Minggu, 31 Juli 2011

"Datanglah Sebagaimana Adanya."

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dalam ketidak percayaan. Tidak mungkin ini tempatnya. Sebenarnya, tidak mungkin aku diterima di sini. Aku sudah diberi undangan beberapa kali, oleh beberapa orang yang berbeda, dan baru akhirnya memutuskan untuk melihat tempatnya seperti apa sih. Tapi, tidak mungkin ini tempatnya. Dengan cepat, aku melihat pada undangan yang ada di genggamanku. Aku memeriksa dengan teliti kata-katanya, "Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi," dan menemukan lokasinya.

Ya.. aku berada di tempat yang benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian yang bagus dan terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran yang bagus. Dengan perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yang buruk dan compang camping, penuh dengan noda. Aku kotor, bahkan menjijikan.

Bau yang busuk ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar untuk meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan-akan meloncat keluar, "Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi."

Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan ke arah laki-laki yang berdiri di belakang panggung.

"Nama Anda, Tuan ?" ia bertanya kepadaku dengan senyuman.

"Daniel F. Renken," kataku bergumam tanpa berani melihat ke atas. Aku memasukkan tanganku ke kantongku dalam-dalam, berharap untuk dapat menyembunyikan noda-nodanya.

Ia sepertinya tidak menyadari kotoran yang berusaha aku sembunyikan dan ia melanjutkan, "Baik, Tuan. Sebuah meja sudah dipesan atas nama Anda. Anda mau duduk ?"

Aku tidak percaya atas apa yang aku dengar! Aku tersenyum dan berkata,"Ya, tentu saja!"

Ia mengantarkanku ke sebuah meja dan, cukup yakin, ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal merah tua.

Ketika aku membaca-baca menunya, aku melihat berbagai macam hal-hal yang menyenangkan tertera di sana. Hal-hal tersebut seperti "damai", "sukacita","berkat", "kepercayaan diri","keyakinan", "pengharapan", "cinta kasih", "kesetiaan", dan "pengampunan".

Aku sadar bahwa ini bukan restoran biasa! Aku mengembalikan menunya ke depan untuk melihat tempat di mana aku berada. "Kemurahan Tuhan," adalah nama dari tempat ini!

Laki-laki tadi kembali dan berkata, "Aku merekomendasikan sajian spesial hari ini. Dengan memilih spesial menu hari ini, Anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini."

Kamu pasti bercanda! pikirku dalam hati. Maksudmu, aku bisa mendapat SEMUA yang ada dalam menu ini?

"Apa menu spesial hari ini?" aku bertanya dengan penuh kegembiraan.

"Keselamatan," jawabnya.

"Aku ambil," jawabku spontan.

Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku.

Dengan menangis tersedu sedan, aku berkata, "Tuan, lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina. Aku tidak bersih dan tidak berharga. Aku ingin mendapat semuanya ini, tapi aku tidak dapat membelinya."

Dengan berani, laki-laki itu tersenyum lagi.

"Tuan, Anda sudah dibayar oleh laki-laki di sebelah sana," katanya sambil menunjuk pintu masuk ruangan. "Namanya Yesus."

Aku berbalik, aku melihat seorang laki-laki yang kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu.

Aku melangkah maju ke arah laki-laki itu, dan dengan suara gemetar aku berbisik, "Tuan, aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apa pun yang bisa aku lakukan untuk membayar-Mu kembali atas semuanya ini."

Ia membuka tangannya dan berkata dengan senyuman, "Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya bila kamu datang kepadaKu. Mintalah pada-Ku untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu untuk membuang noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu untuk mengijinkanmu makan di meja-Ku dan kamu akan makan. Ingat, meja ini dipesan atas namamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan kepadamu."

Dengan kagum dan takjub, aku terjatuh di kakiNya dan berkata, "Tolong, Yesus. Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di meja-Mu dan berikan padaku sebuah hidup yang baru."

Dengan segera aku mendengar, "Sudah terlaksana."

Aku melihat pakaian putih menghiasi tubuhku yang sudah bersih. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti sebuah beban sudah terangkat dan aku mendapatkan diriku duduk di mejaNya.

"Menu spesial hari ini sudah dipesan," kata Tuhan kepadaku. "Keselamatan menjadi milikmu."

Kami duduk dan bercakap-cakap untuk beberapa waktu lamanya dan aku sangat menikmati waktu yang kuluangkan denganNya. Ia berkata kepadaku, kepadaku dan kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering aku ingin bantuan lain dari kemurahan Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktuku sebanyak mungkin denganNya.

Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke 'dunia nyata', Ia berbisik padaku dengan lembut, "Dan Daniel, AKU MENYERTAI KAMU SELALU."

Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan.

Ia berkata, "Anakku, lihatkah kamu beberapa meja yang kosong di seluruh ruangan ini?"

"Ya, Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?" jawabku.

"Ini adalah meja-meja yang dipesan, tapi tiap-tiap individu yang namanya tertera di tiap plakat ini belum menerima undangan untuk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita?" Yesus bertanya.

"Tentu saja," kataku dengan kegembiraan dan memungut undangan tersebut.

"Pergilah ke seluruh bangsa," Ia berkata ketika aku pergi meninggalkan restoran tersebut.

Aku berjalan masuk ke "Kemurahan Tuhan" dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa. Asalku bagai kain tua yang kotor. Dan Yesus membersihkanku. Aku berjalan keluar seperti orang yang baru.. berbaju putih, seperti Dia. Dan, aku menepati janjiku pada Tuhanku.

Aku akan pergi.

Aku akan menyebarkan luaskan perkataanNya.

Aku akan memberitakan Injil ...

Aku akan membagikan undangan-undangannya.

Dan aku akan memulainya dengan kamu.

Pernahkah kamu pergi ke restoran "Kemurahan Tuhan?" Ada sebuah meja yang dipesan atas namamu, dan inilah undangan untukmu... "DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI."

Sabtu, 30 Juli 2011

"Cara Melihat Tuhan."

Hubungan kita dengan Tuhan akan sangat ditentukan cara pandang kita kepadaNya. Ini kebenaran yang tak bisa disangkal lagi. Ada banyak bukti yang bisa mendukung pernyataan ini. Lihatlah Tuhan sebagai Diktator, maka hubungan kita dengan Tuhan seperti bos dengan karyawan. Kita sangat takut berbuat kesalahan. Bukan karena kita ingin hidup benar. Tapi karena kita takut kalau berkat kita akan disusutkan oleh Tuhan, persis seperti bos yang memotong gaji karyawannya.

Lihatlah Tuhan sebagai Hakim yang tak kenal belas kasihan, maka hubungan kita akan seperti hakim dan terdakwa. Kita selalu melihat Tuhan memegang palu dan siap-siap memvonis kita. Tak heran hubungan kita dengan Tuhan tidak akrab. Bagaimana bisa akrab jika kita takut mendekat? Bagaimana kita bisa mendekat kalau berpikir Ia sangat hobi mengetok palu tanda bersalah?

Lihatlah Tuhan sebagai Bapa yang sabar dan yang seakan tidak bisa marah, maka hubungan kita akan seperti bapa dengan anaknya yang kurang ajar. Kita akan gampang sekali berbuat dosa dan menganggap bahwa dosa adalah hal yang biasa. Kita pun berpikir pendek, toh nanti dosa kita juga diampuni Tuhan. Bukankah Ia penuh kasih dan pengampunan? Menjadi orang Kristen yang mempermainkan Tuhan, bahkan bersikap kurang ajar terhadapNya.

Lihatlah Tuhan sebagai Dalang, maka hubungan kita akan seperti dalang dengan wayangnya. Kita selalu merasa bahwa hidup kita ini tak ubahnya seperti robot yang sudah disetel dan diset sedemikian rupa oleh empunya. Lupa bahwa kita tidak diciptakan seperti robot, melainkan sebagai makhluk yang memiliki kehendak bebas.

Lalu bagaimana seharusnya kita melihat Tuhan? Jangan lihat Tuhan pada satu sisi saja. Tuhan memang Bos kita, tapi Ia tidak pernah melihat kita semata-mata sebagai upahanNya saja. Sebab Ia juga sekaligus menjadi Bapa yang baik bagi kita. Karena hubungan kita sebagai bapa dan anak, bukan berarti kita bisa mempermainkan Tuhan dan bersikap kurang ajar kepadaNya. Ingat, bahwa Tuhan juga sebagai Hakim yang tegas dan tak kenal kompromi dengan dosa. Meski kita anakNya, tapi Ia juga akan menghukum seandainya kita berbuat kesalahan. Pemahaman yang seperti ini akan membuat kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan.

Jangan lihat Tuhan pada satu sisi saja, agar kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan.

Jumat, 29 Juli 2011

"50 Tahun Salah Paham."

Dikisahkan, disebuh gedung pertemuan yang amat megah, seorang pejabat senior istana sedang menyelenggarakan pesta ulang tahun perkawinannya yang ke-50. Peringatan kawin emas itu ramai didatangi oleh tamu-tamu penting seperti para bangsawan, pejabat istana, pedagang besar serta seniman-seniman terpandang dari seluruh pelosok negeri. Bahkan kerabat serta kolega dari kerajaan-kerajaan tetangga juga hadir. Pesta ulang tahun perkawinan pun berlangsung dengan megah dan sangat meriah.

Setelah berbagai macam hiburan ditampilkan, sampailah pada puncak acara, yaitu jamuan makan malam yang sangat mewah. Sebelum menikmati kamuan tersebut, seluruh hadirin mengikuti prosesi penyerahan hidangan istimewa dari sang pejabat istana kepada istri tercinta. Hidangan itu tak lain adalah sepotong ikan emas yang diletakkan di sebuah piring besar yang mahal. Ikan emas itu dimasak langsung oleh koki kerajaan yang sangat terkenal.

“Hadirin sekalian, ikan emas ini bukanlah ikan yang mahal. Tetapi, inilah ikan kegemaran kami berdua, sejak kami menikah dan masih belum punya apa-apa, sampai kemudian di usia perkawinan kami yang ke-50 serta dengan segala keberhasilan ini. Ikan emas ini tetap menjadi simbol kedekatan, kemesraan, kehangatan, dan cinta kasih kami yang abadi,” kata sang pejabat senior dalam pidato singkatnya.

Lalu, tibalah detik-detik yang istimewa yang mana seluruh hadirin tampak khidmat menyimak prosesi tersebut. Pejabat senior istana mengambil piring, lalu memotong bagian kepala dan ekor ikan emas. Dengan senyum mesra dan penuh kelembutan, ia berikan piring berisikan potongan kepala dan ekor ikan emas tadi kepada isterinya. Ketika tangan sang isteri menerima piring itu, serentak hadirin bertepuk tangan dengan meriah sekali. Untuk beberapa saat, mereka tampak ikut terbawa oleh suasana romantis, penuh kebahagiaan, dan mengharukan tersebut.

Namun suasana tiba-tiba jadi hening dan senyap. Samar-samar terdengar isak tangis si isteri pejabat senior. Sesaat kemudian, isak tangis itu meledak dan memecah kesunyian gedung pesta. Para tamu yang ikut tertawa bahagia mendadak jadi diam menunggu apa gerangan yang bakal terjadi. Sang pejabat tampak kikuk dan kebingungan. Lalu ia mendekati isterinya dan bertanya “Mengapa engkau menangis, isteriku?”

