berhadapan dengan Pribadi yang agung, mulia dan berkuasa, yang menciptakan kita dan juga alam semesta ini? Itulah sebabnya Pemazmur dengan tegas menghimbau kita: Beribadahlah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah kaki-Mya dengan gemetar, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, (ayat 11-12a dari Mazmur 2).

Ketika kita sungguh-sungguh memikirkan dan merasakan siapa Tuhan itu dan apa yang telah Dia perbuat bagi kita, kita tidak akan menganggap remeh setiap peribadatan dan bersikap seenaknya lagi. Pujian syukur dan seruan haleluya akan terus mengalir dari dasar hati dan keluar melalui mulut kita karena kita berada dalam ketakjuban akan keagungan Tuhan Allah kita.

Beribadahlah kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa!

Gbu all....

Rabu, 13 Agustus 2025

BERTAHAN DALAM UJIAN

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencoboan.” Yakobus 1:2

Menjalani hidup sebagai orang Kristen bukanlah berarti langkah kita menjadi mudah dan tanpa masalah; sebaliknya kita justru menghadapi banyak ujian/pencobaan. “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus melainkan juga untuk menderita untuk Dia” (Filipi 1:29). Namun ujian dan pencobaan yang kita alami itu semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita. Tuhan ingin melihat sejauh mana kualitas iman anak-anak-Nya. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi apabila seseorang mengalami ujian dan pencobaan ia kecewa dan meninggalkan Tuhan, atau akan semakin tekun dan melekat kepada-Nya sehingga imannya semakin bertumbuh dan dewasa.

Adakalanya Tuhan memperingatkan kita dengan keras melalui keadaan atau situasi yang kita alami supaya kita belajar bergantung penuh kepada-Nya dan berdiri di atas dasar iman yang teruji. Iman yang teruji tidak terjadi dalam semalam, namun harus melewati proses yang panjang, yang di dalamnya terkandung unsur ketekunan dan kesetiaan. Beberapa proses ujian yang harus kita alami adalah: 1. Kelimpahan. Hal lain, selain masalah dan penderitaan, yang terkadang diijinkan untuk menguji iman kita adalah kelimpahan. Banyak anak Tuhan yang jatuh dalam dosa justru pada waktu ia diberkati dan dalam kelimpahan. Ketika sedang susah atau dalam keadaan miskin biasanya seseorang lebih mengutamakan Tuhan dan selalu berusaha untuk dekat dengan Dia, berdoa pun all out, tetapi pada waktu mengalami pemulihan, diberkati dan menjadi kaya, ia mulai lebih dekat dengan hartanya dibanding dengan Tuhan; yang diutamakan dan dicari bukan lagi Tuhan, melainkan dunia dengan segala kesenangannya.

2. Peristiwa buruk. Hal ini pernah dialami Ayub, padahal ia seorang yang “...saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1:1). Semua anaknya mati, hartanya ludes, isterinya mengutuki dia, bahkan tubuhnya penuh borok. Namun Ayub tetap kuat karena dia tahu bahwa Tuhan sedang memprosesnya. Karena lulus dalam ujian, kehidupan Ayub dipulihkan secara luar biasa (baca Ayub 42:10-17).

Jangan pernah undur dari Tuhan saat dalam pencobaan, karena selalu ada rencana-Nya di balik ini!

Gbu all....

Selasa, 12 Agustus 2025

Humor : Melebihi kecepatan cahaya

Seorang manager HRD sedang menyaring pelamar untuk satu lowongan di kantornya. Setelah membaca seluruh berkas lamaran yang masuk, dia menemukan 4 orang calon yang cocok. Dia memutuskan memanggil ke-4 orang itu dan menanyakan 1 pertanyaan saja. Jawaban mereka akan menjadi penentu apakah akan diterima atau tidak.

Harinya tiba dan ke-4 orang itu sudah duduk rapi di ruangan interview. Si Manager lalu mengajukan 1 pertanyaan: setahu Anda, apa yang bergerak paling cepat?

Kandidat I menjawab, “PIKIRAN. Dia muncul begitu saja di dalam kepala, tanpa peringatan, tanpa ancang-ancang. Tiba-tiba saja dia sudah ada. Pikiran adalah yang bergerak paling cepat yang saya tahu”.
“Jawaban yang sangat bagus”, sahut si Manager. “Kalau menurut Anda?”, tanyanya ke kandidat II.

“Hm….KEJAPAN MATA! Datangnya tidak bisa diperkirakan, dan tanpa kita sadari mata kita sudah berkejap. Kejapan mata adalah yang bergerak paling cepat kalau menurut saya”
“Bagus sekali! Dan memang ada ungkapan ’sekejap mata’ untuk menggambarkan betapa cepatnya sesuatu terjadi”. Si manager berpaling ke kandidat III, yang kelihatan berpikir keras.

“NYALA LAMPU adalah yang tercepat yang saya ketahui”, jawabnya, “Saya sering menyalakan saklar di dalam rumah dan lampu yang di taman depan langsung saat itu juga menyala”
Si manager terkesan dengan jawaban kandidat III. “Memang sulit mengalahkan kecepatan cahaya”, pujinya.

Dilirik oleh sang manager, kandidat IV menjawab, “Sudah jelas bahwa yang paling cepat itu adalah MENCRET”
“APA???!!!”, seru sang manager yang terkaget-kaget dengan jawaban yang tak terduga itu.
saya bisa menjelaskannya”, kata si kandidat. “Dua hari lalu kan perut saya mendadak mules sekali. Cepat-cepat saya berlari ke toilet. Tapi sebelum saya sempat BERPIKIR, MENGEJAPKAN MATA atau MENYALAKAN LAMPU, saya sudah berak di celana”

Gbu all....