Setelah tangisan reda, sang isteri menjelaskan “Suamiku…sudah 50 tahun usia pernikahan kita. Selama itu, aku telah dengan melayani dalam duka dan suka tanpa pernah mengeluh. Demi kasihku kepadamu, aku telah rela selalu makan kepala dan ekor ikan emas selama 50 tahun ini. Tapi sungguh tak kusangka, di hari istimewa ini engkau masih saja memberiku bagian yang sama. Ketahuilah suamiku, itulah bagian yang paling tidak aku sukai.” tutur sang isteri.

Pejabat senior terdiam dan terpana sesaat. Lalu dengan mata berkaca-kaca pula, ia berkata kepada isterinya,” Isteriku yang tercinta…50 tahun yang lalu saat aku masih miskin, kau bersedia menjadi isteriku. Aku sungguh-sungguh bahagia dan sangat mencintaimu. Sejak itu aku bersumpah pada diriku sendiri, bahwa seumur hidup aku akan bekerja keras, membahagiakanmu, membalas cinta kasih dan pengorbananmu.”

Sambil mengusap air matanya, pejabat senior itu melanjutkan, “Demi Tuhan, setiap makan ikan emas, bagian yang paling aku sukai adalah kepala dan ekornya. Tapi sejak kita menikah, aku rela menyantap bagian tubuh ikan emas itu. Semua kulakukan demi sumpahku untuk memberikan yang paling berharga buatmu.”

Sang pejabat terdiam sejenak, lalu ia melanjutkan lagi “Walaupun telah hidup bersama selama 50 tahun dan selalu saling mencintai, ternyata kita tidak cukup saling memahami. Maafkan saya, hingga detik ini belum tahu bagaimana cara membuatmu bahagia.” Akhirnya, sang pejabat memeluk isterinya dengan erat. Tamu-tamu terhormat pun tersentuh hatinya melihat keharuan tadi dan mereka kemudian bersulang untuk menghormati kedua pasangan tersebut.

Moral cerita diatas:

Bisa saja, sepasang suami - isteri saling mencintai dan hidup serumah selama bertahun-tahun lamanya. Tetapi jika di antaranya tidak ada saling keterbukaan dalam komunikasi, maka kemesraan mereka sesungguhnya rawan dengan konflik. Kebiasaan memendam masalah itu cukup riskan karena seperti menyimpan bom waktu dalam keluarga. Kalau perbedaan tetap disimpan sebagai ganjalan dihati, tidak pernah dibiacarakan secara tulus dan terbuka, dan ketidakpuasan terus bermunculan, maka konflik akan semakin tak tertahankan dan akhirnya bisa meledak. Jika keadaan sudah seperti ini, tentulah luka yang ditimbulkan akan semakin dalam dan terasa lebih menyakitkan.

Kita haruslah selalu membangun pola komunikasi yang terbuka dengan dilandasi kasih, kejujuran, kesetiaan, kepercayaan, pengertian dan kebiasaan berpikir positif.

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya. Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

(^__^).........GBU all

Kamis, 28 Juli 2011

"Berpikir Positif."

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Efesus 4:31

Seorang pemuda Indian bertanya kepada kakeknya, mengapa dirinya begitu gampang tersinggung dan cepat marah. Ia ingin tahu cara mengubah perangainya. Sang kakek bercerita bahwa dalam diri manusia ada dua serigala. Serigala yang satu selalu berpikiran negatif, mudah marah, dan suka berprasangka buruk.

Adapun serigala yang lain selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua serigala ini berkelahi. Lalu serigala mana yang menang? tanya si pemuda. Serigala yang setiap hari kamu beri makan. Dalam diri kita ada sisi baik dan sisi buruk. Sisi mana yang kemudian menjadi dominan sangat ditentukan oleh makanan rohani yang kita makan. Baik makanan rohani itu berasal dari pola asuh dan lingkungan kita, maupun makanan rohani yang kita sendiri upayakan.

Sebagai manusia baru di dalam Tuhan, kita perlu terus-menerus membuang segala sifat buruk; dengki, iri hati, prasangka, dan lain-lain. Sebaliknya kita harus terus memupuk segala sifat baik; sabar, suka berdamai dengan kenyataan, menyebar kasih dan kebaikan. Dengan semakin banyak memupuk sisi baik, lama-lama sisi buruk kita akan tenggelam. Bagaimana kita dapat mengendalikan dua sisi itu? Bagaimana kita dapat memberi makan serigala yang baik? Dengan evaluasi dan introspeksi diri.

Dengan kemauan untuk belajar. Dan terutama, dengan menekuni firman Tuhan. Hanya dengan cara itulah, kita dapat mengikis sisi-sisi buruk kita. Membuatnya tidak dominan, apalagi menguasai kita. Sekaligus menyuburkan sisi-sisi baik kita.

(^__^)........GBU all

Rabu, 27 Juli 2011

Never Too Late

Never Too Late

Mazmur 121:5
"TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 39; Kisah Para Rasul 11; Keluaran 27-28

Supaya sebuah pohon atau tanaman bisa bertumbuh dan menghasilkan buah, benihnya harus terlebih dahulu ditanam di tanah dan mati. Supaya buah roh dapat muncul dalam hidup kita, pertama-tama kita harus ditanam dalam firman Allah mati bagi diri sendiri. Di hadapan pemurnian, kesulitan, disiplin, dan kesedihan, Firman Allah memberi makanan bagi hidup kita dan buah mulai bermunculan. Tetapi itu tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan kesabaran.

Yusuf tidak akan pernah dipakai oleh Allah jika ia tidak dijual oleh saudara-saudara yang membencinya, dan dituduh oleh istri Potifar, yang menjebloskannya ke dalam penjara. Bahkan, setelah ia memberi tahu juru minum Firaun bahwa ia akan kembali melayani raja dan memintanya untuk memberi tahu Firaun akan pemenjaraan dirinya yang tidak seharusnya dilakukan, Yusuf harus menanti dua tahun lagi untuk dibebaskan dari penjara.

Saat kita menantikan Tuhan, kadang-kadang Dia kelihatan lambat untuk datang menolong kita, tetapi Dia tidak pernah terlambat. Waktu-Nya selalu sempurna.

Pertolongan Allah dalam hidup Anda tidak akan pernah terlalu lambat atau pun juga terlalu cepat karena Dia akan melakukannya selalu tepat pada waktunya.

Selasa, 26 Juli 2011

TUHAN YANG MEMBUAT SEGALANYA BERHASIL

TUHAN YANG MEMBUAT SEGALANYA BERHASIL

Baca: 2 Tawarikh 26:1-5

"Dan selama ia (Uzia - Red.) mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil." 2 Tawarikh 26:5b

Uzia bisa dikatakan sebagai seorang remaja yang luar biasa, memiliki nilai plus dibanding dengan rekan-rekan sebanya di mana dia dinobatkan menjadi raja atas Yehuda pada usianya yang masih sangat belia, yaitu enam belas tahun, untuk menggantikan ayahnya, Amazia. Bila mengandalkan kekuatan sendiri dipastikan Uzia tidak akan mampu menjalankan tugasnya sebagai raja. Tetapi oleh karena Uzia mengandalkan Tuhan dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan, maka segala sesuatu yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil.

Usia muda tidaklah menjadi soal; asal ia hidup dalam kebenaran, kehidupannya pasti membawa dampak. Paulus pun menasihatkan hal itu kepada Timotius, "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12). Menjadi teladan bagi orang lain tidak harus menunggu seseorang menjadi dewasa terlebih dahulu. Banyak orang yang sudah dewasa secara usia atau menjadi Kristen berpuluh-puluh tahun tapi kehidupannya tidak menjadi teladan bagi orang lain. Sebaliknya, tidak sedikit anak muda yang dipakai Tuhan secara luar biasa dan hidupnya menjadi kesaksian banyak orang.

Tuhan merancang hal-hal yang baik (keberhasilan dan masa depan yang gilang-gemilang) bagi orang percaya. Karena itu jangan pernah menjauhkan diri dari Tuhan; sebaliknya kita harus makin melekat kepada Tuhan dan mengarahkan pandangan kita kepada Dia, "...yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan," (Ibrani 12:2). Apa pun yang kita alami saat ini, kesesakan atau kesukaran, jangan pernah putus asa. Tetaplah bertekun dan sabar menanti-nantikan Tuhan. Orang boleh mengatakan apa saja untuk melemahkan iman kita, tetapi kita harus punya iman yang teguh. Percayalah! Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Dunia mengukur keberhasilan seseorang dengan uang, kekayaan atau jabatan. Tapi, sesungguhnya seorang yang berhasil adalah orang yang hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Ketika kita tetap setia mencari kehendak Tuhan dan hidup seturut kehendakNya, keberhasilan pasti akan mengikuti hidup kita.

Senin, 25 Juli 2011

RENCANA TUHAN INDAH PADA WAKTUNYA

RENCANA TUHAN INDAH PADA WAKTUNYA

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa Suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawa nya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan.

Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan Angkatan Darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan di atas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.

Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanya an rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.

Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.

Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan."

Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.

Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu. (Diambil dari Inspirational Christian Stories oleh Vincent Magro-Attard)

Untuk dapat melihat kehendak Tuhan digenapkan di dalam hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan dan bukan mengharapkan Tuhan yang mengikuti anda.(Dave Meyer, Life In The Word, Juni 1997)

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... " (Pengkotbah 3:11)

Apa yang kau alami kini, mungkin tak dapat engkau mengerti, Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri. Tuhan-mu, tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti, Cobaan yang engkau alami takkan melebihi kekuatanmu....

(^__^).......GBU all

Minggu, 24 Juli 2011

Timothy Pengusaha Muda Sukses

Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. Efesus 5:25
Kamis, 6-6-1996, di petang cerah Timothy dan Hanna melangkah pasti ke dalam gedung Gereja dan diteguhkan oleh Pendeta Paul dalam nikah kudus. Pasangan yang serasi dan saling mencintai itu berkomitmen dan berjanji bahwa, hanya maut yang memisahkannya. Mereka memulai keagungan dan keindahan pernikahan Kristen dengan penuh iman. Keduanya tersenyum dan tertawa bahagia.
Timothy yang energik, disiplin, rajin dan ulet  berpadu dengan Hanna yang lemah lembut, ramah dan keibuan. Ibarat musik mereka adalah simphoni orkesta yang amat padu, kuat, merdu, indah dan mempesona. Setelah 6 tahun pernikahan, Timothy mencapai impiannya. Pengusaha sukses, itulah status yang disandangnya. Ada 6 bidang usaha yang menjadi pencetak uang bagi keluarganya. Rezekinya berlimpah. Ia sangat bangga dengan apa yang sudah dicapainya. Sedangkan Hanna adalah pendoa syafaat, guru sekolah minggu yang berpikir sederhana, rohani dan istri yang baik. Mereka telah dikarunia Tuhan dua anak yang menyempurnakan cinta mereka. Michael dan Gabriela namanya. Keluarga Timothy penyumbang terbesar dan pembayar perpuluhan terbaik di gerejanya. Mereka sangat mengasihi Tuhan.
Namun memasuki 6 tahun 6  bulan 6 hari pernikahan, Timothy pengusaha sukses di bidang kontraktor, otomotif, perkebunan, elektronik, developer dan perdagangan umum itu, mulai berubah. Matanya terlihat sombong dan menatap tajam, mulutnya mulai kasar, pikirannya liar, perasaannya sulit dikendalikan, kemauannya makin aneh dan hatinya cepat panas terbakar. Apa penyebabnya? Karena, Timothy mulai dikontrol oleh clubnya, himpunan perkawanan yang tidak rohani.
Hanna istrinya menyadari perubahan drastis pada suaminya. Ia hanya berdoa, enggan menegur dan takut membuat suaminya tersinggung. Timothy pengusaha super sibuk, mulai jarang berdoa, menyembah, memuji, berpuasa, beribadah, berkumpul dengan anak istri. Ia lupa Tuhan sumber berkat dan lupa Hanna istrinya dan lupa Michael dan Gabliela anaknya.
Malam,  6-6-2006, Timothy terlibat affair dengan teman pengusaha wanita. Ia jatuh dalam dosa. Ia menyimpan rapat dosa busuk itu. Skandal tersebut tidak tercium oleh istrinya. Tapi Timothy lupa bahwa Tuhan tahu kejahatannya yang keji itu.
Tanggal 6-6-2008, Krisis ekonomi Amerika mulai memukul perekonomian dunia dan Indonesia. Timothy pengusaha sukses ikut terkena dampaknya. Ia kelimpungan dan akhirnya tanggal 6-6-2009, ia bangkrut. Usaha yang dibangunnya selama 13 tahun habis tanpa sisa. Ia malu pada istri, anak, keluarga, teman, pendeta. Rasanya mau bunuh diri. Tapi, ia tertolong oleh doa istrinya dan kedua anaknya yang yang sangat mengashihinya.
Malam, 7-7-2009, ia hadir dalam ibadah rumah tangga di rumahnya, setelah bertahun-tahun alpa. Hanna sangat bersyukur karena ia lihat suaminya meneteskan air mata.
Minggu pagi, 9-8-2009, Pendeta Paul berkhotbah tentang “Karakter dan Tanggung-jawab Kristen.” Timothy sadar dan bertobat, ia mengaku dosa dan memohon ampunan Tuhan. Ia menemui kedua anaknya merangkul mereka dan berbisik: “Nak... Maafkan papa...”. Ketiganya mereka mencari Hanna dan mereka melihatnya di samping pastori sedang memeluk Maria putri Pendeta Paul. Timothy mendekati istrinya dan menciumnya dan terdengar kata-katanya lirih: “Mama ... maafkan papa, ya...”. Mereka berlima berpelukan. Doa Maria dan Bu Guru Hanna telah menyadarkan Pendeta Paul dan Timothy.
Doa: Tuhan Yesus, jangan biarkan aku jauh dari kasih karunia-Mu. Angkatlah aku bila aku jatuh. Amin.
 

Sabtu, 23 Juli 2011

"Hati adalah Jiwa."

Seorang pria telungkup di tengah lapangan yang luas di bawah teriknya sinar matahari, dengan tas disampingnya. Lalu segerombolan orang menghampiri dan memeriksa keadaan pria tersebut. Meninggal, kata salah satu orang gerombolan tersebut. Mereka kemudian sepakat membuka tas disamping pria itu dan mencari tahu apa yang sebenarnya yang terjadi. Ternyata mereka semua berpikiran sama, andai tas itu terbuka sesaat sebelumnya, maka pria tersebut mungkin tidak meninggal dalam keadaan seperti ini.

Apakah isi tas itu?? Ternyata isi tas itu adalah parasut. Parasut itu gagal terbuka pada saat si pria melakukan terjun payung. Memang sangat menyedihkan dan naas. Parasut yang tidak begitu besar menjadi penentu keselamatan jiwa para penerjun payung. Dan...begitu jugalah hati kita. Hati hanya akan berfungsi jika dalam keadaan terbuka. Hati akan menjadi penyelamat.

Kita akan menyerap petunjuk lebih mudah, menerima hidayah lebih mudah dan berprilaku lebih mulia. Jangan biarkan hati tertutup dengan butir-butiran kotoran hati, yang akan kian menebal jika tidak segera dibersihkan. Karena pada keadaan tertentu, kotoran hati tidak dapat dibersihkan hanya dengan sekali-dua kali kilapan 'wing porselen'!! Kotoran hati tersebut sudah menjadi bagian dari perilaku dan sikap keseharian manusia.
Oleh karena itu :

"Perhatikanlah hatimu karena ia akan menjadi fikiranmu
Perhatikanlah fikiranmu karena ia akan menjadi perkataanmu
Perhatikanlah perkataanmu karena ia akan menjadi perbuatanmu
Perhatikanlah perbuatanmu karena ia akan menjadi kebiasaanmu
Perhatikanlah kebiasaanmu karena ia akan menjadi karaktermu
Dan ...............
Perhatikanlah karaktermu karena ia akan menjadi lintasan hatimu"

Semuanya kembali ke diri kita masing-masing. Tanyakan pada diri sendiri apa yang akan terlintas dalam hati kita pada saat ini, saat itu, dalam keadaan ini, dan jika berada dalam keadaan itu.

Karena kalau bukan diri sendiri yang bertanya lalu siapa lagi.......???

(^__^)........GBU all

Jumat, 22 Juli 2011

Melupakan yang di Belakang

Seorang pemain biola desa lolos ke final kompetisi nasional. Di malam final, permainannya mengundang decak kagum hingga semua menduga dialah yang bakal menang. Tiba-tiba, di bagian akhir permainannya, satu senar biolanya putus. Penonton menahan napas. Ada yang spontan berdiri. Bahkan pemimpin orkestra pengiring sempat berhenti. Namun, si pemain biola tetap tenang dan terus bermain, walau suara biolanya tak seindah semula. Ia tahu, tak ada gunanya memikirkan senar yang putus. Itu takkan menyambungnya lagi. Hanya membuang waktu dan energi. Lebih baik ia konsentrasi memainkan senar yang masih bisa dimainkan. Meski kalah lomba, ia menang atas kekhawatiran dan pemborosan energi.

Pemborosan energi terbesar bisa berwujud kekhawatiran dan pikiran negatif yang dihabiskan untuk memikirkan hal yang tak dapat diubah. Paulus sadar hal ini. Jika ia menghabiskan energi untuk memikirkan kesalahannya pada masa lalu, ia takkan dapat melayani dengan baik. Ia terlibat dalam pembunuhan Stefanus. Ia penganiaya jemaat. Sampai tua ia masih sadar akan dosa-dosanya (1 Timotius 1:16). Namun Paulus tahu, ia tak mungkin mengubah masa lalu. Maka, ia melupakan masa lalu dan mengarahkan diri ke masa depan.

Pernahkah kita menyesalkan kesalahan pada masa lalu, menghabiskan energi dengan pemikiran “sekitainya ini” atau “itu”? kita tak perlu terus memikirkan “senar putus”. Seribu “sekitainya” bisa dibuat dalam situasi-situasi demikian. Namun, pemborosan energi ini tak akan mengubah apa pun. Masa lalu tidak mungkin diubah. Jadi, jangan boroskan energi, lebih baik kita pakai kekuatan dan waktu yang masih ada untuk memainkan senar yang masih utuh.

JANGAN HIDUP PADA MASA LALU
ARAHKAN HIDUP DAN WAKTU PADA APA YANG MASIH BISA DIUBAH

Kamis, 21 Juli 2011

Air Mendidih

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. "Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?"

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.

Tuhan memberkati.

Rabu, 20 Juli 2011

Menghadapi Penolakkan

Yesaya 53:3
"Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan."

Bacaan Kitab Setahun: Mazmur 55; Kisah Para Rasul 27; Imamat 20-21

Di sepanjang kehidupan-Nya di bumi, Yesus terus menerus mengalami kritikan dan penolakkan. Pada awal pelayanannya, orang-orang sekota-Nya di Nazareth berusaha untuk melemparkan-Nya dari atas tebing (Lukas 4:29). Para pemimpin agama dan politik terus berdebat dengan-Nya dan bersepakat untuk membunuh-Nya.

Akhirnya, Yesus pun ditangkap dan dibawa ke hadapan Pilatus dan Herodes. Meskipun Dia tidak bersalah atas tuduhan terhadap diri-Nya, Dia dinyatakan sebagai musuh Allah dan manusia. Oleh karena itu, Yesus pun dianggap tidak layak untuk hidup.

Bagaimana Dia dapat menanggapi semua kritikan dan penolakan itu? Pertama, dengan kesetiaan. Dia tidak mengurangi pesan-Nya atau berhenti untuk melakukan apa yang benar. Kedua, dengan kekuatan. Di hadapan-Nya terbentang salib, tetapi ia tidak keberanian atau takut dengan apa yang Dia tahu sebagai kehendak Allah. Ketiga, dengan penundukkan diri. Ketika Herodes memaksa Dia untuk membela diri-Nya, "Yesus tidak memberi jawaban apa pun" (Lukas 23:9). Hanya satu hal yang penting: menggenapi tujuan Allah atas hidup-Nya.

Bagaimana Anda menghadapi kritikan?

Respon yang benar terhadap kritikan orang lain akan berpengaruh kepada tindakan apa yang akan Anda ambil ketika kritikan itu datang.

Selasa, 19 Juli 2011

Kejujuran

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Matius 5:20 SALAH satu hal yang penting dalam kehidupan kristiani adalah kejujuran. Kejujuran atau integritas adalah modal yang utama dalam segala bidang kehidupan. Ada seorang pedagang spare parts sepeda motor yang berceritera kepada saya mengenai seorang pemuda yang tiga kali seminggu datang mengambil spare parts dari dia untuk dijual lagi. Dia berkata: "Kalau anak itu ambil barang dari saya, tanpa tanda terima. Tetapi saya percaya kejujurannya. Tak pernah dia salah bayar atau salah janji."

TERNYATA dibidang apapun, kejujuran sangatlah diperlukan. Samuel sebelum meninggal bertanya kepada bani Israel, apakah pernah dia meminta sesuatu dari mereka atau apapun juga yang berhubungan dengan kejujuran. Sangat menarik ketika umat Israel rame-rame berkata:"Tidak pernah!" Kita tidak akan memakai pembantu, pengerja, atau siapapun yang tidak jujur. Yesus cuma dengan tegas berkata: Ya di atas yang "Ya" dan tidak di atas yang "tidak."

SALOMO bahkan pernah berkata bahwa jangan sampai kita membenarkan orang salah atau menyalahkan orang benar. Juga Yesus mengatakan bahwa bila kebenaran kita tidak lebih daripada orang Farisi, kita tidak akan masuk Kerajaan Surga.(Mat 5:20) Mengapa Yudas akhirnya menjadi pengkhianat Yesus? Awalnya karena dia memelihara ketidak jujuran(Yoh 12:6) Dan mengapa Yusuf dipercaya baik di penjara, di rumah Potifar bahkan jadi Perdana Menteri Mesir? Kejujuran(Kejadian 39:2-6; 41:39-40).

MENGAPA Zakheus diberikan keselamatan oleh Tuhan Yesus Kristus? Karena sejak Yesus masuk ke dalam rumahnya, dia berubah menjadi seorang yang jujur, yang mengakui kesalahannya dan berani menebusnya, bahkan yang sudah ditipunya(tidak jujur) akan diganti empat kali ganda(menjadi jujur). Saya berdoa kiranya Yesus melalui Roh Kudusnya akan masuk ke dalam hati kita(1Kor 3:16; 6:19) sehingga kita diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan(2Kor 3:18). Dari hal yang kurang menjadi yang baik.

BUKANKAH kita bangga bila Tuhan bersaksi mengenai diri kita seperti Dia bersaksi kepada Iblis tentang Ayub? "Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan  j u j u r , yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."(Ayub 1:8) Semoga!(JEA)
Doa: Tuhan Yesus, aku mau hidup jujur dalam segala hal. Terangilah hati dan pikiranku. Amin.

[Kisah Nyata dari Beijing] Cinta yang Hampir Terlambat!

[Kisah Nyata dari Beijing] Cinta yang Hampir Terlambat!

Kisah ini terjadi di Beijing, Cina. Seorang gadis bernama Yo Yi Mei memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah. Namun ia tidak pernah mengungkapkannya. Ia hanya selalu menyimpan di dalam hati, berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri. Tapi sayang temannya tak pernah mengetahuinya, hanya menganggapnya sebagai sahabat, tak lebih.

Suatu hari Yo Yi Mei mendengar bahwa sahabatnya akan segera menikah hatinya sesak tapi ia tersenyum "aku harap kau bahagia ". Sepanjang hari Yo Yi mei bersedih, ia menjadi tidak ada semangat hidup. Tapi dia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya.

12 Juli 1994.. Sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannya yang akan segera dicetak kepada Yi Mei. Ia berharap Yi Mei akan datang. Sahabatnya melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus dan tidak ceria bertanya "Apa yang terjadi dengamu , kau ada masalah?",
Yi Mei tersenyum semanis mungkin, "Kau salah lihat, aku tak punya masalah apa-apa.. Waah, contoh undanganya bagus.. tapi aku lebih setuju jika kau pilih warna merah muda lebih lembut.." Ia mengomentari rencana undangan sahabatnya.
Sahabatnya tersenyum, "Oh ya? Uummm.. Aku akan menggantinya.., terima kasih atas sarannya, Mei.. Aku harus pegi menemui calon istriku, hari ini kami ada rencana melihat-lihat perabotan rumah. daah.."
Yi Mei tersenyum, melambaikan tangan. Ia pulang dengan hati yang sakit, sangat sakit.

18 Juli 1994.. Yi Mei terbaring di rumah sakit. Ia mengalami koma. Yi Mei mengidap kanker darah stadium akhir. Kecil harapan Yi Mei untuk hidup. Semua organnya yang berfungsi hanya pendengaran dan otaknya, yang lain bisa dikatakan "mati" dan semuanya memiliki alat bantu, hanya mukjizat yang bisa menyembuhkannya. Sahabatnya setiap hari menjenguknya, menunggunya, bahkan ia menunda pernikahannya. Baginya Yi Mei adalah tamu penting dalam pernikahannya, keluaga Yi Mei sendiri setuju memberikan "Suntik Mati" untuk Yi Mei karena tak tahan melihat penderitaan Yi Mei.

10 Desember 1994.. Semua keluarga setuju besok 11 Desember 1994 Yi Mei akan disuntik mati, dan semua sudah ikhlas. Hanya sahabat Yi Mei yang mohon diberi kesempatan berbicara yang terakhir. Sahabatnya menatap Yi Mei yang dulu selalu bersama, ia mendekat berbisik di telinga Yi Mei.

"Mei apa kau ingat waktu kita mencari belalang , menangkap kupu-kupu?
Kau tahu? Aku tak pernah lupa hal itu..
dan apa kau ingat waktu di sekolah waktu kita dihukum bersama gara-gara kita datang terlambat?
Kita langganan kena hukum ya?
Apa kau ingat juga waktu aku mengejekmu?
Kau terjatuh di lumpur saat kau ikut lomba lari, kau marah dan mendorongku hingga akupun kotor..
Apakah kau ingat aku selalu mengerjakan PR di rumah mu?
Aku tak pernah melupakan hal itu..
Mei.. Aku ingin kau sembuh.. Aku ingin kau bisa tersenyum seperti dulu..
aku sangat suka lesung pipimu yang manis..
Kau tega meninggalkan sahabatmu ini?"

Tanpa sadar sahabat Yi Mei menangis, air matanya menetes membasahi wajah Yi Mei.

"Mei.. kau tahu? Kau sangat berarti untukku.. Aku tak setuju kau disuntik mati..!
Rasanya aku ingin membawamu kabur dari rumah sakit ini..
Aku ingin kau hidup.., kau tahu kenapa?
Karena aku sangat mencintaimu..
Aku takut mengungkapkan padamu, takut kau menolakku..
Meskipun aku tahu kau tidak mencintaiku..
Aku tetap ingin kau hidup.. Aku ingin kau hidup..,
Mei tolonglah..! Dengarkan aku Mei..! Bangunlah..!"

Sahabatnya menangis.. Ia menggengam kuat tangan Yi Mei.

"Aku selalu berdoa Mei..Aku harap Tuhan berikan keajaiban buatku..
Yi Mei, sembuhlah..! sembuhlah total..! aku percaya..
Bahkan kau tahu? Aku puasa agar doaku semakin didengar Tuhan..
Mei.. aku tak kuat besok melihat pemakamanmu..
Kau jahat..! Kau sudah tak mencintaiku sekarang kau mau pergi..
Aku sangat mencintaimu..
Aku menikah hanya ingin membuat dirimu tidak lagi dibayang-bayangi diriku sehingga kau bisa mencari pria yang selalu kau impikan.. hanya itu Mei..
Seandainya saja kau bilang kau mencintaiku.. Aku akan membatalkan pernikahanku.. Aku tak peduli..!
tapi itu tak mungkin.. kau bahkan mau pergi dariku.. sebagai sahabat.."

Sahabat Yi mei mengecup pelan dahi Yi Mei.. Ia berbisik..
"Aku sayang kamu, Aku mencintaimu.."
Suaranya terdengar parau karena tangisan..

Dan apa yg terjadi..? it's amazing..!

"CINTA" bisa menyembuhkan segalanya..!

7 jam setelah itu, Dokter menemukan tanda-tanda kehidupan dalam diri Yi Mei. Jari tangan Yi Mei bisa bergerak, jantungnya, paru-parunya, organ tubuhnya bekerja..

Sungguh sebuah keajaiban, pihak medis menghubungi keluarga Yi Mei dan memberitahukan keajaiban yang terjadi.. dan sebuah muzizat lagi.. masa koma lewat pada tanggal 11 Desember 1994..

14 Desember 1994.. Saat Yi Mei bisa membuka mata dan berbicara.. sahabatnya ada disana..
Ia memeluk Yi Mei menangis bahagia. Dokter sangat kagum akan keajaiban yang terjadi,
"Aku senang kau bisa bangun.. kau sahabatku terbaik.." sahabatnya memeluk erat Yi Mei..

Yi Mei tersenyum, "Kau yang memintaku bangun.. Kau bilang kau mencintaiku.. Tahukah kau? Aku selalu mendengar kata-kata itu.. aku berpikir aku harus berjuang.. untuk hidup."
"Lei.. aku mohon jangan tinggalkan aku ya.. aku sangat mencintaimu.."

Lei memeluk Yi Mei.. "aku sangat mencintaimu juga."

17 Februari 1995.. Yi Mei dan Lei menikah, hidup bahagia dan sampai dengan saat ini pasangan ini memiliki 1 orang anak laki-laki yang telah berusia 14 tahun..

Kisah ini sempat gempar di Beijing.

Senin, 18 Juli 2011

Sikap Terhadap Keberhasilan

“Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya.” Kejadian 39: 2

Setiap orang pada umumnya merasa bangga jika ia menjadi terkenal dan mendapatkan perhatian publik. Misalnya jika ia berhasil mencapai prestasi terbaik dalam bidang olah raga, bidang ilmu pengetahuan atau keahlian tertentu. Apalagi jika keberhasilan itu dituliskan dalam surat kabar atau ditayangkan di acara televisi dengan menyebutkan namanya dan menampilkan gambar mukanya.
Orang tersebut akan segera memberitahukan kepada teman-temannya mengenai tulisan di surat kabar tersebut atau tentang jam tayang yang akan memuat berita tentang dirinya. Ini adalah sebuah hal yang wajar dan lumrah dilakukan oleh mereka yang berhasil.
Sebagai seorang anak Tuhan, Alkitab mengajarkan kepada kita untuk tidak menjadi sombong dengan semua keberhasilan yang kita miliki. Sebaliknya Firman Tuhan mengajarkan supaya kita rendah hati dan menganggap bahwa semua keberhasilan kita adalah karena anugrah dan pertolongan Tuhan saja (Yak 1:17).
Jika kita dapat mencapai keberhasilan tertentu, hendaknya kita tidak lupa kepada campur tangan Tuhan, sehingga dengan demikian kita selalu dapat bersyukur atas apa yang kita telah terima dari Tuhan. Semua keberhasilan itu datangnya dari Tuhan dan sepatutnya kita mempergunakan hasilnya untuk memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain. Ini adalah keberhasilan yang sempurna di mata Tuhan.
Apakah saat ini saudara sedang mengalami keberhasilan dalam hidupmu, dalam pekerjaanmu, dalam pelayananmu, dalam rumah tanggamu, dalam pendidikanmu atau dalam bidang kehidupan lainnya? Bersyukurlah kepada Tuhan untuk setiap keberhasilan yang saudara alami. Janganlah lupakan kebaikan dan pertolongan Tuhan sehingga saudara dapat mencapai semua keberhasilan itu.
Sebaliknya bila saudara saat ini sedang mengalami kegagalan demi kegagalan dalam berbagai hal yang membuat hidupmu sedih dan susah? Datanglah kepada Yesus dan serahkanlah semuanya dalam doa dan permohonan supaya Dia memberikan jalan keluar dan kemenangan, sehingga pada akhirnya saudara juga dapat bersyukur kepadaNya. Dia tetap ada di sisi saudara untuk menolongmu. (PHM)

Doa: Terima kasih Tuhan untuk setiap keberhasilan yang aku alami. Biarlah aku selau bersyukur karena tanganMu juga yang telah menolongku. Amin.

Minggu, 17 Juli 2011

"Cinta yang Tak Berkesudahan."

Ada seorang pria yang memiliki kekasih yang sangat dicintainya dengan sepenuh hati. Apapun dilakukan demi menunjukkan rasa cintanya pada permata hatinya ini. Suatu saat, pria ini berkata kepada kekasihnya, "kekasihku, aku akan memberikan apapun yang kamu minta, asalkan aku menilai hal itu baik buatmu. Karena aku tidak ingin melihat engkau kecewa dengan pilihanmu yang salah".

Hari demi hari berlalu mengiringi perjalanan cinta mereka. Pria ini tak pernah memalingkan hatinya atau melupakan kekasihnya. Sementara sang wanita merasa berbahagia memiliki pria ini. Hingga suatu hari, wanita ini meminta sesuatu dari kekasihnya. Dia menginginkan sebuah kalung dengan berlian pada liontinnya. Ketika pia ini mendengar permintaan kekasihnya, dia menolak. Dia berkata," kekasihku, bukannya aku tidak mau atau tidak bisa membelikanmu kalung itu. Tapi sangat berbahaya bila engkau memakai kalung itu. Bila ada orang yang gelap mata, dia akan merampas kalung itu dan kalau itu terjadi, bukan hanya kamu yang celaka, aku juga akan sangat menderita melihatmu seperti itu. Aku hanya tidak mau kamu mendapat celaka". Tapi kekasihnya terus meminta kalung itu dan tidak mau mendengar nasehatnya. Akhirnya kalung itu pun dibeli dan dipakai oleh sang wanita.

Selang beberapa hari, apa yang ditakutkan oleh pria ini benar-benar terjadi. Ada 2 orang penjahat yang merampas kalung itu saat kekasihnya sedang mengendarai motor. Kalung itu pun terampas dan wanita ini terjatuh dari motornya. Mendengar berita ini,si pria langsung menemui kekasihnya, membawanya pulang dan mengobati lukanya. Dengan menangis, pria ini berkata," Mengapa engkau tidak mau menuruti kata-kataku? Engkau mendapat celaka seperti ini, aku merasa sepuluh kali lebih sakit daripadamu". Wanita ini menangis, dia menyesal dan berkata, "maafkan aku, aku bersalah padamu karena tidak mendengar perkataanmu dan menuruti keinginanku sendiri. Aku menyesal. Maukah engkau memaafkan aku?". Dengan penuh cinta kasih pria ini memeluk kekasihnya dan berkata, "Aku memaafkanmu sejak tadi, Aku bahagia karena aku bisa memelukmu dalam keadaan engkau masih hidup. Mulai sekarang, turutilah perkataanku karena aku tidak pernah akan membuatmu celaka". Kekasihnya mengangguk dan mereka menangis bahagia...

SOBAT.. Bukankah cerita itu mirip dengan hidup kita sehari-hari yang kita lewati bersama TUHAN? Tuhan adalah pria itu dan kita adalah sang wanita. Ketika awal kita mengenal DIA, kita berkobar-kobar dan melalui setiap detik dalam hidup dengan bahagia. Tetapi dengan berjalannya waktu, saat kita menginginkan sesuatu dan memohon padaNYA, seringkali permohonan kita tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Tapi kita terus memaksa dan merengek seperti anak kecil. Saat TUHAN benar-benar mengabulkan permohonan kita, belum tentu itu baik buat kita. Malah bisa-bisa kita kecewa karena menuruti keinginan kita sendiri. Saat itu terjadi, barulah kita ingat padaNYA, kita menyesal dan minta ampun.

Beruntunglah karena kita memiliki ALLAH yang Maha Pengampun. Dia tidak pernah menolak bila kita memohon ampun atas semua kesalahan dan kekerasan hati kita.

TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Tetapi seringkali kita yang meninggalkanNYA. Dan apa yang DIA lakukan? Denga sabar DIA menunggu kita kembali padaNYA

SOBAT, ingatlah :
Saat kita berhenti melangkah jauh dariNYA, maka DIA tersenyum...
Saat kita menoleh padaNYA, maka DIA tertawa...
Saat kita berbalik padaNYA, maka DIA membuka kedua tanganNYA...
Saat kita melangkah 1 Langkah ke arahNYA, maka DIA akan BERLARI 1000 LANGKAH MENGHAMPIRI KITA....

Sungguh cintaNYA pada kita takkan pernah berkesudahan.. ..

Sabtu, 16 Juli 2011

MAKNA KEHILANGAN

  • MAKNA KEHILANGAN (Ayub 1 : 20-22)
    Ayub 1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!

    Siapa yang tidak sedih jika kehilangan sesuatu dalam hidupnya? Seorang ibu menanggis pedih karena kehilangan anak tunggalnya yang meninggal kerena sebuah kecelakaan. Semua orang akan mengerti kepedihan hati sang ibu dan memakluminya apabila sang ibu menanggisi kepergian si anak sedemikian rupa.

    Bicara tentang kehilangan, sungguh tidak akan dapat menandingi kepedihan Ayub. Bayangkan, dalam sekejap hartanya habis. Bukan hanya itu, kepedihannya makin bertambah ketika semua anaknya meninggal seketika, bahkan kesehatannya pun hilang. Dalam sekejab Ayub, yang semula adalah orang yang kaya raya, menjadi orang yang sangat miskin.Dari orang yang memiliki anak menjadi ayah yang tanpa anak lagi. Dari orang yang sehat menjadi orang yang memiliki sakit borok di sekujur tubuhnya. Ditambah lagi dengan cibiran dari sang istri, orang yang seharusnya menjadi penolong dalam hidupnya. Kurang apalagi derita yang di rasakan oleh Ayub? Namun yang luar biasa, dari mulut Ayub tidak keluar sedikit pun kata-kata keluhan, tetapi sebuah kata-kata pujian, " TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ay 21). Ayub sadar bahwa apa yang ia miliki saat itu bukanlah miliknya, melainkan milik Tuhan, sehingga tatkala Tuhan mengambil semua yang ada pada Ayub, Ayub tidak protes dan menuduh Tuhan sebagai tokoh yang kejam dan tidak adil.

    Adakala dalam hidup kita mengalami kehilangan. Memang berat dan pedih jika kita mengalaminya. Namun, mari kita memandang semua itu sebagaimana Ayub memandangnya supaya kita dapat menghadapi peristiwa kehilangan dengan tetap berpengharapan.

    SEGALA SESUATU MILIK TUHAN DAN KITA DI PERCAYA UNTUK MENGELOLANYA

    TUHAN MEMBERKATI

Jumat, 15 Juli 2011

"Mencintai Orang yang Spesial."

Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi lebih indah adalah menyayanginya tanpa mengharapkan sesuatu perasaan apapun darinya. Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, Satu jam untuk menyukai seseorang, Satu hari untuk mencintai seseorang, Tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang... Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat. Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut. Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia........

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi. Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka... Tetapi kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka bagi kita.

Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai dan tidak pernah mengatakan apa-apa dan kemudian berjalan bersama. Perasaan seperti itu adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan. Benarkah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu ?? Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada . Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga!!! Jangan

mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka, tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh di dalam hatimu ...

Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang dari mereka kamu ingin dengar. Tetapi jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak mendengar dari seseorang yang mengatakan itu dari hatinya . Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi...

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan... Kepada mereka yang masih percaya walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang masih mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu.

Jangan melihat kekayaan, itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum karena Sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.

Ada saat di dalam kehidupanmu dimana kamu dapat merindukan seseorang, kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar benar-memeluk dia. Mendekap dirinya dalam tiap tidur indahmu... Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang ingin kamu impikan. Pergilah kemana kamu ingin pergi. Jadilah sesuai dengan keinginan kamu, Karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia...

Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat Cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, Dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia. Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain. Jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu. Mungkin itu menyakitkan orang itu juga.

Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, Kata-kata yang kasar bisa membuat celaka. Kata-kata yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan. Kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri. Dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.

Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal. Mereka hanya menghargai segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis, mereka yg terluka, mereka yang mencari, mereka yang mencoba... Mereka hanya bisa menghargai orang-orang yang penting yang telah menyentuh hidup mereka.

Cinta mulai dengan senyuman,dan berakhir dengan air mata...mungkin seperti itu... Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang disekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu, jadi ketika kamu meninggal, kamu satu satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis...

(^__^)……GBU all

Kamis, 14 Juli 2011

Mengapa Orang jatuh bangun dalam Dosa?

mengapa orang jatuh bangun dalam dosa?
Cobalah jawab pertanyaan berikut :
Apakah Anda pernah berbuat dosa?
Apakah Anda pernah mengambil keputusan untuk bertobat dari dosa yang Anda lakukan?
Apakah Anda pernah mengambil keputusan bertobat dari dosa, tetapi tidak lama kemudian jatuh lagi dalam dosa yang sama?

Mengapa banyak orang yang ketika tersentuh dengan Firman Tuhan yang didengarnya dan telah mengambil keputusan untuk bertobat dari dosa yang telah dilakukan, tetapi tidak lama kemudian jatuh lagi dalam dosa yang sama?
Mengapa? Maz 119:9 => Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
Karena orang tersebut tidak hidup dalam Firman Tuhan tersebut.
Mari kita lihat perumpamaan tentang seorang penabur di Matius 13:19-22.
Benih yang ditabur di pinggir jalanOrang yang tidak mengerti Firman yang didengar dan tidak mau bertobat dan akhirnya tetap hidup dalam dosa.
Benih yang ditabur di batu-batuOrang yang menerima Firman dan mengambil keputusan untuk bertobat, tetapi tidak tahan/kuat dalam pencobaan, akhirnya kompromi dengan dosa dan kemudian jatuh dalam dosa lagi.
Benih yang ditabur di semak duriOrang yang menerima Firman dan mengambil keputusan untuk bertobat, tetapi ada yang menggeser Firman tersebut, misalnya pergaulan yang buruk, terikat dengan game, foya-foya, dugem, dll. Akibatnya orang tersebut lupa akan Firman tersebut dan akhirnya jatuh lagi dalam dosa bahkan melahirkan dosa baru.
Semuanya ini terjadi karena orang tersebut tidak hidup dalam Firman Tuhan. Hanya Firman Tuhan yang bisa membebaskan kita dari jerat dosa. Jika kita tidak hidup dalam Firman Tuhan, maka dosa masih akan tetap berkuasa atas kita.
Bagamana cara bangkit dari dosa ?
Membuat komitmen/keputusan untuk bertobatTanpa komitmen/keputusan untuk bertobat kita akan menjadi semakin kompromi dengan dosa. Karena itu komitmen untuk bertobat adalah langkah awal yang sangat penting.
Lakukan komitmen tersebut dan isi dengan Firman Tuhan
Matius 7:24-27 dan Lukas 11:24-26Ketika kita memutuskan untuk bertobat, maka kita harus isi hidup kita dengan Firman Tuhan dan bukan mengalihkannya dengan hal lain, sebab hanya dengan Firman Tuhan kita bisa terbebas dari jerat dosa. Jika kita tidak mengisinya dengan Firman Tuhan, maka dosa itu akan menghampiri kita lagi.
Tetaplah taat, setia, dan terus-menerus hidup dalam Firman TuhanBagaimana kesetiaan teruji? Jika ada hal yang mulai menggoncang komitmen kita. Kadangkala ada godaan untuk kita melakukan dosa tersebut, tapi ingatlah saat itulah kesetiaan kita teruji, kita harus berkata tidak terhadap dosa dan jangan sekali-kali kompromi dengannya
Miliki teman komit yang bisa saling menguatkan
Pengkotbah 4:9-12Dengan adanya teman komit, kita akan saling diperkuat, dijaga, dan didukung untuk terus hidup dalam Firman Tuhan.
Di Ulangan 30:15-20 Tuhan menghadapkan kita kepada dua pilihan, apakah kita mau memilih berkat atau kutuk. Pilihan ada di tangan kita.Jika kita memilih hidup dalam Firman Tuhan maka Ulangan 28:1-2 akan terjadi dalam hidup kita, tetapi jika kita lebih memilih hidup dalam dosa maka Ulangan 28:15 yang akan terjadi dalam hidup kita.
Jangan pernah mengijinkan benih-benih dosa mengambil sekecil apapun dari hidup kita untuk bertumbuh. Saat kita telah menganggap sepele perkara-perkara dosa dan memberi tempat dalam hidup kita, maka tanpa kita sadari, ia akan menghancurkan hidup kita. Sekali tabur dosa kehidupan rohani menurun, dua kali tabur dosa keinginan dunia akan terlihat lebih menyenangkan, tiga kali tabur dosa hubungan dengan Tuhan akan semakin menjauh.
Janganlah kompromi dengan dosa, hiduplah dalam Firman agar kita kuat dan terbebas dari jerat dosa.

(^__^).........GBU all

Rabu, 13 Juli 2011

"Toko menjual Istri."

Toko yang menjual istri, baru saja dibuka di sebuah kota . Di sana , laki2 dapat memilih istri.
Di antara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut.

"Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI"
Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok istri.Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai wanita tersebut.

Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih wanita di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko..

Lalu, seorang laki2 pun pergi ke toko "istri" tersebut untuk mencari istri...
Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 1 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan.
laki2 itu tersenyum,kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 2 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan,dan senang anak kecil.Kembali laki2 itu naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 3 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan,senang anak kecil dan cantik banget.
'' Wow'', tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.

Lalu sampailah laki2 itu di lantai 4 dan terdapat tulisan Lantai 4 :
wanita di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget dan suka membantu pekerjaan rumah.
''Ya ampun !'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya''

Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 5 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil,cantik banget,suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.

Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia
melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012. Tidak ada wanita di lantai ini.Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk Anda yang tidak pernah puas. Terima kasih telah berbelanja di toko "istri". Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.

Pelajaran apa yang bisa Anda ambil dari cerita diatas?
yup..manusia adalah makhluk tak sempurna yang tak cukup dengan rasa puas. Sedikit dia mendapatkan sesuatu, semakin banyak dia berharap yang lebih.

Bersyukurlah dengan apa yang telah kamu dapatkan dan nikmati..mungkin orang lain tak seberuntung kamu...

GBU all

Selasa, 12 Juli 2011

"Rencana Tuhan selalu Baik adanya."

Hari ini aku kembali disadarkan oleh pemeliharaan Tuhan yang sangat luar biasa dalam hidupku. Sungguh Tuhanku adalah Tuhan yang sangat mengasihiku dan tidak pernah meninggalkanku sedetik pun.

Siang tadi sepulang dari misa di gereja aku dihadapakan pada 2 pilihan yaitu langsung pulang ke rumah atau mampir dahulu ke mall untuk membeli beberapa keperluan yang sebetulnya bisa ditunda. Akan tetapi, seperti ada dorongan untuk menyuruh aku tetap mampir ke mall terlebih dahulu yang akhirnya memang aku pergi ke mall. Langit masih tampak cerah pada saat itu walaupun sedikit tertutup awan namun tidak tampak tanda-tanda akan hujan.

Setelah sampai di mall segera aku menuju ke tempat makan karena memang perut sudah lapar. Jam sudah menunjukkan pukul 11.45 pada saat itu. Ketika sedang menunggu makanan, aku mendengar bunyi hujan yang sangat deras. Langsung aku tersadar dan bersyukur pada Tuhan, apa jadinya kalau aku mengikuti kata hatiku dan langsung pulang ke rumah. Kalau pulang ke rumah pastilah aku akan kehujanan, karena tentunya aku akan naik angkutan umum karena jarang ada taxi yang lewat. Setelah turun dari angkutan umum tersebut aku masih harus berjalan kaki kurang lebih 7 menit tanpa payung karena pada saat itu aku tidak membawa payung.

Melalui peristiwa tersebut, aku disadarkan kembali bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkanku meski dalam perkara-perkara kecil. Aku merasa malu kepada Tuhan karena sebelumnya aku masih sering merasa khawatir tentang masa depanku, aku masih sering khawatir tentang pekerjaanku, tentang kesehatanku. Dengan peristiwa itu, aku serasa mendapat peneguhan kembali bahwa aku tidak perlu takut, aku tidak perlu khawatir karena Tuhan sudah sediakan semuanya, Tuhan sudah merencanakan sesuatu yang indah untukku pada saatNYA nanti. Aku hanya tinggal mengikuti semua ini dan mempercayakan semuanya pada pengaturanNya.

Pada saat ini, aku ingin memohonkan satu hal kepadaMu ya Tuhan. Aku tidak mohon agar semua masalah ini lepas daripadaku tetapi aku mohon bantulah aku agar aku mampu melewati semua halangan dan rintangan yang harus kuhadapi dalam hidupku agar aku dapat menikmati saat-saat indah yang telah Kau siapkan untukku. Terima kasih Tuhanku. Engkau Bapa yang sangat baik yang tidak pernah meninggalkanku.

(^__^).........GBU all

Senin, 11 Juli 2011

Jadilah Bijak

Yeremia 2:30
“Sia-sia Aku telah memukuli anak-anakmu, hajaran tidaklah mereka terima”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 7; Matius 7; 2 Raja-Raja 3-4

Bangsa Israel berkali-kali mengabaikan didikan Allah (Yeremia 2:30). Tuhan merasa sedih karena bangsa Israel tidak mau mengakui kesalahan dan mengubah cara hidup mereka.

Saya pernah bertemu dengan para orangtua yang patah hati melihat perilaku anak-anak mereka. Karena itu, sungguh melegakan ketika mendengar seorang pendeta muda yang pada upacara pemakaman ayahnya mengungkapkan ucapan syukur dan hormat atas koreksi-koreksi kesalahan yang pernah dilakukan orangtuanya.

Pendeta muda itu menceritakan bahwa ketika masih remaja, ia pernah ditangkap polisi karena melempar batu ke sebuah tempat yang dapat mencelakakan dirinya sendiri. Polisi itu memberitahu ayahnya jika ia mampu mendisiplinkan anaknya, maka anak itu tidak perlu dimasukkan ke lembaga pengawasan anak nakal.

Pendeta muda itu masih ingat, dari wajah sang ayah tersirat bahwa sebenarnya ayahnya lebih suka menyerahkannya ke lembaga tersebut. Namun, hal itu tidaklah menyakiti hatinya karena ia tahu bahwa ayahnya sungguh-sungguh mencintainya. Ketika semakin dewasa, pendeta muda itu mulai menunjukkan perubahan ke arah yang baik. Bahkan, ia mengaku kini telah menjadi orang yang bertanggung jawab dan perubahan yang terjadi dalam hidupnya semua berkat didikan sang ayah yang dikasihinya.

Tidak jadi masalah apakah koreksi itu berasal dari Tuhan, orangtua, atau dari pihak lain, karena hasilnya nanti ditentukan oleh respon kita. Ingatlah, “Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi” (Amsal 15:32).

Terimalah koreksi dari orang-orang di sekitar Anda karena lambat laun koreksi untuk Anda akan terus berkurang.

Sabtu, 09 Juli 2011

Sok Tahu

Ayat mas hari ini: Zakharia 4:5
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 105-106

Seorang anak kecil sedang menyusun puzzle bergambar seekor gajah. Tubuhnya sudah tersusun. Tinggal ekor dan belalainya. Di tangannya ada sekeping gambar sesuatu yang berbentuk memanjang. Si anak langsung meletakkan keping tersebut ke bagian ekor. Sayangnya, bagaimanapun ia mencoba, keping itu tidak bisa masuk. Sang ayah berusaha memberi tahu bahwa itu bukan ekor, melainkan belalai. Namun, si anak membantah: ekorlah yang panjang. Jadi, teruslah ia mencoba-coba meletakkan keping gambar belalai itu ke ekor si gajah.

Itulah yang terjadi kalau kita bersikap sok tahu. Dan, kadang kala itu malah menjadi tindakan bodoh dalam pandangan orang lain. Lebih baik apabila kita meneladani apa yang dilakukan Zakharia. Ia mendapat penglihatan ilahi, tetapi tidak mengerti maknanya. Maka, dengan polos ia menanyakan maknanya kepada malaikat. Menarik bahwa malaikat tidak langsung menjawabnya. Malah memberikan pertanyaan seolah-olah malaikat itu berharap Zakharia seharusnya sudah tahu. Sangat manusiawi kalau saat itu Zakharia merasa harga dirinya tersinggung sehingga berhenti bertanya atau bahkan bersikap sok tahu. Namun, Zakharia tidak melakukan itu. Ia tidak berusaha menebak-nebak, apalagi berpura-pura tahu. Melainkan dengan rendah hati ia mengakui ketidaktahuannya. Ini dilakukannya sampai dua kali (ayat 4,11,12).

Tidak bersikap sok tahu menegaskan karakter yang rendah hati dan mau belajar. Agar berhasil dalam berbagai aspek kehidupan, inilah sebenarnya yang terus kita perlukan. Lebih jauh lagi, Tuhan menghargai sikap yang seperti ini.

ORANG YANG MAU MAJU TAK HENTI BERTANYA

SEBAB ITU PASTI MENAMBAH PENGERTIAN YANG SUDAH IA PUNYA

Penulis: Alison Subiantoro

Jumat, 08 Juli 2011

HATI PANCARAN KEHIDUPAN

Ams 4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Sakit gigi memang tidak mengenakkan karena segala macam makanan tidak dapat dimakan dengan baik. Ketika memakan daging, terasa makanan ini begitu menyakitkan untuk disentuh oleh gigi. Setiap makanan yang masuk ke mulut tidak ada yang enak untuk dimakan, semuanya terasa menyakitkan. Gigi terasa nyut-nyut dan rasanya hati dan pikiran tidak dapat berjalan dengan sinergis. Ternyata sakit gigi membuat semua makanan tidak dapat masuk ke dalam perut dengan sempurna dan menyebabkan makanan tersebut juga tidak dapat menjadi sari makanan dengan sempurna serta hasilnya kekuatan tubuh menjadi lemah.

Sakit hati hampir sama dengan kondisi sakit gigi. Kalau seseorang mengalami sakit gigi, semua makanan akan sulit untuk masuk ke dalam mulut dan perut, demikian juga dengan sakit hati. Ketika seseorang sakit hati terhadap orang lain, maka setiap informasi yang diterima dari luar yang hendak masuk ke dalam pikiran akan sangat menyakitkan dan sangat sulit untuk dicerna. Ketika orang yang sakit hati mendengar informasi mengenai orang yang menyakitinya mengalami penderitaan atau mengalami kesenangan, maka spontan hati ini akan mengatakan yang tidak baik mengenai orang tersebut. Sebaliknya, ketika hati yang sakit diisi dengan firman Tuhan, maka setiap firman Tuhan yang disampaikan akan sulit untuk diterima oleh pikiran. Itu sebabnya dikatakan oleh kitab Amsal agar kita menjaga hati karena dari situlah terpancar kehidupan.

Masalah hati memang sangat penting karena setiap tindakan kita ditentukan oleh bagaimana hati kita berbicara. Ketika hati kita merasa benci kepada orang lain, maka sikap kita bila bertemu dengannya akan penuh dengan dendam dan akan berusaha untuk menjatuhkannya. Ketika hati lagi patah hati terhadap pacar yang meninggalkan kita tanpa alasan yang jelas, maka sikap kita terhadap orang lain terutama lawan jenis akan menjadi hambar. Ketika hati ini dipenuhi oleh dendam pada seseorang, maka pikiran dan tindakan kita akan mencari cara untuk menghancurkan orang tersebut. Ketika hati kita merasa cemburu kepada orang lain yang lebih berhasil, disanalah akan timbul tindakan anarkhis terhadap sesama. Ada begitu banyak sikap perilaku yang menyimpang apabila hati ini sakit karena makanan berupa informasi yang baik dan juga firman Tuhan yang dapat menguatkan hati tidak dapat masuk dengan baik. Itu sebabnya firman Tuhan mengatakan agar jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang (Ibrani 12:15). Ini mengandung arti agar hati tetap bersyukur dan selalu dekat dengan kasih karunia Tuhan sehingga hati ini tetap sehat dan kuat serta selalu bersuka cita. Ketika hati ini merasa sakit, ketika hati mengalami kesakitan karena dicederai oleh orang lain, ingatlah untuk segera menyembuhkannya di dalam kasih karunia Tuhan, sehingga tidak timbul dendam, iri hati, kedengkian, kemarahan, ketidaksabaran dan lain sebagainya yang akan membuat hati kita semakin hancur. Mari kita untuk selalu menjaga hati kita dengan penuh kewaspadaan. Ampunilah setiap orang yang bersalah kepada kita yang dapat mencemari hati dan dapat membuat adanya perasaan dendam, iri, curiga dan lain sebagainya sehingga kita dapat menerima setiap informasi dan firman Tuhan dengan baik. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

(^__^)........GBU all

Kamis, 07 Juli 2011

KASIH ALLAH SELALU MENYERTAI KITA

Sebagai orang beriman kita percaya bahwa kasih Allah tidak berkesudahan dalam kehidupan kita. Kasih itu dapat dinyatakan dalam berbagai cara. Namun dalam kehidupan kita sering muncul keraguan akan kasih Allah, ketika kita berhadapan dengan berbagai macam pencobaan. Dalam situasi tersebut, kita tidak pernah mencoba belajar dari pengalaman masa lalu ketika kita merasakan kasih dan penyertaan Allah.

Bacaan ini memperlihatkan kasih Tuhan yang selalu menyertai sepanjang bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Penyebutan 'manna' pada ayat ke-12 mengingatkan kasih dan penyertaan Tuhan ketika umat Israel mengeluh tentang makanan di padang gurun Sin. Tuhan memberikan kepada mereka manna yang menjadi bahan makanan mereka selama kurang lebih 40 tahun (Keluaran 16:35) sampai dengan mereka tiba di tanah Kanaan. Karena setelah mereka tiba di tanah Kanaan mereka dapat memakan yang dihasilkan oleh tanah Kanaan. Namun sebelum mereka memakannya, mereka harus merayakan Paska terlebih dulu. Perayaan Paska tidak hanya sekedar dimaknai sebagai peringatan kasih Tuhan di masa lampau, tetapi juga menjadi bukti dari penyertaan Tuhan dalam perjalanan mereka dan juga sebagai awal dari sebuah kehidupan yang baru yang ditandai dengan berhentinya manna yang diganti dengan makanan dari hasil tanah di Kanaan. Dengan demikian Israel tidak perlu lagi merasa kuatir akan kekurangan bahan makanan.

Kisah ini mengingatkan kita juga untuk tidak perlu kuatir disepanjang perjalanan hidup yang kita jalani. Kasih dan berkat Tuhan selalu menyertai. Tuhan akan menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita. Yang terpenting adalah kita tidak lupa bersyukur.

Bacaan Kitab Yosua 5 : 10-12

Salam sejahtera di dalam Tuhan kita "Yesus Kristus"

Rabu, 06 Juli 2011

Masih Ada Mukjizat Hari Ini

Masih Ada Mukjizat Hari Ini – Sebuah Kesaksian

Tuhan Yesus tidak berubah, dahulu, sekarang sampai selamanya. Kalau Dulu Dia menyembuhkan, sekarangpun Tuhan masih tetap menyembuhkan. Kalau dulu Dia adalah Tuhan yang membangkitkan orang mati, Sekarangpun, Dia tetap Tuhan yang sanggup lakukan itu. Apapun masalah yang saudara hadapi, jangan menyerah, karena Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Selalu tepat pada waktunya.

Kesaksian di bawah ini merupakan kesaksian seorang hamba Tuhan yang menceritakan peristiwa yang di alami salah seorang teman baiknya.

—————————–

Istri saya dan saya menggembalakan sebuah gereja. Seorang pria yang akhirnya menjadi teman baik saya, biasanya membawa putrinya yang berusia enam tahun ke sekolah minggu. Dia selalu mengantarkan putrinya dan pergi, saya bertanya-tanya dimana gerangan orang tuanya. Dia sendiri tidak pernah datang ke sekolah Minggu maupun gereja.

Suatu hari saya melompat di depan mobilnya dan menghentikan dia. Saya ingin bercakap-cakap dengannya. Ia tahu siapa saya dan itu adalah yang terakhir kali saya melompat ke depan mobilnya. Tetapi ia tancap gas dan segera melaju. Saya dengan sigap melompat kesemak semak. Ia tidak mau berbicara dengan seorang pendeta.

Suatu hari saya menerima suatu telpon, Suaranya seperti menangis. Ia berkata,”Pendeta Schambach?”

Saya bertanya ,”Siapa ini?” Itu adalah suara ayah gadis kecil itu. Saya berkata,”Oh, pasti ada masalah. Anda memanggil nama saya. Anda berusaha melindas saya ketika kita bertemu terakhir kali. Ada masah apa?”

Ia menjawab,”Saya di rumah sakit.”

Saya berkata,”Apa yang terjadi dengan anda?”

“Saya tidak apa-apa, tapi putri saya……”

Gadis itu adalah buah hati ayahnya. “Apa yang terjadi?” Saya bertanya.

Ia bercerita bahwa keluarganya datang berkunjung. Ketika anak-anak sedang bermain di kebun belakang, salah seorang temannya mengambil sebuah paku berkarat dan melemparnya dan …. Crusss….mengenai dan menhancurkan bola matanya. Dan sekarang operasi pengangkatan terpaksa harus dilakukan.

“Oh begitu” saya berkata,” Biarkan dokter mengoperasinya.” Kita hanya bisa berdoa.”

“Tapi….putri saya. Menghendaki sesuatu yang lain. Ia ingin pak pendeta mendoakan dia. Karena dia percaya bahwa Seperti Tuhan Yesus bisa menyembuhkan orang buta, demikian ia juga percaya pak pendeta bisa berdoa dengan mengoles minyak urapan maka ia akan sembuh. Itu yang dikatakan putri saya. Sebagaimana yang sering diajarkan disekolah minggu.”

Anak-anak memiliki iman.

“Baiklah,” kata saya,” saya akan datang kesana segera!”

“Tolong tahan dulu agar dokter jangan mengoperasinya dulu, Izinkan iman anak anak yang bergerak menjangkau pertolongan kuasa Tuhan”

Sesaat tiba di rumah sakit, salah seorang dokter bekata , pak pendeta, saya tidak tahu apa yang akan anda lakukan, tapi tolong cepat sedikit, mata anak ini sudah pecah dan terinfeksi oleh paku yang berkarat!”

Langsung saya bergegas masuk ke dalam ruang Unit Gawat Darurat, dimana anak itu dirawat sebelum operasi. Jenifer demikian nama anak itu. Saya tidak pernah melupakan wajahnya yang cantik dan mungil. Disana ia terbaring sambil sesekali merintih menahan sakit. Dengan mata terbalut perban.

“Saya tahu pak pendeta pasti datang” sapa Jenifer perlahan.

” Saya Percaya Tuhan Yesus pasti jamah saya, ketika pak pendeta berdoa untuk saya.” Tambahnya lagi.

Sebagai seorang hamba Tuhan, saya terharu mendengar dan melihat kegigihan anak gadis murid sekolah minggu ini.

Saya mengeluarkan minyak urapan dari saku saya, kemudian menuangkan ke atas mata yang terbalut perban. Tetapi dokter yang melihatnya langsung setengah berteriak,” Apa yang anda lakukan? Perbuatan anda ini akan memperparah infeksi di matanya!”

Tapi saya tidak perduli dengan dokter tersebut, karena saya tahu waktunya tidak banyak. Langsung sehabis menuang minyak diatas mata anak gadis ini, saya berdoa singkat,” Tuhan, Engkau sanggup lakukan perkara ini, tolong berkarya-lah sesuai

iman yang dimiliki anak ini” Setelah selesai berdoa, saya berkata pada dokter tersebut yang dari tadi terus memperhatikan saya,” Sudah selesai, dokter, sekarang giliran anda.” Kata saya.

“Minyak apa itu, apa itu minyak suci atau sejenisnya?” Tanya dokter tersebut.

“Ah Bukan, ini hanya minyak goreng biasa seperti yang dipakai istri saya untuk

membuat ayam goreng.” Kata saya sambil sedikit tersenyum pada dokter tersebut.

Dokter tersebut hanya tersenyum kecut dan bergegas membawa gadis tersebut ke ruang operasi sambil menggelengkan kepala tanda tidak mengerti.

Tapi satu hal yang terjadi. Setelah saya menunggu hampir 20 menit berikutnya, dokter tadi keluar dari ruang operasi sambil terheran-heran ia menemui saya.

“Ini belum pernah terjadi sebelumnya.” Kata dokter itu keheranan. “Waktu kami tim dokter akan melakukan operasi pengangkatan bola mata, tepatnya ketika kami membuka perban yang menutupi bola mata ini yang telah pecah, Saya bersama

rekan dokter lain hanya bisa bingung…. Mata anak ini Sudah Utuh kembali, seperti tidak terjadi apapun. Ini luar biasa. Hanya Tuhan yang bisa lakukan itu.” Kata dokter sambil keheranan.

Spontan saya berteriak ,” Halleluya”

Sesuatu memang telah terjadi dan itulah Mukjizat.

Selasa, 05 Juli 2011

"Melukai Hati Tuhan."

Suatu hari, seorang dosen Teologia memasuki sebuah kelas, meletakkan sebuah papan Target besar berbentuk lingkaran dan tak jauh dari sana diletakkan sebuah meja dengan banyak anak panah diatasnya, serta ada kertas dan perlengkapan untuk menggambar.

Saat itu, ia berkata kepada mahasiswa/i nya: “masing-masing ambillah selembar kertas dan alat gambar, lalu gambarlah wajah seseorang yang Anda tidak suka, orang yang selalu membuatmu marah.”

Ada yang mnggmbar wajah temannya, ada juga seorang mahasiswa menggambar wajah ayahnya, ada pula wajah rektor dan dosen-dosen yang tidak mereka sukai. Masing-masing mahasiswa sudah menyelesaikan gambarnya.

Secara bergilir mereka mulai menyematkan hasil gambar mereka ke papan Target, lalu mereka mulai melemparkan anak-anak panah pada gambar tersebut. Beberapa mahasiswa menunjukkan kebencian sekaligus rasa puas ketika melemparkan anak panah pada orang yang dibencinya. Tak berapa lama, sang dosen menyuruh mereka untuk kembali duduk karena waktunya sudah habis.

Sang dosen menurunkan gambar dan juga papan Target dari tembok. Kini yang tampak adalah gambar YESUS yang ternyata berada dibalik papan Target. Keheningan memenuhi kelas ketika setiap mahasiswa memandang gambar Yesus tersebut. Gambar wajah dan mataNya penuh lubang, bahkan ada yang robek karena hujaman anak-anak panah tadi.

Sang dosen hanya berkata singkat, “Apa yang kamu lakukan terhadap sesamamu, kamu telah melakukannya terhadap Yesus.” Puluhan pasang mata mahasiswa menitikkan air mata. Mereka kini menyadari bahwa dengan membenci sesamanya, mereka telah melukai hati Yesus.

Yoh 14:15 berkata, “Jikalau kamu mengasihi AKU, kamu akan menuruti segala perintah-KU”. Kasih kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kaih kepada sesama, karena mengasihi sesama merupakan perintah Tuhan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita mengasihi Yesus, tetapi kita masih membenci sesama kita. Jika saat ini kita menyimpan kebencian kepada seseorang, ingatlah bahwa target kebencian kita adalah Yesus karena apa yang kita lakukan terhadap sesama, kita telah melakukannya terhadap YESUS.

(^__^).........GBU all

Senin, 04 Juli 2011

TUHAN BERGAUL ERAT DENGAN ORANG JUJUR

Baca: Amsal 3:27-35

"Karena orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat." Amsal 3:32

Jikalau kita ingin memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, bergaul karib dengan Dia dan menjadi sahabatNya, ada hal-hal yang harus kita perhatikan. Itu tidak asal.

Syarat untuk bisa karib dengan Tuhan adalah harus hidup jujur dan tulus, karena "...dengan orang jujur Ia bergaul erat." Artinya kita harus menjadi orang yang terbuka di hadapan Tuhan dan tidak ada sesuatu yang kita tutup-tutupi atau sembunyikan. Waktu kita berdoa, apa pun masalah, pergumulan, kekurangan, sukacita, bahagia, harus kita sampaikan semua kepadaNya dengan jujur dan terbuka sehingga hubungan kita denganNya tidak kaku atau sekedar pergaulan biasa, melainkan pergaulan yang sangat erat dari hati ke hati. Ketika keintiman dengan Tuhan sampai pada taraf seperti itu kita akan bertumbuh dalam persekutuan denganNya dan kita akan semakin mengasihi Dia. Tertulis: "Siapa berjalan dengan jujur, takut akan Tuhan, tetapi orang yang sesat jalannya menghina Dia." (Amsal 14:2).

Tidak mudah menjadi orang yang jujur di zaman sekarang ini di mana banyak orang yang hidup dalam ketidakjujuran. Mereka berprinsip: "Jujur ajur" (bahasa Jawa - Red.), artinya jika kita jujur kita pasti akan hancur. Tetapi sebagai orang percaya kita dituntut untuk hidup dalam kejujuran. Bagaimana kita bisa menjadi seorang yang jujur? Kita harus hidup dalam ketulusan hati. Alkitab mencatat, "Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya." (Amsal 11:3). Jika kita ingin hidup jujur terhadap Tuhan kita juga harus tulus terhadap Dia. Orang yang tulus adalah orang yang mengasihi Tuhan tanpa syarat, yang dalam melakukan segala sesuatu tidak akan menuntut upah. Mengapa ada banyak pelayan Tuhan yang berselisih? Karena mereka tidak tulus melayani Tuhan. Orang yang tulus tidak akan mengeluh atau menggerutu dalam mengerjakan tugas pelayanannya.

Tidak banyak orang dikatakan sebagai sahabat Tuhan selain Abraham dan Musa. Lalu ada Daud yang disebut sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan. Apakah kita rindu menjadi sahabat Tuhan? Hiduplah dalam kejujuran dalam ketulusan.

Daud berkata, "Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau" (Mazmur 25:21

Minggu, 03 Juli 2011

TUHAN TAHU BENAR MASALAH KITA

Baca: Pengkotbah 9:1-12

"Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba." Pengkotbah 9:12

Siapa yang tahu kapan masalah datang dan terjadi? Tak seorang pun tahu atau pun berharap masalah terus mewarnai hidup tiada henti. Pastinya kita tidak tahu kapan dan apa yang terjadi di kemudian hari. Salomo menasihatkan, "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1). Namun ada satu hal yang harus kita ketahui bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita; Dia selalu ada untuk kita. Hidup kita selalu berada dalam pengawasan Tuhan, dijagai dan dipeliharaNya kita. "Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu." (Mazmur 121:5). Adalah manusiawi jika kita merasa takut dan kuatir saat menghadapi masalah. Tapi sebagai anak-anak Tuhan, milikilah kebiasaan hidup rohani yaitu senantiasa mempercayai Tuhan sepenuhnya dan tidak lagi takut terhadap masalah yang ada. Ingat! Tuhan kita adalah hidup! Maka kita pun harus percaya bahwa Dia sanggup menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan kita.

Pemazmur berkata, "Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh." (Mazmur 139:1-2). Ini menunjukkan Tuhan Mahatahu. Segala apa yang terjadi dan apa yang kita kerjakan Ia tahu. Berhentilah mengeluh dan berputus asa. Ingat, Tuhan tahu apa yang terbaik dalam hidup kita. Oleh karena itu "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7), dan jangan sekali-kali mencari pertolongan kepada yang lain! Yesus sudah lebih daripada cukup. Ia berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (baca Markus 6:50a). Ketakutan adalah senjata utama yang digunakan Iblis untuk menghancurkan iman orang percaya. Bukankah banyak orang yang ketika mengalami ketakutan sering bertindak bodoh yaitu pergi ke dukun, bahkan ada yang bunuh diri?

Hari ini Tuhan menegaskan: jangan takut! Percayalah pada Tuhan dan arahkan pandangan kita pada Tuhan, maka angin badai pun akan reda. Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik bagi kita, karena itu tidak ada yang perlu kita takutkan!

Hidup kita ini lebih berharga dari burung di udara (baca Lukas 12:7b), Tuhan pasti memberi jalan keluar yang terbaik untuk setiap masalah yang ada!

Sabtu, 02 Juli 2011

Ada Kasih dan Kesetiaan

Baca: Yohanes 13:31-35

"Aku memberikan perintah kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Yohanes 13:34

Menjadi pengikut Kristus ternyata tidak gampang, karena "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Di segala aspek kehidupan kita harus benar-benar meneladani bagaimana Kristus hidup.

Suatu ketika Yesus berkumpul dengan murid-muridNya dan menceritakan tentang apa yang akan terjadi dengan diriNya yang akan mati dan disalibkan di atas bukit Golgota. Selain itu Yesus juga memberitahukan bahwa salah satu dari mereka akan menjadi pengkhianat, seperti dikatakanNya, " '...sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. ...yang kepadanya Aku akan memberikan roti, mencelupkannya.' Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot." (Yohanes 13:21, 26). Di hadapan para muridNya Yesus memberikan perintah yang sangat penting dan harus ditaati dan dipraktekkan, yaitu "...supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:34-35). Jadi, jika perintah itu adalah kasih, maka kita harus saling mengasihi, walaupun mungkin kita berkata dalam hati, "Ah bosan, yang dibicarakan tentang kasih melulu...!"

Kata kasih terlalu mudah untuk diucapkan, tapi bagaimana menerapkannya? Yesus menegaskan bahwa tanda utama menjadi pengikut Kristus adalah harus memiliki kasih. Yesus telah terlebih dahulu membuktikan kasihNya kepada kita melalui pengorbananNya di atas kayu salib. Di atas kayu salib ini "...Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia." (Yohanes 13:21). Melalui kehidupan Yesus ini Bapa dipermuliakan. Di atas kayu salib Yesus menghancurkan pekerjaan Iblis dan kuasa maut telah dikalahkanNya, Ia menjadi tebusan bagi umat manusia dan menjadi jalan pendamaian antara Allah dan manusia. Oleh karena itu kasih harus menjadi bagian hidup orang percaya. Jika tidak, berarti kita bukanlah pengikut Kristus, sekalipun kita mengatakan bahwa kita ini seorang Kristen yang setiap Minggu rajin ke gereja.

Tanpa kasih kehidupan kita tidak akan memuliakan nama Tuhan!

Jumat, 01 Juli 2011

"Tuhan Yesus Sahabatku."

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah yang berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyebrangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja tiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan, sahabatnya.

Tindakannya ini selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

“Bagaimana kabarmu, Andy? Apakah kamu akan ke Sekolah?”

“Ya, Bapa Pendeta!” balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, “Jangan menyebrang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah, kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat.”

“Terima kasih, Bapa Pendeta.”

“Kenapa kamu tidak pulang sekarang? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?”

“Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan.. sahabatku.”

Dan Pendeta tersebut meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tetapi pastur tersebut bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andy kepada Bapa di Surga.

“Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanya kue ini.

Terima kasih buat kue ini, Tuhan! Tadi aku melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku jadi tidak begitu lapar.

Lihat ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan.Engkau tahu sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa..

paling

tidak aku tetap dapatpergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa dari temanku sudah berhenti sekolah, tolong Bantu mereka supaya bisa bersekolah lagi.

Tolong Tuhan.

Oh, ya..Engkau tahu kalau Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.

Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau dapat menyembuhkannya, disini..disini.aku rasa Engkau tahu yang ini kan….??? Tolong jangan marahi ibuku, ya..?? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makan dan biaya sekolahku..itulah mengapa dia memukul aku.

Oh, Tuhan..aku rasa, aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang sangat cantik dikelasku, namanya Anita. menurut Engkau, apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira??? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan bagiMu.

Aku berharap Engkau menyukainya. Oooops..aku harus pergi sekarang.”

Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta .

“Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyebrang jalan sekarang!”

Kegiatan tersebut berlangsung setiaphari, Andy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Tuhan.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja tersebut diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Ketika mereka sedang berdoa, Andypun tiba di Gereja tersebut usai menghadiri pesta Natal di sekolahnya, dan menyapa “Halo Tuhan..Aku..”

“Kurang ajar kamu, bocah!!!tidakkah kamu lihat kalau kami sedang berdoa???!!! Keluar, kamu!!!!!”

Andy begitu terkejut,”Dimana Bapa Pendeta Agaton..??Seharusnya dia membantuku menyeberangi jalan raya. dia selalu menyuruhku untuk mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus, karena hari ini hari ulang tahunNya, akupun punya hadiah untukNya..”

Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.

“Keluar kamu, bocah!..kamu akan mendapatkannya!!!”

Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyebrangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja. Lalu dia menyeberang, tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang – disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.dan Andypun tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tidak bernyawa lagi.

Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut, namun dengan penuh airmata dating dan memeluk bocah malang tersebut. Dia menangis.

Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,”Maaf tuan..apakah anda keluarga dari bocah yang malang ini? Apakah anda mengenalnya?”

Tetapi pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam berkata,”Dia adalah sahabatku.” Hanya itulah yang dikatakan.

Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam saku baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah tersebut, kemudian keduanya menghilang. Orang-orang yang ada disekitar tersebut semakin penasaran dan takjub..

Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sangat mengejutkan.

Diapun berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dengan kedua orang tua Andy.

“Bagaimana anda mengetahui putra anda telah meninggal?”

“Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari.” Ucap ibu Andy terisak.

“Apa katanya?”

Ayah Andy berkata,”Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy, sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan dikeningnya, kemudian Dia membisikkan sesuatu.

“Apa yang dikatakan?”

“Dia berkata kepada putraku..” Ujar sang Ayah. “Terima kasih buat kadonya.

Aku akan berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku.” Dan sang ayah melanjutkan, “Anda tahu kemudian semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis tapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu.aku menangis karena bahagia..aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami, ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita dalam hatiku. aku tahu, putraku sudah berada di Surga sekarang.

Tapi tolong Bapa Pendeta .. Siapakah pria ini yang selalu bicara dengan putraku setiap hari di Gerejamu? Anda seharusnya mengetahui karena anda selalu di sana setiap hari, kecuali pada saat putraku meninggal.

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,”Dia tidak berbicara kepada siapa-siapa… kecuali dengan Tuhan.”

(^__^)..........GBU all